Vote and comment, fllow jg y hhee.
Happy reading
Rey berjalan di parkiran sekolah, hari ini ada tugas kelompok yang bertempat di rumah Roni.
"Heh kalian ko tega gak ngajak gue." Ujar Erdis dengan wajah sedihnya.
"Emang lo sekelompok sama kita?. Engga tuh." Sungut Roni di sebelahnya. Rey hanya diam mendengarkannya.
"Iya juga ya, ngapain juga gue cemburu. Yaudahlah gua balik dulu. Bayyy!" Ujar Erdis lalu menaiki motornya dan melaju perlahan menyisakan Rey dan Roni disana.
"Muka jantan mulut betina." Ujar Roni menatap kepergian Erdis dari hadapannya.
"Eh Rey lo mau ngapain?." Tanya Roni saat melihat Rey yang sudah menaiki motornya.
"Mau berak."
"Gak lucu." Ujar Roni kesal.
"Udah numpang ae sama gue, motor lo simpen aja disini." Roni menyandarkan tubuhnya pada mobil dibelakangnya, yaitu mobil miliknya.
Rey hanya manutkan kedua alisnya bertanya.
"Kalo gue nebeng sama lo, gue balik lagi kesininya begimana?.""Yaelah jalan kaki juga jadi, lagian kan jarak dari rumah gue ke sekolah ini gak sampe 5 menit." Ujar Roni santai.
"Logikanya gini deh, lo aja yg punya rumahnya males jalan kaki kesini, apalagi guee-."
"Rey!," teriak seorang perempuan dari arah belakang Roni, membuat Rey menoleh ke belakang tubuh Roni melihat perempuan yang sedang berjalan ke arahnya.
"Rey Kitakan mau kelompok di rumah Roni, gue nebeng ya sama lo?" ujar Dita, teman sekelas Rey yang juga satu kelompok dengannya.
"Roni, gue nebeng sama lo." Ujar Rey menepuk pundak Roni lalu berjalan mengitari mobil Roni dan masuk ke dalamnya.
Dita hanya mengerucut sebal, apasih susahnya tinggal boncengin aja keknya susah banget. Pikirnya.
"haha mampus kan lo di kacangin, makanya jadi cewe tuh gak usah kecentilan. make up di menor menorin, lo pikir Rey mau sama lo?Jessi aja yang segitu bohaynya gak diladenin apalagi elu, eceuu!" Ujar Roni meledek lalu berjalan masuk ke dalam mobil. Dita hanya memasang muka kesal, sementara itu mobil Roni berjalan melewatinya keluar kesolah.
****
Anees bergegas memasukan buku pelajaran ke dalam tasnya, begitupula dengan Citra yang ada di sampingnya.
"Cit lo piket kan hari ini?"
"Y."
"Ehh Nees tunggu!" Teriak Citra menghentikan langkah Anees yang mulai berjalan keluar kelas.
Anees menoleh ke arah Citra yang kini sudah berjalan ke arahnya, Anees menautkan alisnya tanda tanya."Gue mau pulang aja. Males." Ujar citra sembari memutar bolamatanya sedangkan Anees hanya menghela nafas pelan.
"Cit, ini kewajiban lo sebagai warga sekolah. Udah sana bantuin temen temen yang lain."
"Arggh! gua males Nees." Rengek Citra,
"Udah sono tinggal sapu sapu aja apa susahnya sih." Ujar Anees sembari mendorong dorong Citra kembali masuk ke dalam kelas.
"Sialan lu Nees. Tungguin!" Teriak Citra saat melihat Anees yang pergi sembari meledeknya.
"Iya gue tungguin di luar." Ujar Anees dengan suara beratnya sembari melangkah keluar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistakes In The Past
RomanceAneesa prawikasa, seorang anak perempuan berusia 16 tahun yang mempunyai penyesalan di masalalunya. Berusaha untuk melupakan kejadian itu, sampai saat seorang Rey Pamungkas hadir kembali dalam hidupnya. Rasa bersalah dan juga penyesalan selalu meng...