"Halo."sapa Kara saat panggilan dari Rangga terhubung ke handphone nya.
"Halo Ra!lu buru ke jalan Kartini dekat sekolah buru!"Ucap Rangga dengan nada orang yang sedang sangat cemas.
"Ngapain? kucing Rangga melahirkan?"ujar Kara yang sepertinya belum paham akan situasi.
"Bukan ini gue nemuin beruang kutub pingsan di pinggir jalan!" Ucap Rangga.
"Bahaya ih Rangga!"
"Astafirulah ini Bagas Ra Bagas!"
"HAH?!"
Kara yang tadinya posisi rebahan langsung terduduk. Bahkan raut cemas dari wajah cantik Kara tak lagi bisa ia sembunyikan.
"Kok bisa?!"
"Ntar gue ceritain, lu buru ke sini?!"Ucap Rangga.
"Oke bentar!"kara mematikan sambungan telfon secara sepihak.
Dengan gesit tubuh ramping nya turun dari kasur. Ia mengambil cardigan yang menggantung di dekat pintunya lalu berlari ke luar kamar.
"BUNDA AYAH!!!"teriak kara.
"Apa sayang teriak teriak uda malam!"saut Ica dari ruang keluarga.
"Bunda, Ara keluar bentar ya?"izin Kara.
"Kemana?Uda malam Ra!"jawab Ridwan.
"Ih ini penting yah!"
"Emang ada apa?"
"Tadi Rangga telfon Ara dan katanya Bagas pingsan di pinggir jalan!""jawab Ara secepat mungkin.
"Astagfirullah kok bisa?"
"Gak tau Bun!makanya ini Ara mau ke sana. Boleh ya?"
"Tapi di temenin pak Anto ya!"pesan Ridwan.
"Iya yah."
"Makasih bunda ayah, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam,"
*****
Sepanjang perjalanan di dalam mobil Kara tak henti hentinya menangis dan bergumam. Perasaan nya gugup saat ini. Ia sangat mengkhawatirkan Bagas.
" Kalo dia mati gimana? Kalo dia penuh darah dan gak tertolongg Ara gak mauu gak mauu pokoknya bagas harus baik baik aja! hiks hiks"sambil menggelengkan kepalanya dia menangis mencoba menghilangkan pikiran buruk yang ada di kepalanya.
"Non kayak nya ini macet ada yang kecelakaan,"ujar Pak Anton.
Kara menatap kaca jendela mobil. Sepertinya memang macet dan akan lama, "yaudah gapapa Pak saya turun disini aja,"putus Kara.
"Tapi bahaya Non!"cegah pak Anton. Bagaimana pun juga ia sudah di beri amanah untuk menjaga Kara.
"Gapapa Pak! makasih Pak!"Ia membuka pintu mobil dan berlari sambil menangis. Ia sama sekali tidak memperdulikan dirinya yang tampak kacau. Rambut yang berantakan serta wajah yang masih terdapat sisa sisa air mata.
Sedangkan di tempat Rangga dan Bagas.
" Gass! Bagass anjing! Bangun lu bangsatt! Gue tau lu prank gue doang kan!"teriak Rangga seperti orang bego. Uda tau pingsan malah di makin coba aja kalau orang nya sadar, tuh nyali ilang di colong kucing.
Rangga mencium bau alkohol di mulut Bagas.
" Wah anjing lu kalo mau mabok ngajak-ngajak gue lah bangsat!"
Rangga memang sudah seperti orang tolol yang berbicara sendiri. Bukannya dia membantu bagas malah dia umpatin udah tau orang pingsan gak bakal denger lah bego. sepertinya Bagas salah dalam memilih teman dan menjadikan Rangga sebagai sahabat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASKARA
Teen Fiction"Gue capek Ra!" °°°°°°°°°°°°°°°° Hanya sebuah kisah seorang remaja bernama Bagas Deraksa, seorang pria yang mampu memendam semua rasa sakit nya. Tentang Bagas Deraksa yang hanya akan menceritakan sakit nya pada seorang gadis bernama, Kara Sahira. Ga...