23: Boneka Penurut

6.4K 723 27
                                    


Happy reading!!!



••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Pundaknya turun dengan lesuh, senyuman yang senang tiasa menghiasi wajahnya kini sudah tidak ada lagi.

Langkah kecilnya menyusuri koridor tanpa memperdulikan sapaan dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Ia kembali membaca pesan singkat dari orang yang tidak di kenal.

Brak!!

"Aduh".

Renjun tidak sengaja menabrak seseorang sampai membuat nya harus membantu gadis itu untuk berdiri.

"Ma..maaf, aku tidak sengaja". Renjun membungkuk sembari meminta maaf.

"Tidak perlu minta maaf, aku juga tidak hati-hati tadi. Em, ini ponselmu tadi jatuh".

Renjun panik dan langsung mengambilnya dari tangan gadis itu.

"Ya sudah aku duluan". Gadis tadi langsung berlari meniggalkan Renjun.

Renjun kembali berjalan ke kelasnya. Dirinya hanyut dalam pemikirannya sendiri. Kemudian lelaki mungil itu berhenti tepat di depan kelasnya. Di pandangi seisi ruangan dengan malas.

Tidak ada satupun orang di dalam sana, apa mereka terlalu malas untuk datang atau Renjun yang terlalu awal pergi ke kampus. Entahlah, yang penting untuk saat ini Renjun hanya ingin sendiri.

Renjun memilih tempat duduk paling belakang. Di letakkan tas di atas meja dan membuka ponsel milik Jisung.

Keningnya mengkerut melihat notifikasi yang masuk di line adiknya.

"Apa-apaan ini?!! ". Dengan refleks tangannya menggebrak meja membuat beberapa siswa yang baru saja masuk ke kelas terkejut.

Jemarinya kembali men-scroll benda pipih itu. Lagi dan lagi pesan ancaman dari nomor tidak di kenal meneror adiknya, di tujukan untuk Renjun tepatnya.

"Aku memberimu dan kakakmu tiga hari untuk pindah dari rumah yang kalian tinggali sekarang, atau kalian berdua akan mati di tanganku".

Lututnya menjadi lemas seketika, mati kata yang sangat membuat Renjun menjadi gemetar. Dia tidak akan setakut ini kalau hanya menyangkut dirinya, tapi yang membuatnya gemetar adalah orang tersebut juga mengancam Jisung adik kesayangan Renjun.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?". Gumamnya lirih, suaranya bergetar menampakkan ketakutan yang sangat pada diri lelaki itu.

"Apa kamu punya masalah?". Renjun mendongakkan kepalanya menatap seseorang yang berkata tadi.

"Jaehyun hyung, em... Tidak ada masalah apa-apa hyung". Ucap Renjun berusaha tersenyum.

"Matamu tidak bisa berbohong Renjun-ah. Ya sudah kalau kamu tidak ingin bercerita, semoga hari mu menyenangkan". Renjun hanya bisa memandangi kepergian Jaehyun.

Sebenarnya Renjun sangat ingin membagi ceritanya dengan orang lain, hanya saja sangat sulit untuk mencari orang yang bisa menyimpan dan memberi saran dalam setiap masalah yang dia alami.

I Love My Roommate' || NoRenMin | Boy's Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang