EMPAT BELAS - PERAN NAKA

1.6K 100 13
                                    

SELAMAT MEMBACA LOOKING FOR LOVE BAGIAN 14!

enjoy the stowyy yo all✨

jangan lupa buat masukin cerita ini ke library dan reading list kalian👉👈

vomment juga! wajib bund! anggap kado buat anak ini yang baru pesta 1k pembaca🥰🤩























Kalau kamu bisa jadi segalanya untukku, lantas kenapa aku harus mencari yang lain?

Malam minggu biasanya menjadi malam yang paling sibuk dihujani dengan kata-kata romantis atau hal romantis lainnya. Seperti sekarang, Ibu kota terlihat sangat padat. Kerlap-kerlip yang berasal dari padatnya kendaraan yang mengisi jalanan juga suara gaung yang terdengar memenuhi jalanan padat.

Begitupula Naka, malam ini dia turut meramaikan padatnya Ibu kota. Menggunakan setelan casual dengan jam tangan yang melingkar di tangannya, sneakers putih yang melekat juga rambut yang dia tata rapih menggunakan pomade. Kali ini dia membawa mobil hitamnya, duduk di sebelah kanan dan mulai menjalankan mesin membelah jalanan siap turut meramaikan malam romantis ini.

Walaupun terkesan 'sendiri', siapa sangka kalau Naka sekarang sedang dalam perjalanan menuju kafe yang dijanjikan Bang Rangga—sepupunya—anak tante Raina. Entah apa maksud dan tujuan semua ini, tapi kalau Naka tidak salah dengar dia akan dikenalkan dengan adik salah satu teman kuliahnya.

Sebenarnya Naka malas pakai banget. Lagian dia juga tidak akan datang kalau bukan karena omanya yang memaksa—juga sedang dalam misi. Maksudnya, proses move on dari Aira.

TING!

Lo gak jadi satnight di rumah Aira, Ka?

Omong-omong, hubungannya dengan Anna sudah membaik daripada sebelumnya. Setelah dua hari hubungan ketiganya tidak seakrab biasanya. Lebih tepatnya ketiganya seolah saling menjaga jarak satu sama lain. Sampai akhirnya Anna yang lagi-lagi menurunkan egonya dan mengajak kedua sahabatnya berkumpul.

Gue lupa kalau ada acara sama Bang Rangga.

Have fun girls!

Enjoy your party.

Setelah mengirimkan balasan, Naka kembali menaruh benda pipih itu ke dalam saku celananya dan mulai turun dari mobil. Matanya mengerling ke kiri-kanan mencoba mencari objek yang dicarinya.

"Naka!"

Fokusnya kini terpusat pada seseorang yang memanggilnya dari arah rooftop. Hanya melirik sekilas sebelum kakinya memutuskan kembali melangkah dan masuk.

Aroma kopi menyeruak masuk, menusuk indra penciuman Naka. Ternyata ini adalah kafe sekaligus coffee shop.

"Halo bang!" Naka basa-basi ala kadarnya sebelum menarik sebuah kursi di sebelah Rangga—yang tepat berhadapan dengan seorang gadis bergaya feminim dengan rambut coklat pirang sepunggung yang dibiarkan mengurai dengan ujung yang sengaja dibuat bergelombang pada bagian bawah. Polesan bedak yang kalau menurut Naka lebih terkesan nge-dempul banget juga warna bibirnya yang jauh lebih terang.

Looking For Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang