Malam ini, gue dan Mamat berduaan di atap sekolahan. Apakah Mamat akan menyatakan cinta ke gue?
Ebuset tapi ini anti mainstream banget. Jam 11 malam di atap sekolahan.
"Sak. Lo liat ini dah," kata Mamat tiba-tiba pamer sebuah foto ke gue.
"Trus? Jangan bilang lo ngajak kesini cuma mau pamer tu foto doang!!"
Teriak sedikit aja, luka gue auto nyeri, njir.
"Kashit itu udah kayak saudara gue, Sak. Gue udah tau semua luka dia. Dia selalu cerita sama gue. Cuma sama gue. Dia nggak pernah cerita kesedihannya ke orang lain, selain gue. Ntah kenapa, tapi gue senang bisa jadi satu-satunya yang dia percaya. Karena keluarganya sendiri-yah, gue nggak ingin membahasnya, Sak."
Nggak ingin membahas tapi lo udah ngomong panjang lebar, Ahmatsuki..
"Tapi dia nggak cerita ke gue kalau dia punya masalah, tentang membunuh anak kecil itu. Kenapa malah Urata! Kenapa bukan cerita ke gue dari awal.."
"Hm.. mungkin dia takut kalau lo tau, ntar lo ngejauhin dia, Su," kata gue ke amatSUki.
"Trus tiba-tiba lo nelpon gue dan bilang ada penculik. Tanpa banyak mikir, gue langsung nyusul lo ke sekolahan dan juga nelpon polisi. Dan salah satu kebodohan lo yang nular ke gue-"
Eh apa dia bilang? Kebodohan gue nular? Gue ini pintar njer. Kalau bahu gue nggak sakit udah gue lempar sendal ni orang.
"Dengan bodohnya.. Gue malah bilang 'penjahat' ke Kashit. Satu-satunya orang yang dia percaya, bilang dia 'penjahat'. Pasti itu menyakitkan buat dia, Sak! Lo tau? Dimana Kashit sekarang?" tanya Amatsuki.
"Bareng Urata kan?"
Amatsuki menengadahkan wajahnya menghadap ke langit.
"Sedih karena gue ngatain dia begitu, takut karena udah membunuh anak kecil, malu karena polisi yang datang adalah ayahnya, kecewa karena dia anggap Urata mengkhianati dia... Kashitarou, dia lompat dari atap ini, Sak. Tepat setelah gue nggak sengaja ngegampar dia... setelah dia nembak lo."
Astaghfirullah, Kashit.
"Mungkin dari sekian sakit hatinya. Gamparan gue yang bikin dia makin sakit. Sak, andai waktu itu lo nggak nelpon gue.. Malam itu, gue pasti nggak akan berbuat begitu ke Kashit. Lo harus membayar semuanya, Sak," kata Amatsuki sambil berjalan ke arah gue.
"Sakata." panggil Amatsuki.
"Hm?"
"Sa-you-na-ra."
KAMU SEDANG MEMBACA
『𝕺𝖚𝖗 𝕭𝖗𝖔𝖙𝖍𝖊𝖗, 𝕿𝖆𝖕𝖎 𝕭𝖚𝖐𝖆𝖓』 ✔
Comédie[[ INI RECEHAN ]] 13+ [[ Comedy, Mystery ]] [Aho No Sakata POV] ➳➳ᴊᴀɴɢᴀɴ ᴘʟᴀɢɪᴀᴛ! "UR!! TOLONGIN GUE NI NAPA ADA TUYUL DI KAMAR GUE," kata gue sambil menunjuk dua anak kecil yang satu ingusan yang satunya ngantukan di kamar kos gue. "GUE JUGA...