19. terungkap

20 2 0
                                    

Vote and comment jngan lupa

Happy reading


Rey berjalan menuju parkiran sekolahnya, pikirannya masih kepada Anees. Namun segera ia singkirkan,

"Lo baru pulang?" Tanya Hazel yang saat itu baru keluar dari dalam sekolah dengan beberapa buku pelajaran di tangannya.

Entah kenapa sejak Hazel mengenal siapa Rey sebenarnya, dia menjadi agak kasar kepada Rey dan ogah menyebut Rey dengan embel embel kakak.

Rey hanya menatap Hazel sekilas. Dan melanjutkan langkahnya ke arah motor yang terparkir disana.

Hazel hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap Rey. Lalu melanjutkan langkahnya namun matanya menangkap Citra yang baru saja keluar dari dalam sekolah,

"Eh Cit!" Panggil Hazel lalu berlari ke arah Citra.

Citra hanya acuh, dan melanjutkan langkahnya ke arah gerbang sekolah. Setelah adu mulut tadi, akhirnya 2 kuman itu berhasil ia basmi.

Hazel menepuk pundak Citra, dan mensejajarkan langkahnya dengan Citra.
Sesampainya di gerbang, Citra menautkan alisnya.

"Perasaan gak lebih dari 10 menit, Anees.."

"Anees kok gaada ya?" Potong Hazel membuat Citra menengok ke arahnya.

"Apa?!"

"Selo selo." Ujar Hazel, karna melihat wajah Citra yang kesal mungkin karna omongannya terpotong.

"Anees udah dapet angkotnya kali." Ujar Hazel santai.

"Gak bisanya secepat ini,"

"Sotoy sih lo nya. Udah ah yu balik." Ujar Hazel, hampir merangkul Pundak Citra namun tak jadi saat mendapati tatapan horor dari Citra.

"Kita? Lo aja kali."

"Yaelah, kitakan searah yaudah ayo bareng."

Citra diam, sudah lumayan sore. Takut jika sendirian di jalan. Dan akhirnya Citra menerima ajakan Hazel dan berjalan bersama menuju rumah masing masing.

****

"Mang, lama banget si. Cepetan dong duhh laper initeh mang."

"Iya sebentar atuh, da a Roni teh tau kan tadi banyak nu beli bakso mamang" Ujar mang oleh penjual bakso keliling,

Roni hanya mengendus kesal, sudah hampir 4 menit dia menunggu baksonya. Tapi tak kunjung di buatkan, Mata Roni bergerak melihat sekeliling namun berhenti pada satu titik dimana seorang perempuan di tarik paksa oleh lelakinya, dan betapa terkejutnya karna dia tau lelaki itu adalah Joan, dan perempuan itu..

"ANEES!-"

"ini baksonya." Ujar mang oleh sembari menyodorkan baksonya, tanpa sengaja menghentikan teriakan Roni,

"Bentar mang, nitip dulu jangan kabur" Ujar Roni lalu berjalan menghampiri Joan, juga Roni.

"Ihh si etamah mah atuh si emang teh ek jualan kalah di suruh nungguan." Ujar mang oleh kesal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mistakes In The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang