Part 11

5.6K 489 46
                                    

Haechan tersenyum menghampiri Renjun,Mark dan Lucas yang memperhatikan mereka dari jauh. Renjun tersenyum dan memeluk Haechan.

"Terima kasih sudah membuka pemikiran anakku haechan.. Kurasa Jeno tak salah ingin menikahimu"Haechan terkekeh dan menatap Mark yang wajahnya sudah lecek. Karena Renjun membahas Jeno yang tak lain adalah mantan calon suami Haechan.

"Aku hanya mengatakan apa yang aku alami. Aku tak mau Chenle dan Jisung seperti kami. Cukup kami yang merasakan beratnya ditinggalkan. Jangan mereka."

"Lalu bagaimana dengan Jisung? Apa dia menyerah padamu dan memberikan restu untuk kita?"tanya Mark penasaran dia sudah tak sabar meminang Haechan.

"Dad...tidak semudah itu Haechan ssaem ku berikan padamu. Bagaimana pun Daddy masih belum pantas untuk haechan ssaem."

Haechan terkekeh melihat jisung datang dengan Chenle yang berada di kursi dorongnya.
"Baba..Mama.. Apa aku akan mendapat restu kalian jika aku merebut Chenle dari Yangyang?"

"Kalian sudah dewasa.. Atur aturlah sendiri, ingatlah kalian harus bicara baik baik pada Yangyang dan keluarganya. No baku hantam terutama kau Lee!!"Ucap Lucas mengingatkan kedua bocah itu. Dia tak mau berurusan denga polisi cukup kemarin saja.

......

Flashback:

"Jika Ssaem bahagia bersama Daddy aku bisa apa? Aku hanya anak kecil yang baru mengenal cinta dan harus merasakan dilema. Ku akui jika dulu hidupku pernah berpusat pada Chenle tapi sejak kehadiran ssaem dunia ku berubah."Haechan terdiam begitu pula dengan chenle dia terkejut dengan fakta yabg diungkapkan oleh jisung.

"Ssaem... Aku tau jika cinta memang tak harus memiliki dan kurasa aku harus mengataka itu pada mu aku mencintaimu ssaem walau aku tak bisa memiliki mu. Meski aku tau ssaem menyukai daddy, aku tak akan mudah memberi ijin daddy untuk bersamamu. Mulai saat ini aku akan menjdi pelindung ssaem dari kantong hormon seperti Mark Lee."

Haechan terkekeh mendngarnya biarkan jisung beramggapan apapun tentang perasaan nya pada mark yang terpenting sekarang Haechan harus menyadaekan Jisung tentang perasaan yang sebenarnya.

"Jisungie.. Apa sekarang sudah jelas? Sekarang selesaikan lah masalah kalian. Aku aka memberi kalian ruang. Maaf sudah sok tau tentang perasaan kalian. Tapi sebagai orang dewasa aku merasa senang bisa berbagi kisahku pada kalian."

"ssaem.. Terima kasih!! Kau benar aku tak seharusnya menyeret Yangyang dalam masalahku seharusnya aku bisa menyeselaikannya dengan Jisung tanpa melibatkan perasaan orang lain" chenle memeluk haechan dengan erat dan dengan senyuman manisnya dia menatap jisung seolah tatapannya berkata.

-Aku percaya padamu Jisung-ie. Kalian bisa menyelesaikannya-

Selepas Haechan pergi Jisung dan Chenle hanya terdiam hingga dengan jantannya Jisung memulai pembicaraan mereka.

"Chenle-ah.. Aku tau aku pria yang buruk soal percintaan. Benar kata ibumu aku payah. Dulu aku ingin menjadikanmu milikku seorang tapi aku terlalu takut. Aku takut jika kau akan menjauhiku. Mungkin haechan ssaem benar. Aku hanya menyukainya saja tapi cintaku ternyata ada padamu"

Chenle terdiam dan menatap wajah jisung yang tertunduk.

"Aku payah pada perasaanku sendiri. Seharusnya aku tau jika perasaan khawatir berlebih ku ini adalah salah satu bukti jika aku memang mencintaimu sejak lama. Bagaimana frustasinya aku ketika kau menerima lamaran Yangyang. Dan bagaimana gugupnya aku ketika Changbin mengatakan kalau aku seperti suami yang sedang menjaga isterinya tiap kali kau bertindak ceroboh ataupun saat kita jalan bersama. Aku bodoh seharusnya saat kau tanya tentang perasaanku tempo hari aku ingin menjawab 'Ya!! Aku juga menyukaimu' tapi aku terlalu takut jika kita melangkah lebih dari sahabat kau akan membenciku dan kemudian meninggalkanku"

My Dad is My Rival [Markhyuck/Markchan GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang