Aksi 29 - Buat Selalu Ada

6.8K 1.1K 226
                                    

Sebelum baca, jangan lupa buat tinggalkan jejak berupa vote dan komentar kalian di sini. Share juga ke media sosial atau teman-teman kamu agar Oceana bisa dikenal lebih banyak orang💛

Kamu juga bisa follow akun Wattpad atau Instagramku (sephturnus) supaya nggak ketinggalan naskah lainku nantinya hehe.

Selamat baca!

Selamat baca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

DI PAGI hari pukul sembilan lebih, Oceana sudah mendapati kedatangan Obelix di rumahnya. Ini hari Sabtu, dan mereka berencana merealisasikan soal berkunjung ke rumah Ayah Obelix, Om Julian, yang ada di daerah Kelapa Gading.

Obelix bilang, keluarganya pernah mengalami masa krisis tepat ketika awal-awal kelahiran Shera, sebab Om Julian terkena PHK dan susah mendapatkan kerja lagi. Hal itulah yang membuat perseteruan Tante Tamala dan Om Julian semakin memanas. Mereka tidak saling mau disalahkan, cuma bisanya berteriak marah.

Karena tak ingin Shera menangis ketakutan, Obelix selalu membawa Shera jalan-jalan dengan kereta dorong tiap kali orangtuanya ribut. Sampai puncaknya perceraian dilayangkan dan Tante Tamala membawa kedua anaknya menuju Semarang.

Keadaan Om Julian sekarang baik-baik saja. Beliau berbahagia dengan istri baru dan anaknya yang sudah kelas enam. Tiap dua Minggu sekali, Obelix selalu mengunjungi rumah ayahnya untuk bertemu Arkatama. Padahal, alasan lain Obelix, sih, karena suka dihidangkan mi ayam plus bakso buatan Tante Wenda.

Selain Om Julian sekarang fokus pada bisnis kontrakan, beliau juga membangun warung mi ayam dan bakso di sebelah rumahnya. Obelix tidak pernah absen membantu sokongan dana tiap bulan untuk beliau, meskipun di awal-awal selalu mendapat penolakan.

"Nah, ini buah dan susu rendah lemak buat Non Ana," kata Mbok Minah sambil menaruh gelas dan piring tersebut ke meja. "Kalau Mas-nya, udah sarapan belum? Atau nontonin Mbok doang—maksudnya Non Ana—udah bisa dianggap sarapan? Non, matanya biasa aja kali. Mbok kan paham gimana manfaatnya vitamin bucin buat hidup."

Oceana lantas mencibir, "Vitamin bucin dari Hongkong!"

"Ih, vitamin dari hatinya Mas Lix-lah!" Maju selangkah, Mbok Minah memainkan alisnya ke Obelix. "Betul apa betul, Mas?"

"Mbok ih!"

"Sehati aku sama Mbok," kata Obelix, semakin bikin Oceana kesal. Mbok Minah kalau sudah bareng Obelix kadang suka lupa daratan. "Kalau kamu emang pengen vitamin bucin dari aku, bilang aja ya, Na. Nanti aku kasih gratis."

"Uwu!" Mbok Minah pukul-pukul meja. "Makin gemes aja kalian, jadinya pengen nikung deh! Eh, tapi nggak ah, Mbok kan basis utama di kapal O2. Jadi, tugas Mbok harus bikin kapal O2 semakin berlayar syalala manjalita."

Pop the QuestionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang