29

9.6K 1K 52
                                    

29

Drake bersalaman dengan Pak Hendrawan, pengusaha batubara yang akan menyewa eskavatornya.

"Terima kasih, Pak. Untuk administrasi, langsung dengan staf saya."

Pak Hendrawan tersenyum. "Terima kasih, Pak Drake." Lalu pria itu keluar ditemani oleh seorang staf Drake.

Setelah sosok keduanya menghilang di balik pintu yang tertutup, Drake melirik arloji. Hampir pukul dua belas siang. Drake pikir ada baiknya ia mengecek keadaan Valencia. Kemarin kondisi wanita itu tidak terlalu baik.

Hampir satu jam kemudian, Drake sudah berada di rumah sambil menenteng makanan yang ia beli saat perjalanan pulang.

Drake meletak makanan tersebut ke atas meja makan. Karena tak mendengar suara apa pun, Drake menduga Valencia masih tidur. Ia bergerak ke kamar.

Tak ada Valencia di sana.

Drake memeriksa kamar mandi, juga tidak ada.

Kali ini ke mana lagi istrinya itu?

Akhirnya Drake makan sendirian, dengan menyisakan banyak lauk untuk Valencia santap nanti.

***

Dua jam kemudian, Drake yang sudah kembali ke kantor, menghubungi sekuriti. Ketika mendapat jawaban bahwa Valencia belum kembali, rasa kesal Drake berganti cemas.

Valencia tidak mungkin pergi selama itu, kan?

Drake mencari nama Valencia di ponsel dan menghubungi wanita itu.

Terdengar suara operator selular. Ponsel Valencia tidak aktif.

Drake mengerut kening dalam. Rasa cemas kian kental merayapi hatinya.

Berharap Valencia mengunjungi Bibi Marisa, Drake pun menghubungi sang bibi. Namun jawaban yang ia dapat membuat kecemasan merajalela menggrogotinya.

Ke mana perginya wanita itu? Sekuriti bilang Valencia pergi menggunakan taksi sejak pukul sebelas siang. Sangat disayangkan si sekuriti tidak mencatat plat mobil taksi yang Valencia tumpangi.

Valencia tidak mungkin kabur, bukan? Akhir-akhir ini Drake sudah bersikap manis. Lagi pula, ketika memeriksa kamar tadi siang, seluruh barang-barang Valencia masih utuh.

Mungkinkah telah terjadi sesuatu pada istrinya itu?

Dengan perasaan cemas yang semakin meningkat, Drake keluar dari ruang kerjanya sembari menghubungi kedua sahabatnya, menceritakan menghilangnya Valencia, meminta kedua sahabatnya membantunya mencari keberadaan wanita itu.

Drake menyusuri jalan-jalan kota Balikpapan.

Menjelang pukul lima sore, Drake dan kedua sahabatnya berkumpul di ruang tamu rumah Drake.

"Aku rasa kau harus lapor polisi, Drake. Mungkin terjadi sesuatu pada Valencia," saran Sebastian.

"Maksudmu kecelakaan?" Wajah Drake seketika memucat. Jika Valencia kecelakaan, seharusnya ada yang menghubungi Drake, bukan?

Akhirnya sore itu, ditemani Sebastian dan Gabriel, Drake ke kantor polisi.

***



bersambung ...

jangan lupa vote dan komennya ya, teman2, makasihhhh

follow instagram aku: evathink

FYI, Versi tamat karya-karya aku tersedia di:

Google play buku

Karya karsa

PDF (harga lebih murah) - order di WA Evathink 08125517788

Valencia and Her Devil Husband - REPOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang