Typo bertebaran...
No edit ulang..^Δ^Sepulang sekolah chenle berniat untuk main ke rumah jisung. Dia juga sudah ijin ke ibunya-renjun- dan meminta sang ayah untuk menjemputnya di rumah mark.
Sebagai mana yang orang lain tau jika lucas adalah teman baik mark jadi dia tenang mendengar sang anak bermain ke rumah mark.Dirumah jisung terlihat lelaki bermata sipit itu sedang merengut kesal di lapang basket dihalaman rumahnya. Chenle tau itu pasti gara gara foto yang dikirim gadis itu tadi pagi. Ingin rasanya dia berteriak buat apa mengejar wanita yang seusia mendiang ibunya dan melupakan kehadiran chenle di sampingnya.
"bibirmu manyun manyun gitu mau ku gunting pake pemotong rumput ya?!"canda chenle dan mulai duduk di kursi taman disamping jisung.
"memangnya benar ya kalo haechan ssaem itu kekasihnya pemilik yayasan sekolah?"
"kudengar sih begitu. Kau tau hari ini bahkan seluruh sekolah gempar. Terlebih gosip diruang guru sudah beredar ke telinga murid. Haechan ssaem bahkan umbar kemesraan dan coming out kalau guru kesayanganmu itu akan menikah"chenle jika membicarakan gosip dia akan cepat tanggap dan selalu update. Sudsh seperti lambe turah bukan?
"gk boleh!! Haechan ssaem itu harus jadi isteriku!!"kekeuh jisung berapi api sampai pekikan nyaring terdengar dari mulut si pemuda labil itu.
"kenapa kau memukulku?!"
"kau harus sadar. Isteri pala kuyang!! Kau msih kecil bahkan kita baru pertengahan SMA. Memikirkan cinta cintaan. Pikirkan nilaimu yang anjlok!!"satu getokan kembali gadis itu berikan hingga keduanya berlarian dan saling kejar
....
Kini jisung dan Chenle sedang berada dikamar jisung. Seperti dikamar sendiri gadis itu merebahkan tubuh mungilnya di atas kasur sang sahabat dan memeluk guling kesayangan jisung dengan erat. Hingga si empunya kamar menghela nafas jengah.
"ganti rok pendekmu ini dengan celana training ku. Kau sudah seperti salah satu koleksi satwa daddy ku jika seperti itu." jisung menyodorkan celana training panjang miliknya untuk chenle. Demi apapun rok gadis itu mengganggu penglihatan jisung. Jisung itu tak suka dengan gadis kurang bahan apalagi kurang otak.
"hmm.."chenle menurut saja dan menyambar celama milik jisung dan memakainya.
"nih tugas dari haechan ssaem. Kita satu kelompok. Minggu ini kita akan praktek di lab. Pelajari reaksi iodometri dan juga perhitungannya. Aku sudah beri tanda beberapa bagian yang menurutku kamu akan lebih mudah mengerti mempelajarinya."jelas chenle.
"oke..thank you uri baby chenle~" gadis itu tersipu malu dan tersenyum mendemgar sanjungan jisung untuknya.
"oi~ apa ini? Mukamu memerah? Ooh!! Kau malu ya."
"ti..tidak!! Kau mengarang, sudahlah kau lapar tidak? Aku lapar mau masak ramyeon. Kau maish punya stok kan?"jisung terkekeh pelan melihat sahabat seembrionya itu terlihat malu malu.
"ada..tapi ingat!! Jangan bakar dapur mendiang ibuku. Atau kau akan ku jadikan sup buat makan malam mengerti"gadis itu pergi keluar kamar setelah memberi hadiah tendangan sayang untuk jisung.
Sementara itu haechan tengah duduk di halte menunggu jemputannya datang. Jeno memang ingin menjemputnya tapi dia bilang jika dia akan terlambat karena ada urusan dengan ayahnya diperusahaan jadi haechan mengataman akan pulang naik bis atau naik taksi. Namun saat sedang menunggu sebuah mobil berhenti tepat didepan haechan hingga wanita itu mengernyit bingung. Perasaan dia tidak melihat orang lain dihalte ini. Terus mobil ini menunggu siapa?
"Haechan ssi!!"mark menurunkan kaca mobilnya dan menyuruh haechan untuk masuk.
"oh, jisungie appa? Sedang apa disini?"
Mark tersenyum dan akhirnya dia turun menghampiri haechan dihalte.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dad is My Rival [Markhyuck/Markchan GS]
Roman d'amour[UNDER REVISI]bapaknya suka sama haechan.. anaknya juga suka sama haechan.. terus haechannya bagaimana?? nasib perawan idaman direbutin bapak sama anak