18: Ancaman

7.5K 849 73
                                    


Happy reading !!



••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Yaa! Lee Jeno turunkan aku!!".

Jeno menduduk-kan tubuh mungil Renjun di atas ranjang dengan sangat hati-hati kemudian dia duduk di lantai berhadapan dengan Renjun.

Sedangkan Jaemin mengambil kotak P3k yang ada di dalam lemari.

Jeno meraih kedua kaki Renjun, menaruh di atas pahanya.

"Aww, apa yang kamu lakukan?".

"Tenang dulu Huang Renjun".

Jaemin memberikan kotak P3k tadi pada Jeno.

Renjun hanya bisa diam saat tangan Jeno mulai membersihkan luka pada pergelangan kakinya.

Sedangkan Jaemin memutuskan untuk membersihkan dirinya dulu di kamar mandi.

Terlepas dari perlakuan Jeno waktu itu, sebenarnya dia orang yang baik dan lembut. Jeno tidak tau bagaimana cara mengekspresikan dirinya sendiri.

Dan itu yang di lihat Renjun selama ini. Dan soal Jaemin dan Jeno, Renjun sangat beruntung memiliki teman seperti mereka berdua. Mereka rela babak-belur hanya untuk menyelamatkannya.

"Apa aku harus memulainya lagi dari awal?". Batin Renjun.

"Ekhm, em.... Terimakasih sudah menyelamatkan ku".

Jeno mendongakkan kepalanya, menatap wajah Renjun dan tersenyum manis.

"Sama-sama my dear".

Wajah Renjun tiba-tiba memerah, dia lebih memilih memalingkan wajahnya dari pada harus menatap wajah Jeno yang sedang tersenyum manis seperti itu.

Dan pandangan Renjun malah bertemu dengan manik Jaemin yang baru saja keluar dari ruang ganti.

Renjun kembali memalingkan wajahnya karena Jaemin yang tersenyum sangat manis.

Ada sensasi aneh di dadanya setiap kali maniknya bertemu dengan Jeno maupun Jaemin.

"Ada apa dengan ku?". - Renjun.

"Kenapa Renjun-ah? Kenapa pipimu merona?". Goda Na Jaemin yang semakin membuat lelaki bersurai light brown itu malu.

Jaemin menatap Jeno dan tersenyum.

"Babe, sini aku obati lukamu". Jaemin mengangguk, duduk di sebelah Jeno kemudian.

Renjun tersenyum kecil melihat bagaimana Jeno yang sangat perhatian pada Jaemin.

Dia menjadi sedikit tidak enak karena sudah membuat kedua roommate-nya harus babak-belur.

"Sini biar aku yang obati luka kalian".

Yang mungil mengambil kapas pada tangan Jeno dan mulai mengobati luka di pelipis Na Jaemin.

I Love My Roommate' || NoRenMin | Boy's Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang