Aksi 18 - Penerjemah Isi Kepala

5.8K 1K 398
                                    

Sebelum baca, jangan lupa buat tinggalkan jejak berupa vote dan komentar kalian di sini. Share juga ke media sosial atau teman-teman kamu agar Oceana bisa dikenal lebih banyak orang💛

A/N: By the Way, selamat tahun baru, Guys! Semoga tahun 2023 bisa jadi tahun yang menyenangkan untuk kita semua. Sehat selalu🥰

Maaf juga ya Kamis kemarin aku nggak update 🙏🏻

Kamu juga bisa follow akun Wattpad atau Instagramku (sephturnus) supaya nggak ketinggalan naskah lainku nantinya hehe.

Selamat baca!

Selamat baca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

DARI AWAL kelas satu sampai kelas tiga sekolah dasar, tiap kali Oceana merayakan hari ulang tahun, Obelix selalu hadir. Dia selalu membawa kado beraneka ragam. Dan setiap tahun, bingkisan kado Obelix itu selalu polos banget. Tanpa lapisan kertas kado serta pita-pita penghias. Karena Obelix ini orangnya anti ribet.

Saat kelas satu, Obelix memberinya banyak majalah anak-anak yang bilangnya begini. "Na, aku tau, sih, kamu pinter. Tapi nggak apa-apa, ya, kalau aku kasih majalah ini buat latihan baca kamu biar tambah pinter? Aku belum buka, tapi kalau dilihat dari gambar depannya yang lucu, kayaknya cerita di dalamnya bakal asik-asik. Kabarin aku, Na, kalau udah baca. Nanti kamu ceritain ulang ke aku. Hehe."

Kelas dua, kado dari Obelix berubah. Ada dua pasang kaus kaki dengan warna merah dan biru. Motifnya juga berbeda. Yang merah bermotif polkadot, dan motif kotak-kotak seperti papan catur, ialah biru. "Na, ini sebenarnya rahasia. Tapi, berhubung kamu lagi ulang tahun, aku beberin. Inget, kamu jangan beberin ke yang lain. Sebenarnya kaus kaki yang aku kasih ke kamu, aku juga punya. Soalnya lucu. Jadi sayang banget kalau beli buat kamu doang, tapi akunya enggak. Na, nggak apa-apa kan kalau kita punya kaus kaki yang mirip? Kita kan sahabat empat ever."

Bagaimana ketika kelas tiga? Obelix memberi Oceana tiga toples permen coklat yang mirip bola. "Asal kamu tahu, Na, ini itu kado paling berharga dari aku sekaligus paling berat. Soalnya aku kayak nggak rela buat ngasih ini ke kamu. Hiks, rasanya pengen aku curi aja satu toples, tapi aku udah janji ke diri aku buat ngasih tiga-tiganya ke kamu."

Sedangkan ulang tahun Oceana di kelas empat, jangankan kado seperti biasa, Oceana saja tidak melihat kedatangan Obelix. Jadi, Oceana mencoba bersabar kala itu. Mungkin saja Obelix terlambat datang karena sibuk makan. Namun, apa yang terjadi? Sampai lilin ditiup serta seluruh tamu memberinya kado, Obelix masih tidak datang.

Oceana mendadak murung, terlebih tahu jika tahunnya di kelas empat ternyata telah berbeda.

Obelix pindah sekolah, ataukah ... menghilang dari kehidupannya?

Pop the QuestionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang