Kirana menatap lurus pada orang-orang yang duduk di hadapannya, benaknya penuh dengan pertanyaan. Melihat Lita, Meysa dan Zahra menatapnya intens secara bersamaan.
Gadis itu menghela nafas " Apa gue punya salah sama kalian?" tanya Kirana.
Sementara itu Zahra tersenyum lebar,
"Aha! Akhirnya lo ngomong juga!" seru Zahra"Gue kira lo manekin hidup, Ran." sahut Meysa.
"Gue malah ngira gue duduk sama patung." tambah Lita.
"Bayangin deh, udah hampir sebulan lo duduk sama gue. Tapi, lo nggak pernah ngobrol sama gue." ucap Lita dengan menggelengkan kepalanya heran.
"Emang lo sependiem ini apa?" tanya Zahra.
Sementara itu Kirana kembali terdiam, mengabaikan berbagai pernyataan dan pertanyaan dari teman sekelasnya itu.
Kirana akui, ia memang sedikit tenang selama seminggu ini. Karena tidak ada yang menganggunya.
Tapi, perkiraanya salah. Lita teman sebangkunya sendiri malah lebih bawel dari biasanya yang berusaha mengajaknya mengobrol.
Lita kembali menghela nafas kasar,
" Jyahh, diem lagi ni bocah.""Bentar lagi jam olahraga, kita ganti baju yuk. Lagian bu Nida nggak masuk ini." ucap Meysa.
Lita dan Zahra pun mengangguk setuju, mereka segera mengambil seragam olahraga mereka. Saat hendak berdiri, mereka kembali saling menatap.
"Ran, buruan ganti baju."
Tapi, Kirana tak mengindahkan perkataan Lita.
"Gue mau ke uks, tolong izinin gue." ucap Kirana.
"Lagi?" tanya Lita.
"Lo kenapa sih sama pelajaran olahraga? Lo tuh selalu izin Ran. Bisa-bisa lo nggak naek kelas gara-gara ini. Apalagi lo murid baru, yang pindah di semester dua ini."tanya Zahra.
Kirana hanya terdiam, lalu berjalan meninggalkan mereka.
"Songong banget, sumpah!" teriak Mita, teman sekelas Kirana.
"Heran gue, gue tau dia cantik. Tapi, sikapnya nyebelin banget! Siswa baru tapi sok banget jadi orang." tambah Jena.
"Udahlah, mungkin dia masih asing sama kita semua. Dia juga butuh adaptasi dengan lingkungan barunya." bela Lita.
--
Kirana terbaring di ranjang Uks. Setelah di pikir-pikir ia memang selalu menghindar di pelajaran olahraga.
Ia sebenarnya tahu apa yang di bicarakan teman-teman sekelasnya. Tapi, ia berusaha tidak peduli, bodo amat. Karena saat ini dia hanya mau fokus pada pelajaran, kecuali olahraga.
Lagian, dia malas basa-basi, dan pura-pura menjadi cewek ramah nan baik hati.
Handphonenya kembali bergetar, tertera nama Vino di sana.
Kenapa nggak ikut olahraga lagi?
Bola mata Kirana membulat sempurna.
"Kenapa sih, lo selalu tau apa yang gue lakuin?" ucap Kirana pada ponselnya.
Kirana semakin curiga, jangan-jangan Vino mengikutinya? Tapi, mana mungkin Vino ada di sini, jelas-jelas Vino ada di tempat jauh.
Ddrrt..
Ponselnya kembali bergetar, kembali nama Vino yang ada di layar ponselnya.
Ingat, aku akan selalu mengingatkanmu. Dulu, kamu sangat ingin bisa mengikuti pelajaran olahraga, tapi kamu tidak bisa. Dan sekarang kamu sudah kuat, harusnya kamu ikut pelajaran olahraga.
Kirana mengkerucutkan bibirnya, kapan ya ia menginginkan hal itu? Apa gunanya? Ia sendiri lupa jika ia sangat menginginkan itu.
"Bodo amat." gumamnya lalu menon-aktifkan ponselnya dan kembali membaringkan tubuhnya di ranjang.
---
Kirana membuka matanya, ketika sebuah suara menganggu tidurnya.
"Lo kenapa?" tanya seorang cowok asing di hadapanya.
Sementara Kirana malah menjawab pertanyaan itu dengan pertanyaan lagi.
" Lo siapa?"Cowok itu memutar bola matanya malas, " Gue tanya, lo kenapa ngigau di uks?"
"Hah?"
"Kok hah? Lo sakit? Kalo sakit pulang aja."
Gadis itu menggelengkan kepalanya, lalu beranjak dari ranjang uks, dan pergi meninggalkan cowok itu tanpa sepatah kata.
"Dasar nggak punya sopan santun." ucap cowok itu lalu membaringkan tubuhnya di ranjang uks sebelah ranjang Kirana.
Setelah di pikir-pikir, ia merasa tidak asing dengan wajah itu. Seperti seseorang yang selalu ada dalam benaknya.
Tapi, ia pun menggelengkan kepalanya,
"Nggak mungkin kan, dia yang super duper baik dan manja jadi cewek dingin kaku kek gitu." gumamnya lirih.
"Mana mungkin lah, gue tau dia orang seperti apa." tambahnya lalu memejamkan matanya.
Ia juga pusing, karena semalam bergadang bermain game.
- TBC-
Hayo tebak, siapa yang dimaksud siapa? 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Here (Selesai)
Teen FictionKirana Dewi Lucyta, seorang gadis yang menginginkan kehidupan normal. Menginginkan tidak perlu lagi melihat hal yang tak seharusnya bisa dilihat, tidak perlu lagi membuat orang-orang disekitarnya menjadi sial dan celaka karena ulahnya. Dibalik s...