33: Terbayar

5.8K 483 50
                                    


Happy reading!!



••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Sudah sebulan hubungan Renjun dan Eunha berjalan. Dan di waktu yang sama Jeno dan Jaemin berusaha untuk melupakan perasaan mereka pada Renjun, karena kembali lagi di awal, Renjun itu normal.

"Hari ini kamu mau makan apa? ". Tanya Renjun pada Eunha yang sedang asik menonton video di ponsel Renjun.

"Hmm, hot pot! Aku sangat suka hot pot buatan kak Renjun". Jawab Eunha sembari tersenyum manis.

Mendengar nama menu itu membuat Renjun teringat sesuatu, itu makanan kegemaran kedua roommate nya yang sering ia masakan dulu. Iya dulu, karena sekarang Renjun sudah tinggal di apartement milik keluarga Chenle.

Awalnya Renjun tidak mau pindah, tapi karena bujukan sangat adik jadinya sekarang di sinilah Renjun tinggal.

Dan alasan lainnya, karena Renjun tidak ingin menyakiti Jeno ataupun Jaemin. Ya dengan pindah ke apartement juga pasti akan tetap menyakiti keduanya, tapi itu tidak akan lama.

Lebih baik daripada Renjun harus tetap bertahan di sana sedangakan Eunha selalu ingin menginap, Renjun tidak se tega itu apalagi mengingat kebaikan Jeno dan Jaemin.

Dan soal perasaannya, dia masih tidak yakin. Kalian boleh marah atau bilang Renjun tidak perduli. Tapi mengenai hal ini, Renjun harus memikirkannya matang matang.

"Ya sudah akan aku buatkan hot pot, kamu tunggu di rumah saja aku mau ke minimarket sebentar".

"Mau ikut".

"Tidak usah, di luar sedang gerimis nanti kamu masuk angin".

Eunha cemberut sembari mengangguk. Renjun mengelus kecil kepala Eunha kemudian pergi keluar.

Karena sedang gerimis, Renjun lebih dulu mengambil payung sebelum keluar gedung. Apalagi jarak minimarket lumayan jauh, sebenarnya di gedung yang Renjun tinggal ada minimarket, tapi jam segini sudah tutup.

Renjun lebih memilih berjalan kaki daripada naik bus, alasannya karena ingin menikmati aroma hujan. Aneh memang.

Saat sudah mau sampai tempat tujuan, Renjun melihat seorang tunawisma yang kehujanan. Karena masih memiliki hati nurani, Renjun menghampiri tunawisma itu dan memberikannya payung juga jaket yang ia pakai.

Terlihat sederhana tapi sangat berarti bagi si tunawisma itu.

Setelahnya Renjun kembali melanjutkan perjalanannya sambil sedikit berlari karena hujan sudah mulai deras.

Untung saja ia sampai tepat sebelum hujan sangat deras turun. Renjun mulai mengambil bahan apa saja yang menurutnya penting.

Setelah selesai memilih, Renjun memutuskan untuk membeli beberapa cemilan ringan juga. Lagian di luar masih hujan jadi Renjun bisa berkeliling sebentar sembari menyegarkan mata dengan warna warni di sana.

Untung saja tidak terlalu banyak pembeli di sini. Cukup lama berkeliling akhirnya Renjun selesai membeli.

Ia memasak ramen yang ia beli tadi kemudian duduk di tempat yang memang khusus di sediakan untuk pembeli yang ingin memakan makanannya di tempat.

I Love My Roommate' || NoRenMin | Boy's Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang