Hari ini chaeyeon berniat untuk ke rumah sakit, karena hari ini adiknya sudah dibolehkan untuk pulang. Han tidak bisa menemani, karena saat ini dia sedang ada urusan dengan teman-temannya.
Jadilah dirinya sekarang sedang membantu untuk membereskan barang-barang milik adiknya. Tanpa sadar, chaeyeon memperlihatkan cincin pernikahannya dengan han.
"Ih kak, cakep banget cincinnya.. Cincin apaan tuh? Punya pacar yaaa hayooo udah ada aja cincin kapelnya."
"E-eh hahah.. Engga kok, cuman cincin biasa waktu itu beli karena emang bagus banget. Jadi pengen make, beli deh."
"Hmm gitu,, cakep banget loh. Kirain cincin kapel, atau tunangan gitu eheh."
"Ck,, aneh-aneh aja kmu ini. Udah yuk. Mah udah nih.. Papah kapan nyampenya?"
"Hmm?? Oh udah dibawah dari tadi. Ayuk turun."
Lalu mereka bertiga mulai menuju ke mobil. Di dalam mobil, mereka berempat bersenda gurau karena memang moment seperti ini sudah lama sekali tidak terjadi. Hingga tanpa sadar mereka sudah sampai di rumah.
"Chaer pulaaaaaaangggggg!!!!!"
"Aaaaaakakk kangen rumah pake bangeeettt!!!"
"Aaaaaaaaa kangen kamar!!!... Mah aku ke kamar dulu yaaa."
"Hahah, iya nak.. Sana ke kamar. Udah diberesin kok."
Chaeryeong pun langsung menuju kamarnya.
"Chaey..."
"Hmm?? Iya mah? Ada apa?"
"Kamu, apa ga lebih baik kasih tau ke adik kamu?"
"Tentang?"
"Yaa apalagi kalau bukan pernikahan kamu sama han."
"O-oh.. Mmm.. Kayaknya lebih baik engga usah dulu ma. Aku gamau ngeliat dia sedih, apalagi marah. Dia kan baru juga sembuh."
"Tapi, kamu harus secepatnya loh ya ngasih tau adik kamu."
"Lagian ma, kenapa ga cerai aja?"
"Ck, kamu kira cerai segampang itu? Apa kamu yakin kamu gaada perasaan ke han?"
Chaeyeon yang sebelumnya sedang menata barang diatas meja, terdiam. Lalu dia menatap mamanya.
"Ma, kalau boleh jujur.. Iya, aku ada rasa ke han. Sayang? Mungkin lebih... Cinta?? Bisa jadi. Aku juga udah berusaha move on mah. Aku sadar kalo dia emang bukan buat aku. Dia aja masih ada rasa sama chaer. Jadi, aku harus gimana?" - ucap chaeyeon yang tanpa sadar mulai menitikkan air mata.
"Nak, mamah yakin kalau kamu itu memang yang terbaik buat han. Kalau tidak, kenapa kami para orang tua ini memaksa kalian untuk menikah? Hmm?? Pastikan kamu bicara baik-baik dengan chaery- "
Belum selesai mamah chaey berbicara tiba-tiba chaeryeong muncul dari tangga, dengan raut muka yang mungkin marah? Sedih? Kecewa? Kesal? Entahlah. Chaeryeong tadi hendak bertanya, mengapa barang-barang kakaknya sedikit sekali. Apa mungkin kakaknya sudah pindah. Tetapi setelah dia mendengar percakapan antara kakak dan mamahnya tadi, mood chaeryeong langsung turun drastis.
"Baik-baik mah? Baik-baik?? Oh jadi gitu?? Jadi itu cincin nikah sama kak han? Jadi kalian bukannya nunda pernikahan ku tapi malah nikahin kak han sama kakak aku sendiri? Dan kakak mau? Apa kakak gaada perasaan?? Ga mikir apa aku dalam keadaan yang di ambang kematian, berharap kalau aku bisa bangun lagi, terus aku nikah sama kak han?! JAHAT KALIAN SEMUA SAMA AKU!! KAK!! AKU GAMAU TAU! KAKAK HARUS CERAI SAMA KAK HAN! KAK HAN ITU PUNYAKU!! SEENAKNYA AJA KAKAK YANG NIKAH SAMA DIA?! Aku tunggu dalam waktu 2 minggu.. Kalau kakak masih belum cerai juga, liat aja apa yang bakal aku lakuin ke kakak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's the Bride? || • HJS × Chae's •
Fanfiction[END] °•° 𝐓𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐜𝐡𝐚𝐞𝐲𝐞𝐨𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐛𝐚-𝐭𝐢𝐛𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐤𝐞𝐝𝐮𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐚𝐝𝐢𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐞𝐛𝐚𝐛𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐢𝐤 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐨𝐦...