3. KINI DATANG KEMBALI PULANG

768 252 91
                                    

"Ur! Tungguin gue!!"

Tuh orang larinya laju banget. Mantan atlit lempar batu sembunyi tangan kayaknya.

Dia berhenti sambil naikin celananya yang agak melorot

Lo kelas berapa sih Ur, coba dijait kek-

"Ur! Lo serius ni? ninggalin mereka?" tanya gue.

"Yaiyalah! Mereka juga bukan sodara gue! Daripada ngurusin bocil itu, mending gue pelihara Yamadanuki tau nggak?! Nggak ribet! Makannya cuma spaghetti setengah mateng, telor yang dimasak 3 menit 14 detik sama saus asli dari tiram samudra hindia doang!!" kata Urata tanpa jeda.

PANGERAN CHARLES AJA MAKANNYA NGGAK SERIBET ITU, NJER!

Yamadanuki, rakun peliharaan Urata.

"Iyasih, emang bukan sodara beneran. Lo tau? Gue ngiranya ni mimpi. Tapi setelah beberapa kali disiksa Soraru, kok sakitnya beneran, gitu," kata gue sambil megang perut gue yang masih nyeri.

"Udahlah balik. Gue mau angkat kasur," kata Urata.

Gue menoleh ke belakang. Mana tau tu bocah nyusul gue.

Ngga ada.

Kenapa juga peduli?!!

Dah lah gue mau nge-game.

Sesampai depan kos.

4 bocah itu lagi main perosotan pake kasur yang dijemur Urata.

Urata melongo.

Gue ikutan.

Sou, ya gue agak bisa bedain. bocah dengan surainya nggak terlalu fungi dibanding Eve, mengambil daun lalu meletakkan di bawah hidung mafu.

Ngapain sih bocil.

Ternyata untuk ngambil Ingusnya Mafu. Abis tu ditempelkan ke jidat Eve.

Joroq!

Mafu mengusap ingus dengan tangannya. Sampai ingusnya merata ke pipinya.

Soraru mengangkat lengan bajunya dan mengarahkan ke hidung Mafu.

Choukawaii.

Tapi mafu yang somvlak itu malah mendorong wajah Soraru.

Soraru menggelinding ke bawah, menabrak Sou yang kebetulan lewat saat kejar-kejaran sama Eve.

Sou jatuh.

Nangis. Eve mengusap kepala Sou.

Urata berkaca-kaca, terharu.

"Mampus lo, kena batunya," kata Eve

Sou nangis makin kenceng.

"Jyoudan dayo," kata Eve lalu memeluk Sou.

Kawaehh.

Eh bentar. Gimana nasib Soraru yang menggelinding tadi?!

Ngeliat Soraru yang tergeletak ngga bergerak itu, Mafu turun dari atas perosotan-kasur Urata-

Mafu memukul wajah Soraru.

Ngga bangun.

Dipukul agak lebih kenceng berkali-kali.

Ngga bangun.

Terakhir, dia pengen lompat trus mendarat di perut Soraru.

Gue buru-buru menggendong Mafu sebelum usus Soraru keluar.

Gue juga khawatir, Soraru pingsan.

Ternyata dia tidur gais.

"Gimana lo pada bisa balik?!!!" bentak Urata ke Sou dan Eve

"Om-om baaaka. Udah tau kita masih kecil malah ditinggal sendirian," kata Eve dengan wajah marah.

"YA HARUSNYA LO PULANG KE EMAK BAPAK LO!! BUKAN KESINI!" Urata nangis sambil bersujud.

"Gomenasaii, onii-chang. Ini sebagai permintaang maaf," kata Sou sambil mengelus pundak Urata.

Sou agak kesulitan mengucapkan kalimat berakhiran "N" pasti terucap jadi "Ng".

Eh astaghfirullah, melotot gue liatnya.

Sou memasukkan beberapa kecebong dari yang unyu-unyu sampe yang amit-amit ke dalam baju Urata lewat kerah bajunya.

Urata yang tadinya nangis sambil sujud langsung bangkit. Ia menggerak-gerakkan punggungnya.

"Apa ini," tanya Urata.

Dia berdiri trus lompat-lompat.

Urata menunduk ke bawah. Beberapa kecebong jatuh dari bajunya. Tidak lama kemudian, Urata pingsan.

------------

Udahan bentar lah ya, gue mau seret Urata dulu. Kesian kalo gue biarin diluar ntar diambil pemulung.

Yoshaaa!! Jangan lupa kasih bintangnya. Btw judul chapter ini kok kayak lagunya band indonesia ya, tau ngga? Itu yang penyanyinya mirip Sasuke (◐∇◐*)

『𝕺𝖚𝖗 𝕭𝖗𝖔𝖙𝖍𝖊𝖗, 𝕿𝖆𝖕𝖎 𝕭𝖚𝖐𝖆𝖓』 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang