2. kembali lagi

28 5 0
                                    


Happy reading

Mendengar suara motor yang terparkir di garasi, membuat Mira keluar dari dalam rumah dan menyambut Rey, anaknya yang baru datang dari sekolah.

"Kamu sudah pulang," sambut Mira di Lawang pintu rumahnya dengan senyuman hangat menyambut Rey.

Rey berjalan ke arah pintu, lalu menyalami tangan Mira sebelum masuk kedalam.

"Kamu ko telat pulangnya, gak mau makan dlu Rey?" Teriak Mira saat melihat Rey yang berjalan masuk ke dalam rumahnya dan mulai membuka pintu kamarnya.

"Tadi abis main bentar mah, Rey mandi dlu"

****

"Anees.. sayang, kamu masih tidur?,"

Nindi mengetuk pintu kamar Anees. Tetapi tidak ada jawaban sama sekali dari dalam kamar. Sampai Nindi memutuskan untuk kembali turun menemui suaminya yang baru saja pulang kerja.

Aneesa tertidur di kamarnya setelah kejadian tadi. Ia malu bila harus bertemu mamanya dengan keadaan mata sembab sehabis nangis tadi. Jadi Anees putus kan untuk masuk ke kamar dan pura pura tidur agar dia tidak perlu menemui mamanya. Dan ternyata, dia tidur beneran.

"ewhhh.."

Aneesa terbangun dari tidurnya, dia meraba rak yang ada di samping tempat tidurnya, ia mengambil ponsel miliknya lalu melirik angka jam yg terdapat di ponsel itu.

Aneesa terduduk diatas tempat tidurnya dengan baju seragam yang masih ia kenakan tadi. Dia terpejam sebentar, lalu bangkit dari kasurnya dan berjalan membawa handuk ke kamar mandi.

Setelah selesai membersihkan badannya lalu memakai pakaian yang sekarang sudah ia kenakan, Aneesa turun ke bawah utk makan mlam. Tapi sesampainya di dapur, dia tidak menemukan siapa siapa di ruangan itu. Anees menautkan kedua alisnya

"Biasanya jam segini mama uda nyiapin makanan buat makan malam,"

"Hari ini mama gak masak,"

Nindi keluar dari kamar dengan baju gamis yang sederhana namun terlihat anggun. tidak lama stelah itu, terlihat sesosok pria memakai kaos beserta celana panjang hitamnya berjalan di belakang nindi yang keluar dari kamar.

"Kita di undang makan malam oleh penghuni baru depan rumah kita," jelas Tama, papanya Anees

"Dan kamu, kamu ikut makan malam sama kita, ya?"

Permintaan Nindi membuat Anees mengerucutkan bibirnya, dan menautkan kedua alisnya.

"Dihh, itukan acara orang tua, ngapain Anees mesti ikut?,"

Anees menolak setangah hati. karna jika dia tidak ikut, itu artinya hari ini dia tidak akan dapat malam malam.

"Sayangg-"

"Oke Anees ikut," Anees memutar bola matanya kesal,

Tama langsung menghampiri Anees dan memeluknya erat, karna hari ini dia belum bertemu sama sekali dengan Anees. Tadi pagi Tama harus berangkat pagi sekali karna jadwal meeting yang di majukan.

"oiya, papa sampe lupa, hari inikan hari pertama anak papa masuk sekolah. Gmna sekolahnya?" Tanya Tama sembari berjalan keluar rumah bersama Nindi dan Anees yang sedang di rangkulnya.

"Sekolahnya hebat, bagus. Aku suka,"

"Alhamdulillah kalo kamu suka," Tama tersenyum geli sembari mengacak acak rambut Anees yang kini wajahnya sudah memerah karna ulahnya.

"Nees kamu pake kerudung napa," tanya Tama dengan nada yang sudah mulai melembut

Anees hanya diam mendengar ucapan papanya, percuma juga kalau dijawab, karna mereka sudah sampai di tempat yang mereka tuju.

Mistakes In The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang