Lagi dan lagi Irene terburu buru memasuki kelasnya kali ini karena bangun kesiangan
Brukkk
“Ck kau lagi”
“Maafkan aku...”
“Awhhh kaki ku sakit sekali.... bagaimana ini”
“Kau tak apa?”
“Hm”
“Gadis ini sudah tau sakit masih saja menutupinya”
Irene masih saja menunduk sambil memijit pergelangan kakinya yang terkilir
“Astaga gadis ini benar benar”
“Ayo”
“Hah” Irene yang terkejut langsung menatap orang yang bertabrakan dengannya tadi
“Tampan”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Aku tau aku tampan”
“Awhh”
“Ck kau ini selain bodoh ternyata merepotkan juga” Matthew tanpa basa-basi langsung menggendong Irene bridal style mengabaikan pekikan Irene yang terkejut akan sikapnya juga tatapan beragam dari banyak mahasiswa
“Tu..tunggu kau mau membawaku kemana ini bukan jalan ke kelasku”
“Diamlah Irene”
“Hah kau tau namaku?” Tanya Irene sambil membenarkan kacamatanya
Tak lama mereka tiba di UKS Matthew dengan telaten mengobati kaki Irene dan kegiatannya itu tak lepas dari mata indah Irene yang memperhatikannya
“Ternyata dia baik juga”
“Ya Tuhan Irene kenapa kau bisa sakit astaga kakimu ini pasti gara gara si sialan Matthew kan Ya Tuhan aku panik kau tadi tidak masuk kelas kau tau aku sampai terburu buru ke sini untuk bertemu denganmu dan k..”
“Bisa kau diam!”
“Matthew ini karena ulahmu kan ayo mengaku”
“Aw sakit dasar bodoh” setelah mendapat serangan dari Wendy Matthew berlalu pergi dengan menutup pintu dengan kasar
“Wendy.. ini bukan salah Matthew ini salahku sendiri yang tidak hati hati”
“Tapi..”
“Tenanglah aku tak apa lihatlah kakiku sudah tidak apa apa kan ini berkat Matthew dia yang mengobatinya”
“Si sialan itu ternyata calon dokter yang baik”
“Calon dokter?”
“Iya.. dia adalah mahasiswa kedokteran jadi sudah dipastikan dia nanti akan jadi dokter”
“Wahh hebat”
“Tunggu... jangan bilang kalau sahabatku ini tertarik pada Matthew”
