7

225 23 0
                                    

Cup

“Selamat pagi Mommyku yang cantik...”

“Jangan cium istriku sembarangan Son”

“Ck dasar posesif”

Cup

“pagi.. mommy sayang...”

Mendapat tatapan tajam dari Daddy-nya pria muda yang baru datang itu terkekeh

“Tumben pagi pagi sudah rapi di hari libur pula”

“Memangnya kau kak.. aku kan selalu rapi wangi juga tampan”

“Cih..”

“Sudah sudah lebih baik kita sarapan” lerai sang mommy

“Em mommy aku tidak sarapan dirumah aku akan sarapan diluar”

“Oh Daddy tau kau pagi pagi sudah rapi jangan jangan karena mau sarapan bersama kekasihmu”

“Cih seperti dia punya kekasih saja”

“Siapa yang kau maksud kak.. aku?”

“Jadi benar kau punya kekasih”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Jadi benar kau punya kekasih”

“Tidak mommy sayang.. karena dia sudah ku anggap kakakku sendiri”

“Jadi kau berhubungan dengan orang yang lebih tua darimu?!”

“Kak Minho berisik.. mommy daddy aku pamit”

“Kalau kau bagaimana?”

“Bagaimana apanya maksud Daddy apa?”

“Kau punya kekasih?”

Minho diam tidak menjawab pertanyaan dari Daddy-nya itu dan mereka dikagetkan oleh tamu yang tiba-tiba datang

“Aunty uncle... Minho Jinyoung yuhhuuuuu Wendy datang........ ”

“Wendy?”

“Aaaa aunty aku merindukanmu...”

“Aunty juga sayang..” setelah itu Wendy memeluk orang tua Minho tapi tidak dengan pria itu

“Sepertinya perdebatan akan dimulai” lirih Daddy pada mommy

“Hm... dalam hitungan ketiga perdebatan itu dimulai satu...dua... ti..ga...” Daddy terkekeh melihat kelakuan istrinya yang menghitung waktu dengan jarinya yang lentik

“Kenapa kau tidak memelukku ohhh aku tau pasti kau akan bilang bukan muhrim kan?”

“Bukan 'bukan muhrim' tapi 'belum muhrim' ”

“Dasar gadis gila!”

“Wendy ayo sarapan”

“Ahh uncle tau saja kalau aku lapar hehe”

“Dasar tidak punya malu” olok Minho

“Stt brisik” balas Wendy dengan tatapan tajamnya

“Oh iya adik ipar dimana kenapa aku tidak melihatnya?”

“Siapa yang kau sebut adik ipar ha!”

“Jinyoung adikmu lah..”

“Memang aku mau menjadi suamimu”

“Itu pertanyaan atau pernyataan”

“Ya Tuhan... Aku bisa gila menghadapi gadis ini” lirih Minho lalu dia memutuskan untuk pergi ke kamar menghindari Wendy yang membuatnya darah tinggi

“Aunty.. biar Wendy bantu membereskan ini ya”

“Tidak usah sayangku biarkan maid yang membersihkannya kau lebih baik menyusul Minho”

“Aunty benar.. aunty uncle.. Wendy mau menyusul calon suami Wendy dulu ok”

“Sayang..”

“Hm kenapa mommy?”

“Sepertinya Wendy menyukai anak kita”

“Baguslah kuharap Minho juga menyukai gadis itu”

“Ku harap juga begitu... Wendy gadis yang baik”

“Kau benar”

Black Dress | Irene ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang