26

188 12 0
                                    

Irene saat ini berada di mall bersama Lauren untuk menikmati waktu libur dan anak itu tampak senang bisa menghabiskan waktu bersama Mommy cantiknya

Sangking asiknya melihat lihat Lauren tak sadar sudah terpisah dari Irene sampai dia mengedarkan pandangannya dia tidak mendapati sang mommy

"Hey cantik kau kenapa menangis hm"

"Aku terpisah dengan mommy hiks hiks"

"Baiklah kalau begitu Uncle akan membantumu mencari mommy.. apa kau mau"

"Hm tapi aku mau digendong aku capek" jawab Lauren dengan malu malu

"Ok kau naik ke punggung Uncle.. sebentar Uncle mau menelpon teman Uncle untuk membantu kita"

"Wah Uncle itu kan mommy.. apa uncle teman mommy kenapa uncle punya foto mommy di handphone uncle?"

Deg

Orang yang disebut uncle oleh Lauren adalah Matthew tentu saja dia terkejut dengan apa yang dikatakan gadis cantik itu dia memang menjadikan foto Irene sebagai wallpaper karena sampai sekarang dia masih mencintai dan belum bisa melupakan Irene

"Ini mommy mu?"

"Iya uncle ini foto mommyku"

"Siapa nama mommy mu nak?"

"Irene"

"Lalu siapa namamu?"

"Lauren Hanna Ma...."

"Astaga sayang akhirnya mommy menemukanmu nak hiks kau ini membuat mommy khawatir" Irene langsung memeluk Lauren yang turun dari punggung seseorang dia belum menyadari bahwa ada Matthew disana

"Irene" mendengar namanya dipanggil dia mendongak

"Matthew... Lauren sayang ayo kita pulang"

"Tidak mau Mommy.. Lauren masih ingin bermain.."

"Turuti kata mommy Lauren kita pulang sekarang!!!"

"Jangan kasar pada anakku Kim Irene"

"Apa katamu.. anakmu .. dia anakku Matthew dan apa katamu tadi berani beraninya kau merubah Margaku!"

"Mommy jangan marah marah Lauren takut hikss"

"Lauren sini sayang sama Daddy"

"Jangan macam macam Matthew!!"

"Daddy?"

"Iya sayang ini Daddy.. Daddy-nya Lauren sini sayang"

"Daddy hikss Lauren kangen akhirnya Daddy pulang .. apa tempat kerja Daddy jauh jadi Daddy tidak pernah pulang.. jangan pergi pergi Daddy.. hikss aku juga ingin seperti Yeonjun yang bisa bermain dengan Daddy-nya hikss" kata Lauren sambil memeluk Matthew

Matthew tak kuasa menahan tangisnya dia bersyukur bisa bertemu anak yang sebelumnya tidak dia akui bahkan Irene dengan kebaikan hatinya tidak mengatakan hal buruk tentangnya pada Lauren sama halnya dengan Matthew sekarang Irene juga menangis melihat pertemuan ayah dan anak itu

"Lauren sayang.. ayo pulang nak"

"Tidak mau.. Lauren mau sama Daddy hikss"

"Lauren sayang pasti lapar kan.. ayo kita makan"

"Ayo.. Daddy tau saja kalau Lauren lapar.. kita akan makan bertiga.. iya kan mommy"

"Irene kumohon demi Lauren"

"Baiklah hanya demi Lauren"

"Baiklah hanya demi Lauren"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maafkan Daddy sayang.... maafkan Daddy kalau kau tau dulu Daddy tidak mengakuimu pasti kau tidak akan pernah bisa memaafkan Daddy.. kau benar-benar tumbuh menjadi gadis cantik seperti mommymu sayang... seandainya saja dulu...."

"Daddy nanti pulang ke rumah bersama Lauren dan mommy kan?"

"Lauren sayang.. Daddy kan harus bekerja.. Lauren nanti pulang sama Mommy ya sayang" bujuk Irene

Matthew melihat anaknya bersedih menjadi tidak tega sudah cukup untuknya membuat anak itu tidak mendapatkan kasih sayang seorang ayah dia berjanji mulai saat ini dia akan membahagiakan anaknya itu

"Lauren tenang saja nanti Daddy akan pulang bersama kalian"

"Yeayyy"

"Matthew..."

"Irene kumohon.."

Saat ini mereka bertiga berada di mobil Matthew untuk pulang

"Matthew ini bukan jalan ke rumahku"

"Memang bukan karena aku akan membawa kalian ke apartemen ku"

Sampai di sana Lauren dan Matthew asik bermain sampai Lauren tertidur dan Matthew memindahkannya ke kamar

"Kita perlu bicara Matthew"

"Ya?"

"Jangan dekati anakku lagi"

"Dia juga anakku Irene kau tidak bisa memisahkan seorang anak dengan ayahnya dan apa kau mau Lauren tumbuh tanpa seorang ayah!"

"Anakmu.. jadi sekarang kau mengakuinya sebagai anakmu.. kenapa tidak dari dulu kau mengakuinya bahkan kau menolak keberadaannya.. kau malah memilih bersama Seulgi..dan sekarang... yang membuatnya seperti ini juga kau Matthew selama ini aku yang membesarkannya dan mendidiknya tanpa seorang suami dia juga tumbuh tanpa seorang ayah.. tapi kau bisa lihat sendiri dia tumbuh dengan baik.. dia tidak perlu seorang ayah yang bahkan tidak mau mengakuinya sebagai anak dia tidak butuh semua itu hiks" jelas Irene dengan tangis dan badan yang terguncang

"Irene kumohon maafkan aku..aku benar-benar bodoh Irene aku akui itu kumohon maafkan aku" Ucap Matthew sambil menangis dia bahkan sampai bersimpuh di kaki Irene

"Kau tau saat aku selamat dari kecelakaan itu aku nyaris kehilangan putriku selama mengandung aku juga beberapa kali mengalami pendarahan.. untungnya anak itu adalah anak yang kuat sampai akhirnya aku berhasil melahirkannya dengan cara operasi saat itu dokter memberi tau hanya ada beberapa persen kemungkinan operasi itu berhasil karena ada masalah dengan kehamilanku.. bayi kecil cantik itu akhirnya lahir tapi aku tidak bisa langsung memeluknya karena dia perlu perawatan lebih di inkubator sampai sini kau tau kan betapa perjuanganku dan Lauren untuk bertahan"

"Kumohon maafkan aku Irene maafkan segala kesalahanku.. aku janji akan memperbaiki semua itu.. ijinkan aku memperbaikinya Irene.. maaf.. maaf"

"Bangunlah Matthew jangan seperti ini"

"Tidak Irene... kumohon berikan aku waktu untuk membuktikannya"

"Lalu bagaimana dengan Seulgi?"

"Seulgi dan anaknya meninggal lima tahun lalu karena komplikasi"

" Ya Tuhan hiks...."

Black Dress | Irene ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang