Tidak terasa sudah hari 5 setelah Baekhyun melahirkan, ia sudah 2hari dirawat dirumah karena kemauannya sendiri. Chanyeol? Tentu saja ia meneruti keinginan suami mungilnya, bahkan ia juga mengambil cuti sementara hanya untuk merawat suami mungilnya.
Tetapi hari ini Chanyeol mendapatkan panggilan dari pihak rumah sakit jika ada kecelakaan beruntun dan banyak memakan korban yang masing-masing korban mendapatkan operasi. Memang dokter dirumah sakit Chanyeol sangat banyak tetapi itu tidak cukup untuk menangani jumlah pasien lebih dari 20.
Baekhyun tengah menyusui anaknya lalu melihat Chanyeol yang kini sudah mematikan ponselnya (sehabis menelfon), "kenapa dad?" tanya Baekhyun dengan lembut, "Baby, maaf" ujar Chanyeol dengan suara rendahnya dan mendekati suami mungilnya.
"ada apa?" tanya Baekhyun lagi dengan tatapan lembutnya, "irene mengatakan bahwa ada kecelakaan beruntun dan memakan korban lebih dari 20, masing-masing membutuhkan operasi" ujar Chanyeol dengan jujur, "pergilah, aku bisa menjaga mereka" ujar Baekhyun mengerti.
"bagaimana jika Hyun ah (nama anak chanbaek) nanti pup? Kalau muntah? Trus kalau nangis? Trus kalau-"
"hei, banyak nyawa yang harus kau selamatkan. Aku bisa menjaganya, lagipula aku harus belajar mandiri bukan?"
"no, kamu harus bergantung sama aku. Kamu bisa mengandalkan aku, kamu punya aku, baby"
"yayaya.. Sekarang pergilah"
Chanyeol mengecup singkat kening Baekhyun lalu disusul mengecup pipi anaknya. Ia segera bergegas kekamar mndi untuk membersihkan diri terlebih dahulu.
Baekhyun melihat anaknya yang ternyata sudah tertidur pulas, akhirnya ia memindahkan anaknya dengan hati-hati diranjangnya.
Baekhyun tersenyum senang melihat anaknya dan ia mulai bergegas kelemari besar untuk mengambil pakaian Chanyeol. Ia menaruh pakaian tersebut diranjang dekat dengan anaknya, lalu Baekhyun mulai berjalan perlahan kearah dapur. Sebenarnya bekas jahitan diperut masih terasa nyeri tetapi Baekhyun dengar dari dr. Zhang untuk terus bergerak perlahan supaya tidak mengalami kekakuan ditubuhnya karena terlalu lama berbaring.
Baekhyun mulai memasak didapur, ia hanya membuat bibimbap untuk suaminya dan tentunya ia membuat porsi banyak supaya suaminya membawa bekal dan dimakan saat siang hari.
Sekitar 15menit masak, terdengar suara langkah kaki dan setelahnya kedua tangan melingkar dipinggang ramping Baekhyun yang tengah menyiapkan bekal. "hm.. Harum" gumam Baekhyun membuat Chanyeol terkekeh, "buatku?" tanya Chanyeol.
"hm, nanti siang jangan lupa makan ya" ujarnya lalu menutup kotak bekal dan berbalik, "memangnya perutnya sudah tidak sakit?" tanya Chanyeol, karena pertama kalinya Baekhyun keluar kamar dan melakukan aktivitas.
"masih nyeri tapi aku gamau lama-lama tiduran, aku harus melayani suami aku" ujar Baekhyun menatap wajah suaminya, "karena dulu sudah terlalu banyak aku menyakitimu, dan sekarang aku ingin menjadi suami yang baik untukmu"
Chuu
Chanyeol mengecup kening Baekhyun lalu setelahnya ia menangkap kedua pipi suaminya, "kau sudah sempurna untukku, jangan mencoba untuk menjadi yang terbaik lagi. Sekarang, kembali kekamar dan cukup istirahat disana"
"nghh? Ko Kemejanya warna navy? Tadi aku memilih kemeja warna biru laut" ujar Baekhyun heran sembari menatap kemeja yang dikenakan Chanyeol,
Chanyeol terkekeh dan mengelus pipi Baekhyun, "Hyun ah pup sangat banyak bahkan pampers tidak cukup menampungnya dan itu mengenai kemeja yang kau siapkan di ranjang"
"benarkah?! Ah!! Maaf! Seharusnya aku tidak menaruh-"
"stt sudah, itu masalah kecil jangan dibahas."