Part15

5.7K 487 53
                                    

10,7K Reader🎉
Thanks all udah mau mampir ke work gaje ku ini hehehe..

Tapi masa yg vote gk sebanding sih ㅠ__ㅠ














Keempat orang itu sudah berada di Jerman,tepatnya di kota Munchen. Sebenarnya rumah sakit tempat dirawatnya Xiaojun adalah tempat yang sama dimana Haechan dulu dirawat. Dia kenal betul dengan pemilik rumah sakit itu. Dia sudah menganggap pemilik rumah sakit itu seperti ayah kedua Haechan. Bahkan setengah saham rumah sakit itu adalah murni miliknya. Bukan saham perusahaan milik kedua orang tuanya.

Saat tiba di Stanberg Hospital, mobil yang membawa Haechan,Mark, Lucas dan Renjun disambut didepan lobby. Sebenarnya Haechan tak ingin disambut seperti ini. Karena ini bukan kunjungan kerja. Tapi ternyata Pria berusia pertengahan 40 itu meminta seluruh staf menyambut Haechan dan rombongan.

"Selamat datang Nona Seo, sudah lama kita tak berjumpa kau semakin cantik"Sapa pemilik Rumah sakit itu yang ternyata keturunan Korea-Jerman.

"Seharusnya anda tak usah menyambut kami,Tuan Moon. Ini bukan dalam urusan kerja. Kami hanya ingin menjenguk seseorang"jawab Haechan dengan ramah.

Mark tak menyangka jika calon isterinya ini begitu disegani oleh pemilik rumah sakit ini. Bahkan dengan rela dia sendiri yang turun tangan.

"Tak apa sudah lama saya tak bertemu dengan anda Nona Seo."

"Bisakah kita lupakan bisnis sejenak. Tak usah terlalu formal,Ayah"Haechan tersenyum lebar dan memeluk tuan Moon dengan erat. Sudah lama dia tak bertemu dengan wanita ini.

"Kau makin cantik Haechan. Apa dia calon suamimu itu?"tanya tuan Moon yang meihat Mark berada disamping Haechan.

"Bukan..yang aku bicarakan dulu dengn ayah adalah Jeno. Kalau ini namanya Mark Lee"mendengar nama Mark disebut ekspresi tuan Moon langsung berubah membuat Mark sedikit canggung dengannya.

"Bukankah kalian harus menjenguk seseorang? Kalau begitu ayo kita masuk aku akanu jadi Tour Guide untuk hari ini hanya untuk kalian."Haechan terkekeh mendengar lelucon tak lucu milik tuan Moon.

.....

Lucas dan Renjun tak banyak bicara saat dia melihat Xiaojun yang terbaring lemah dengan berbagai alat penyambung hidup terpasang rumit di tubuhnya. Renjun ingin sekali bertemu dengan Jungwoo dan bertanya alasan selama ini menyembunyikan kehamilannya dan juga kenapa sekaramg dia malah membuat rumah tangganya berada diujung tanduk.

"Haechan ssaem..?"Jungwoo terkejut saat melihat Haechan ada didepan ruangan sang anak dan terlebih dia terkejut melihat Lucas dan Renjun ada disana juga.

"Ah..kalian datang untuk menemuiku rupanya. Seperti yang kalian lihat jika Dejun koma. Ini semua karena aku telat membawa Lucas padanya."Jungwoo memalingkan wajahnya berusaha menahan tangis ketika melihat Xiaojun tebaring lemah diatas ranjang ICU.

Renjun meremas tangannya berusaha menahan emosinya. Dia tak bisa menahan rasa sakit hatinya ketika menyinggung sang suami dengan anak haram itu. Bolehkah Renjun mengatakan itu adalah anak haram?















"Tenanglah..ingat emosi tak bisa membuat segalanya menjadi baik."Haechan berusaha menenangkan Renjun yang mulai tak bisa menahan emosinya.

"Eonnie..kita harus bicara tapi tidak disini! Haechan,terimakasih atas bantuanmu. Dari sini biar aku dan suamiku yang menyelesaikan masalah kami" Renjun sengaja menekan kata suamiku agar Jungwoo tau dan sadar jika Lucas adalah suami sahnya dan dia sangat mencintainya.

"Tapi..."Mark berusaha mencegah Renjun tapi Haechan segera menahan Mark untuk tak terlalu jauh ikut campur urusan mereka.

"Biarkan kami yang selesaikan masalah ini,Mark. Aku harus tau apa alasan jungwoo eonnie kembali menemui pria yang sudah beristeri."Mark mengangguk saja dia tak bisa mencegahnya Haechan juga sudah melarangnya.

My Dad is My Rival [Markhyuck/Markchan GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang