19: Rahasia Lembar Terakhir

6.8K 752 33
                                    


Happy reading!!

Double update  !!! 💚



••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Hari sudah malam dan sekarang para penghuni rumah sedang melakukan aktivitas mereka masing-masing. Ada yang sedang menonton TV, belajar, berbaring dan juga duduk-duduk santai di teras rumah. Seperti Na Jaemin contohnya.

Sejak tadi pria cotton candy itu hanya duduk melamun, entah apa yang sedang dia pikirkan. Dan di tangannya ada sebuah gelang yang dia dapat tadi.

"Sayang, kamu baik-baik saja?". Jeno yang baru keluar menghampiri Jaemin yang terlihat aneh.

"Tidak ada apa-apa honey, oh yah kalian sudah selesai menonton? Bagaimana filmnya, bagus?".

Jaemin berusaha menghindari pertanyaan yang sudah pasti akan di lontarkan oleh kekasihnya. Dan soal gelang itu, Jaemin sepertinya belum bisa memberitahu Jeno yang sebenarnya.

"Jangan mengalihkan pembicaraan babe, aku tau kamu sedang mengkhawatirkan sesuatu. Aku sangat mengenalmu".

Jaemin membuang wajahnya karena tatapan menuntut jawaban dari Jeno terlibat sangat menusuk. Dan kalau sudah seperti ini, Jaemin tidak bisa menghindar.

"Ini". Jaemin memberikan gelang yang dia pegang tadi pada Jeno, yang tentu saja membuat lelaki bersurai gelap itu bingung.

"Untukku? Kamu beli gelang baru?".

"Bukan, ini gelang yang aku temukan di kamar tadi saat memeriksa ruang ganti. Dan aku rasa, ini milik sang pelaku". Jelas Jaemin. Jeno yang mendengar itu langsung mengambil gelang tadi dan mengamatinya baik-baik.

"Ini kan, kenapa bisa ada di ruang ganti?".

"Aku juga tidak tau".

Jeno memijit kepalanya yang pening, bagaimana tidak. Mengetahui kalau orang-orang di sekitarnya lah yang selama ini mengincar Renjun.

Walau masih belum pasti siapa pelaku yang melakukan hal itu, tapi mereka berdua cukup yakin dengan bukti yang mereka punya.

Tapi kalau hanya mengandalkan gelang itu sebagai bukti kalau orang rumah yang melakukannya, malah akan menimbulkan masalah yang lain.

Renjun yang malang karena harus menerima banyak kebencian dari orang yang bahkan tidak pernah di ganggu atau di usik kesenangannya oleh Renjun.

Benar-benar orang yang egois dan tidak tau diri, menyerang orang yang tidak bersalah hanya untuk kepuasan mereka semata.

Entah karena Renjun yang terlalu baik hingga mudah percaya dengan orang lain, atau Renjun yang terlalu bodoh karena dengan polosnya menerima kehadiran orang lain di sekitarnya.

"Kita tidak boleh gegabah, sebaiknya kita simpan saja dulu bukti ini sampai kita memiliki bukti yang lain". Jaemin mengangguk dengan ucapan Jeno.

"Sejak tadi aku tidak bisa tenang memikirkan hal ini honey, aku sangat mengkhawatirkan keadaan Renjun". Melihat bagaimana khawatirnya Jaemin, membuat  Jeno menjadi sedih, dia tidak ingin senyuman manis di wajah kekasihnya hilang karena harus memikirkan hal ini.

Jeno menarik Jaemin ke dalam pelukannya, mengelus helaian biru Jaemin membuatnya menjadi lebih tenang dari sebelumnya.

Di sela-sela pelukan, Jaemin tersenyum. Memundurkan kepalanya untuk melihat wajah Jeno.

I Love My Roommate' || NoRenMin | Boy's Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang