chapter 16|•|TOD

285 47 3
                                    

"yaelah yang di ganggu mah muka nya langsung kusut,"sindir Kevin pada Bagas yang sedari tadi memasang wajah kusam.

Setelah berisik di akun Instagram Kara, kini mereka sudah berada di cafe tempat Kara dan Bagas.

"Tau tuh kusut banget tuh muka,"tambah Rangga. "Kan seminggu lagi kita ujian semester nih, nah gimana libur selesai ujian kita ke puncak?"usul Rangga.

"SETUJUUUUU!"Saut Aulia teriak.

"Heh Mak lampir!lu jadi cewek gak ada anggun anggun nya!"Sindir Kevin yang mendengar teriakkan Aulia.

"Bodoamat!"acuh Aulia.

"Jadi cewek itu kalem dikit gitu kek!"

"Bodoamat lah ya terserah gue!"

"Uda gimana usul gue?"tanya Rangga lagi.

"Gue mah setuju aja,"jawab Radit.

"Yang lain?"

"Setuju,"saut Raina.

"Ehmm Putri gak ikut ya,"ucap Putri.

"Kenapa?"tanya Radit.

"Gapapa kak,"

"Yakin nih?"dengan mantap Putri menganggukkan kepalanya.

"Lu Ra?"

"Ikut dong,"

"Vin?"

"Hm,"

"Gas?"

"Gue kerja."

"Aelah santai ntar gue izinin."

"Gak enak."jawab Bagas.

"Apanya?"

"Libur."

"Hah apa sih sat elah!"

"Jadi kata Bagas itu gak enak kalau libur terus."jelas Kara membuat Radit mengangguk mengerti.

"Tumben otak lu gak bureng Ra?"tanya Aulia.

"Ish Aul otak Ara itu emang gak bureng tapi kadang lola sedikit, sedikit loh ya!"ujar Kara.

"Iya serah lu deh!"

"Oke deal ya, kita ke puncak! Urusan Bagas ntar gue bilang ke bokap gampang itu!"

Setelah itu kepada hening. Mereka semua fokus pada handphone mereka masing-masing.

Hingga akhirnya....

Brakkkk!!!

Rangga dengan kerasa memukul meja membuat semua pandangan penghuni cafe mengarah kepadanya.

"anjing!"Umpat Bagas.

"babi"-Kevin.

"astagfirullah"ujar Kara dan Putri bersamaan.

"BANGSAD!"serta Aulia, Raina, Vano dan Kevin

"apa si anjing lu ngaget²in aja goblok?!"emosi Kevin. Untung saja jantung nya tidak copot dari tempat nya.

Rangga dengan watadosnya tertawa
"hehehe pis men santuyy,"ujar nya dengan tangan terangkat membentuk peace. "Jadi gue punya ide gimana kalo sekarang kita main tod setuju? Harus setuju pokoknya!"sambungnya.

Kritik...krikk...krik....

"bangsad ya maap elah baperan amat lu semua anjim!"ujar Rangga karena merasa terkacangi.

"mulai!"singkat Vano

Kara tumben dengan peka nya mengambil botol minum yang dia bawa dan meletakan nya di atas meja.

BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang