12. Mulai berani

8 5 0
                                    

vote+comment.

Happy reading

Rey berjalan keluar rumah menuju garasi rumahnya. Lalu mengambil motor yang akan ia pakai untuk berangkat ke sekolah. STNK ? hahh, ternyata ada di dalam jaket yang kecuci.

Rey menghidupkan motornya, dan mulai berjalan keluar dari garasi rumahnya. Namun Rey berhenti tepat di depan pagar rumahnya saat matanya memandang Anees. Tidak, bukan hanya Anees, melainkan lelaki yang juga pernah ia temui.

Rey menggigit bibir bawahnya, haruskah dia menyelamatkannya lagi untuk yang kedua kalinya?. Tidak, Rey tidak mau. Namun-

Hahh, ternyata dia mengikuti hatinya dari pada ego yang terus menekannya. Tapi itu untuk kali ini, mungkin lain kali tidak.

Motor Rey berjalan ke arah Anees yang sedang di tarik paksa untuk naik ke mobilnya. Sengaja Anees tidak berteriak, karna dia tidak mau orang tuanya tau masalahnya dengan Joan.

Ya, selama ini Anees menyembunyikan masalahnya dengan Joan dari papa dan juga mamanya. Dulu dia terlalu takut untuk pindah sekolah. jikalau orang tuanya tau masalah ini, papanya pasti akan memindahkan Anees ke sekolah lain yang dimana Joan tidak bisa menemukannya.

"Lepasin, gue bisa berangkat sendiri." Lirih Anees dengan suara pelan.

"Kamu masuk, aku anterin." Perintah Joan yang masih juga di tolak oleh Anees.

"Ka Rey?!"

Anees menyadari Rey yang sedang melajukan motornya ke arahnya kini. Joan terdiam memandang Anees yang sefang menatap seseorang di belakangnya, lalu pandangannya beralih melihat apa yang sedang Anees lihat.

"Hahh, Hahahah." Joan yang malah tertawa saat Rey.

Rey mulai mendekat, lalu turun dari motornya mendekati Anees dan Joan yang kini masih berdiri menatapnya.

"Anees berangkat sama gue."

Joan tertawa sekali lagi,

"Ga usah ikut campur urusan orang lain!"

Rey menyunggingkan senyumnya. Lalu berjalan semakin dekat ke depan Joan,

"Dia..." Rey mendekatkan mukanya ke depan wajah Joan.

"Bukan orang lain di hidup gue" Rey sendiri kaget dengan ucapannya barusan.

Rey mengucapkannya tepat di depan wajah Joan. Membuat Joan bengong melihatnya, Hingga dia tak sadar bahwa Rey mengambil kesempatan dengan mengulurkan tangannya menarik Anees yang berada di belakang Joan. Sampai Anees tersentak dan kaget karna di tarik begitu saja oleh Rey.

Rey kembali menarik mukanya menjauh dari depan wajah Joan, setelah mendapatkan Anees ada pada genggamnya. dia berniat untuk segera pergi dari sana. Tapi Sebelum mereka pergi, Joan sudah dahulu tersadar dan langsung menahan tangan Anees saat akan di bawa pergi oleh Rey.

"Lo gatau siapa Anees, jadi gak usah ngurusin hidup dia!" Rey terkekeh mendengar ucapan Joan yang satu ini.

"Lo yang gatau siapa Anees, gua kenal dia jauhh bahkan sebelum lo ketemu sama dia."

Joan terdiam, jauh sebelum lo ketemu sama dia. Joan tidak tau lelaki yang ada di depannya ini siapa. Yaa dia tau kalau ini Rey, lelaki killer di sekolah barunya kini.

Tapi maksud dari perkataan Rey yang sudah mengenal Anees jauh dari yang Joan kenal, Itu yang membuat Joan memikir ulang bahwa Rey pasti bukan hanya teman baru Anees di SMA nya.

"Emangnya lo siapanya Anees hah?!"

Rey terdiam sejenak, tidak tau harus bicara apa. Dia, siapa Anees?, Ahhh Rey harus jawab apa.

Mistakes In The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang