SEMBILAN - SAHABAT

1.9K 121 23
                                    

SELAMAT MEMBACA LOOKING FOR LOVE😎

udah pada nungguin kah🥺

jangan lupa masukin cerita ini ke reading list dan library kalian yaa👉👈

vomment juga biar ke next chapter✊✊


















Sahabat bukan hanya tentang berbagi kesedihan atau kebahagiaan. Ada yang lebih dari itu, di mana kita saling menekan ego untuk saling menjaga agar semuanya tetap utuh.

TING!

Suara notifikasi yang terus muncul di benda pipih yang terletak di atas nakas berhasil membuat gadis yang masih menggelung dirinya di bwah selimut itu membuka matanya. Dengan mata yang tertutup juga gerakan perlahan, gadis dengan piyama ungu itu menyibakkan selimut tebal itu lalu meraba-raba bagian atas nakas.

Sinar yang berasal dari benda pipih itu berhasil membuat mata gadis itu sedikit menyipit.

Naka.

Cowok itu mengiriminya pesan sejak semalam. Hanya saja Aira sengaja mematikan benda pipih itu.

Semalam dia benar-benar berpikir banyak hal.

Tentang kenapa Anna terus menyembunyikan dan menghindari banyak hal darinya. Juga sampai dia akan terus menderita seperti ini. Menelan puluhan atau bahkan ratusan pil setiap bulannya. Harus melakukan check up rutin setiap beberapa bulan sekali.

Lelah.

Aira hanya merasa semuanya perlahan meninggalkannya.

Ini hanya perasaan Aira atau memang seperti itu sebenarnya?

Are you okay, Ra?

Pagi, Aira Natasha. Gimana tidurnya semalam?

Hari ini gue gak bisa jemput lo dulu, gue ada urusan.

Jangan lupa minum obat dan jangan kecapean, ya.

Kalau butuh sesuatu atau butuh jemput telepon aja.

Satu helaan napas berhasil lolos dari bibir Aira. Dia sudah merubah posisinya menjadi duduk. Matanya menatap lurus. Sekarang, pikirannya kembali dipenuhi banyak hal tentang Naka.

Urusan apa? Kenapa gak dijelaskan?

Karena, biasanya cowok itu akan selalu menjelaskan setiap detail yang dilakukannya. Tapi—kenapa sekarang nggak?

Kenapa semuanya terus berubah secara perlahan?

♡♡♡

Pagi ini, Aira berjalan di sepanjang koridor yang dipenuhi murid dengan seragam yang sama dengannya. Ini menyebalkan. Aira terus saja berdecak ketika lagi-lagi tubuh mungilnya tersenggol oleh banyak orang.

Apa sebesar ini efek Naka di hidupnya? Bahkan untuk berjalan di koridor sendiri, rasanya sulit.

Aira sudah terlalu banyak bergantung pada kedua sahabatnya itu.

"Permisi...."

"Misi...."

Nihil. Suara Aira hanya dianggap angin lalu oleh mereka.

Looking For Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang