8Bulan kemudian
19.50
.
"Gamau tau, aku mau ini!"teriakan Baekhyun membuat Chanyeol pusing,ya bagaimana tidak Baekhyun terus berteriak untuk minta dibuatkan ramyeon, "ini tidak baik untuk baby sayang""LALU?! AKU YANG INGIN MAKAN BUKAN BUAT BABY! AKU MAU INI!" Teriakan yang memenuhi ruang keluarga ini membuat Chanyeol lagi-lagi menghela nafasnya.
"yasudah kalau tidak mau membuatkanku ramyeon, kau keluar dari penthouse ini!" Ujar Baekhyun menatap tajam suaminya
"Tapi kan ini penthouse milikku-"
"OH JADI KAU PERHITUNGAN PADAKU?!BAIKLAH AKU AKAN KELUAR!"
"Bukan begitu sayang-"
"DASAR GILA, LEBIH MEMENTINGKAN HARTA DARIPADA SUAMIMU!"
Ini bukan sekali dua kali Baekhyun marah-marah, ini sudah setiap hari. Semenjak Baekhyun hamil, bawannya selalu marah-marah.
Memang ada sikap manjanya tetapi itu terjadi hanya ketika malam ingin tidur, jika pagi-sore ia akan terus marah,berteriak atau tidak menangis.
"Baekhyun.. aku lelah" ujar Chanyeol yang kini benar-benar sudah merasa lelah,pasalnya ia baru pulang kerja dan sudah bertengkar dengan suami mungilnya hanya karena ramyeon.
"LALU?!APA KAU TIDAK TAHU RASANYA MEMBAWA ANAK DIDALAM PERUT INI?! AKU JUGA LELAH!"
Chanyeol kalah lagi,ia menghela nafasnya lalu menggendong si mungil. Ia tahu cara menaklukan si mungil jika sedang kumat begini, ia pasti akan memanjakan suami mungilnya.
"Babyku mau apa,hm?"
"Hehehe.. mau peyuk~"
Benarkan, tetapi ia juga tahu bahwa ini tak akan berlangsung lama
"IH SAKIT! PELAN-PELAN GENDONGNYA!" Teriaknya lagi, "utututu babyku~ mau susu strawberry tidak?"
"Hihihi.. mauuuu~"
Chanyeol membawa suami mungilnya duduk di meja makan lalu ia membuat susu strawberry. Tak butuh wktu lama akhirnya susu itu jadi dan ia serahkan kepada suami mungilnya.
Glek glek glek
"Yeayyy habiss~" teriaknya dengan manja, beruntung ini sudah jam 8malam, Baekhyun pasti tidak akan kumat marah-marah lagi karena sudah mendekati waktu jam tidurnya.
"Berapa bulan lagi babynya keluar?" Tanya Bekhyun tiba-tiba, terlihat Chanyeol menghitung "hm... bulan besok baby akan keluar~"
Memang Baekhyun itu tidak menghitungnya melainkan Chanyeol yang justru mengingat dengan jelas usia kehamilan Baekhyun. Bukan tidak mau, Baekhyun hanya terlalu malas menghitung.
"Ngantuk!" Ujar si mungil lalu kedua matanya tertutup rapat, tubuh mungilnya kehilangan keseimbangan membuat Chanyeol dengan sigap memegang bahu Baekhyun, "yaaa baekhyunaa.. jangan sembarangan tidur~bagaimana jika kau dan baby terluka sayang?!"
"Nyam nyam nyam... mau bobo~" ujarnya tanpa membuka kedua matanya dan memilih menyandarkan kepalanya dibahu Chanyeol, "arra arra.. ayo siapa yang mau daddy gendong?!"
Baekhyun langsung duduk tegap dan mengangkat kedua tangannya diatas udara dengan cepat "AKU AKU AKU!!" Teriaknya membuat Chanyeol terkekeh lalu menggendong Baekhyun ala bridal style.
"Heumm.. dada daddy bidang hehehe"
"Tentu saja.. milik siapa?"
"Milik Park Baekhyun, hehehehe"
"Ahh aku semakin mencintaimu Park Baekhyun"
"Aku tahu itu!"
..
kini si mungil sudah tertidur pulas menghadap kearah Chanyeol, "ah walaupun kau selalu marah-marah, aku merasa sangat senang... entah kenapa apapun yang ada didirimu aku menyukainya.. Kerja bagus Park Baekhyun,kau berhasil membuatku menjadi tergila-gila padamu"