11. LABYRINTH

459 144 39
                                    

"Sakata!! Kenapa lo ngga paham sih kalo diomongin.." keluh Nqrse.

Apaan sih sensi banget ni guru kalau sama gue. Apa karena gue bolos demi ngejagain bocah-bocah kemarin?

Dia duduk sambil megang kepalanya yang pening.

"Gue tau—lo suka banget sama hal-hal yang berbau rumus. Tapi ini pelajaran bahasa inggris! jawabnya pake sentence, Sak! Bukan rumusnya S+to be+V+Ing+O begini.."

"Luz, ntar lo ajarin dia bahasa inggris ya," perintah Nqrse kepada ketua kelas gue itu.

Hm?

Ketua kelas-

"Belajar yang bener Sak! Kalo ngga, gue laporin lo ke Araki," ancam Nqrse.

Gitu amat dah ancamannya (ㄒoㄒ) Ntar kalo beneran ketauan Araki, bisa dikurangi jatah bulanan gue yang sudah berkurang ini.

Saat istirahat tiba, gue menghampiri Luz.

"Eh! Luz! Kok lo jadi ketua kelas? Bukannya ketua kelasnya Soraru??" tanya gue heran.

Semua temen sekelas menoleh ke gue.

"Maksud lo, bocil bersurai raven itu? Sak, lo abis nyabu??" ledek Amatsuki.

"Bukan, Soraru yang udah gede. Ketua kelas kita yang sering molor itu!! Makanya gue pertama ngira si surai raven tuh adeknya Soraru!" jelas gue.

"Mungkin dia lelah, tau aja kan dia mesti jadi single parent di usia segini," kata Luz ke teman-teman gue.

Wait deh,

Gue ke bangkunya Urata.

"Ur! Tabok gue coba. Kayaknya gue mimpi deh."

Plakk!

Urata nabok gue beneran pakai kamus bahasa alay yang tebelnya 1945 halaman. Auto mimisan gue.

*****

Saran dari Nqrse gue ikutin. Jadi setelah pulang sekolah, gue ke rumah Luz.

Gile sugih banget, ntah ternak tuyul, atau bisa menggandakan uang atau apapun itu. Saking gedenya ni rumah kayaknya bisa dipakai untuk sirkuit moto gp.

"Lo sebenarnya udah hapal formulanya kan, nah coba lo ubah ke kalimat bahasa inggris, for example, i am studying at Luz's house now, nah ini ngejelasin kal—"

Dbrak!!

Kaget gue—

"Lo niat belajar ngga?!"

"Sorry Luz, gue ngantuk banget semalam gue main happy mall sampe subuh," kata gue.

"Cuci muka sono dulu gih, keluar dari sini lo lurus aja, habis tu belok kanan, ntar ada pertigaan nah lo belok kiri. Wesenya paling ujung pintunya ada gambar Chibi Umaru."

Ebuset mau ke wese aja ribet amat.

Gue menuruti Luz sensei yang galak. Soraru ngikutin gue.

"Lo ngapain? Udah disana aja nemenin Mafu sama Luz."

"G."

Yaudin terserah lo.

Eh—lupa tadi abis ni belok mana ya? Gue berasa kayak di dalam labirin.

Sudah 10 menit gue jalan, ngga ada ketemu pintu bergambar Chibi yang Luz maksud, songongnya lagi Soraru malah masuk ke salah satu kamar Luz.

WEII!! Lo mau gue ditinju sama tu jerapah?!!

Gue menyusul Soraru.

Tiba-tiba Soraru jatuh di depan pintu. Tatapannya melebar.

Sebelum gue sampai di dekat Soraru, muncul seorang perempuan dari dalam ruangan itu sambil menutup pintu.

Gue kirain apaan— udah mikirin hal-hal yang horror nih gue.

"Eh lo?? Ngapain disini?" tanya gue ke perempuan berbaju maid itu.

"Gue kerja part-time dis—"

"Doushite ?" tanya Luz tiba-tiba dari belakang gue.

"Apa mereka sempat masuk ke sana??" tanya Luz sambil menunjuk kamar di belakang Ichilita

"Ng-nggak kok," jawab Ichi-san.

Luz menghelas nafas.

Apa yang lo sembunyiin Luz?? Apa mungkin lo nimbun masker disono kayak orang-orang pas awal kopid tuh? *Eh-

"Ayok lanjut belajar lagi," ajak Luz ke Mafu.

Et jerapah-
Yang mau lo ajarin sebenarnya siapa sih_-

Setelah beberapa jam belajar, ntah kenapa—kalo ngeliat tulisan bentar aja tuh mata gue udah ngantuk banget. Daripada gue disembur air keras sama Luz, mending gue pamit pulang.

Duo bocah ingusan ini berjalan di depan gue dengan lambatnya. 7 langkahnya mereka sebanding dengan 1 langkah gue. Lambat banget, tapi gue malas gendong.

"Sor, lo baru pertama kali lihat maid ya? sampe kaget lo alay banget tadi, kampungan," ledek gue

"Kalo lo yang liat juga pasti kaget," jawabnya,

Ni anak udah makin songong karena ngomongnya ikutan pake lo, gue.

"Lah ngapa kaget, dia itu—"

"Maksud gue bukan maidnya, tapi isi dalam kamarnya itu," kata Soraru.

"Apaan? Aih kenapa lo nggak ngomong pas tadi di rumah Luz?! Kan gue bisa diem-diem nyelinap kesono. Jadi penasaran nih gue."

"Gue tadi mau ngomong, tapi pas udah sampe tenggorokan tertelan lagi," jawab Soraru sambil melihat biskuit yang dipegang Mafu.

"Mau?" tanya Mafu.

Soraru mengangguk cepat sambil mengusap air liurnya yang daritadi sudah mengalir. Makanya ngga heran sepanjang jalan kita, ada bekas tetesan air. Nah tuh dari liur Soraru dah.

Mafu menjilat semua biskuit yang tersisa di bungkusnya. Albino yang cerdas.

"Nah ambil."

"G," kata Soraru dengan ekspresi datar.

Bersambung..

*****
Apa??
Apa yang ada di kamar Luz??
Beneran tumpukan masker atau tisu toilet kah?? Atau—
.
.
.
.
.

Hae sahabat (◐∇◐*) Genki desuka?

Bang Sak update lagi dengan special guest star chaptter ini adalah Ichilita 🎉🎉💵💵
*Omedeto !! dapat bonus dollar dari Luz juga tuh hoho (◐∇◐*)

Mon maap kalo kalian bosan sama emot gue yang matanya ke kiri terus kek gini. Maklum, soalnya gue kidal (◐∇◐*) dan mon maap waktu kalian jadi terbuang karena bacotan gue (◐∇◐*)

Oke. Jangan lupa vote dan komennya ya sahabat (◐∇◐*)

『𝕺𝖚𝖗 𝕭𝖗𝖔𝖙𝖍𝖊𝖗, 𝕿𝖆𝖕𝖎 𝕭𝖚𝖐𝖆𝖓』 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang