16. MATAMU MELEMAHKANKU

384 119 74
                                    

Gue masuk ke kamar kos Urata untuk menjenguk Sou. Gue lihat dia berdiri di depan kaca jendela Urata sambil melihat ke langit,

"WEH! dah sadar lo," kata gue,

"Uhukk. Bang Sak.." Sou berbalik,

"HEHH??!" gue buru-buru ngelepas baju gue trus mengusap wajah Sou,

Keluar darah dari mulut dan hidungnya.

"Lo??lo kenapa sih??!?!! Anjir bikin khawatir aja lo!!" kata gue sambil megang jantung gue yang berdetak tidak santuy ini.

"Uhuuukk" Sou batuk sambil mengeluarkan cairan merah lagi dari mulutnya.

Sou memukul dahi gue.

Kampret ni bocah udah ditolongin..

"Lagi enak minum es Marjan malah dikagetin! Sou jadi keselek nih."

Et-
Ternyata bukan darah, itu sirop Marjan rasa stoberi.

"Gimana? Masih sakit?" tanya gue.

"Enggak," kata Sou sambil mengangguk.

WOY!!
Memang satu frame duo bocah fungi ni. Kalau ditanya nggak sinkron antara jawaban sama gerakan.

Gue megang lengan Sou. Gue lihat, kulitnya sedikit mulai kembali normal,

"Hebat juga si Urata. Ternyata jago bat kalo ngobatin orang."

"Hebat apaan?? Dia sampai mohon-mohon sama gue supaya gue ngerawat ni bocah," kata seseorang yang nggak jauh dari gue.

"Hah?Kaicho?! Kok- Wah tak patut tuh si Uratanudin."

Ternyata yang merawat Sou adalah Nyfia_Af123. Dia adalah ketua PMR yang sudah go- internasional. Sepertinya saat ini doi juga sedang dalam proses pembuatan vaksin kopid.

"Untung aja Sou nggak terlambat Sak, kalau terlambat satu jam aja.. Sudah nggak ada harapan," kata Fia-San.

Fia-San menjelaskan kalau ada cairan yang disuntikkan ke tubuh Sou. Cairan itu lama-kelamaan bisa mematikan sel-sel jaringan tubuh. Sou masih bisa diselamatkan karena cairan itu belum menyebar sampai jantungnya.

"Tapi....," Fia-San terdiam. Dia nampak berpikir sambil menggigit pulpennya sampai patah dan tintanya muncratnya ke muka gue. Malah muka gue yang kena, dianya kagak. Bahkan pulpen pun menistakan gue.

"Tapi kenapa? Coba kalau ngomong jangan setengah-setengah gitu dah."

"Ng-nggak apa-apa. Kalo gue jelasin juga lo nggak paham. Intinya ni anak jangan dibawa keluar dulu," nasehat Fia-San.

*****

"Ohayou!! Sakata!!Soraru!! Sarapan sudah siap!!" teriak Mafu

"Ohayou!! Sakata!!Soraru!! Sarapan sudah siap!!" teriak Mafu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
『𝕺𝖚𝖗 𝕭𝖗𝖔𝖙𝖍𝖊𝖗, 𝕿𝖆𝖕𝖎 𝕭𝖚𝖐𝖆𝖓』 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang