Minggu pagi yang cerah sangat cocok untuk lari pagi seperti Bagas yang sudah selesai dengan stelan pakaian olahraga nya. Ia sudah berada di depan pintu rumah Kara untuk mengajak wanita itu lari bersama.
Ting...tong...
Pintu rumah Kara terbuka menampilkan wanita paru baya dengan hijab di kepala nya, tampak anggun.
"Eh Bagas, ayok masuk."ajak Ica, ibu Kara.
"Iya Bun,"salim Bagas.
Bagas memang memanggil Ibu Kara dengan sebutan Bunda.
Bagas memasuki rumah besar itu mengikuti ica.
"Uda sarapan belum,?"tanya Ica setelah menutup pintu kembali.
"Belum bun,"
"Sarapan bareng ya?"
"Gak usah Bun, ntar Bagas sarapan di luar aja bareng Ara. Gapapa kan Bun?"
"Gapapa dong, asal jangan telat makan!"pesan Ica.
"Eh anak ganteng pagi pagi uda ke sini aja,"ucap Ridwan, Ayah Kara.
"Hehe iya om, mau ajak Ara lari bareng. Boleh kan yah?"
"Boleh dong, tapi tuh anak nya masih ngebo,"ujar Ridwan.
"Lah,"cengong Bagas.
Ica terkekeh, "Uda sana kamu bangunin gih, masuk aja ke kamar nya seperti biasa,"
"Tapi awas kamu macam macam! Siap siap kepala kamu ilang di makan buaya!"peringat Ridwan, Bagas terkekeh.
Bagas suka tempat ini, tempat dimana dirinya di harga dan di anggap ada. Di sini setiap berbicara dengan kedua orang tua Kara, Bagas bisa merasakan kasih sayang dan hangat nya kekeluargaan.
Terkadang Bagas bermimpi untuk bisa merasakan hangat nya kekeluargaan ini namun dengan keluar nya aslinya bukan keluarga orang lain. Bagas terus memimpikan itu sebelum ajal menjemput nya.
Pintu kamar Kara terbuka saat Bagas membuka nya, terpampang gadis imut yang anteng tidur di kasur nya di balut selimut tebal bergambar unicorn, kartun kesukaan nya.
Bagas berjalan membuka gorden kamar Kara membuat gadis itu menggeliat karena terkena sinar nya mentari. Bagas pikir gadis itu akan bangun tapi nyatanya ia hanya bertukar posisi tidur nya.
"Hufttt,"keluh Bagas
"Woi bureng bangun woi!"ucap Bagas menggoyangkan tubuh Kara.
"Apa sih, Ara masih ngantuk!"kesal Ara menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Katanya mau Jogging?"tanya Bagas lembut
"Kata presiden jogging nya di undur 3 jam lagi,"
Bagas terkekeh mendengar ucapan Kara. Ini Uda jam 8 dan di undur 3 jam lagi? Nih anak mau Jogging atau ngejemur diri?
Bagas menggelengkan kepalanya, "kata presiden film unicorn tayang di bioskop hari ini jam setengah 9 pagi dan ini uda jam 8,"
Dan...
BERHASIL!!!
Kara langsung bangun terduduk di atas kasurnya
"Bener?!"
"Bohong, Uda sana mandi."
Kara menatap Bagas garang, bisa bisa nya pria ini membohongi nya.
"Apa liat Liat?!"
"Gak!Uda sana keluar dulu, Ara mau mandi."ucap Kara.
Bagas tak menjawab, ia langsung pergi dari kamar Kara dan menunggu di ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASKARA
Teen Fiction"Gue capek Ra!" °°°°°°°°°°°°°°°° Hanya sebuah kisah seorang remaja bernama Bagas Deraksa, seorang pria yang mampu memendam semua rasa sakit nya. Tentang Bagas Deraksa yang hanya akan menceritakan sakit nya pada seorang gadis bernama, Kara Sahira. Ga...