Hari ini Bagas dan yang lainnya kecuali Putri sudah bersiap untuk pergi ke puncak. Setelah merasa semuanya telah siap mereka memasuki mobil Vano yang memang lumayan besar untuk mereka semua.
Didepan ada Vano dan Bagas, di kursi kedua ada Aulia, Kara, Reina dan di belakang ada Radit, Rangga serta Kevin.
Mereka menikmati perjalanan menuju ke daerah puncak.
"Van, ini musiknya ganti kek, bosen gue denger lagu inggris."teriak Rangga dari belakang.
"Apaan enggak-enggak!lu pasti mau puter lagu ayu tingting bosen gue!"bantah Aulia.
"Ketinggalan jaman, lu gak tau apa? Sekarang janda semakin didepan."ujar Rangga.
"Kok pernah denger ya hmm iklan apa sih ihh kara lupa,"saut Kara menempelkan jari telunjuk nya di dagu tanda ia sedang berfikir.
Tanpa banyak bicara Vano menukar musik dan beruntung nya benar-benar langsung mendapat lagu Ayu ting-ting. Tanpa ada yang tau, sebenarnya Vano si raja cuek juga menyukai musik Ayu ting-ting.
"Yesss!!yuhuu mak lampirr gue yang menang!"ledek Rangga. Aulia mendengus kesal melipat kedua tangannya di depan dada dan mengalihkan perhatiannya ke arah jendela.
"Ini mereka berdua jodoh mampuss aamiin."celutuk Kevin.
"Aamiin,"saut Raina, Kara, dan juga Radit.
Mendengar Rangga ikut menyaut, Aulia langsung memutar kepalanya kearah Rangga"woy anjim ngapa lu aamiin geblek!"
Sambala sambala sambalado terasa pedas terasa panass sambala sambala sambalado mulut bergetar lidah bergoyang
"HWHAHAHAH ANJIM NGAKAK SELERA LU!"teriak Kevin saat tau bahwa lagu yang disukai Rangga.
"AULIAA GOYANGG DONG!"ujar Rangga yang sudah berjoget di kursi belakang.
"Setres emang!"gumam Aulia.
Oohhhhh colak colek sambalado alamak oeee dicolek sedikit cuman sedikit bikin sakitt hatiii uuuuu ujung ujungnya sakit hati
"semua kakinya diatass!"teriak Rangga mengangkat kain dan memutar-mutarkan nya di udara. Dengan posisi nya yang di tengah alhasil Radit dan Kevin sedikit menjauhi tubuh mereka.
"mana bisa bego!"saut Raina.
"dah lah pusing mending gue tidur!"Aulia memejamkan matanya.
Bagas melirik Kara yang sedari tadi mengahadap kearah kaca. Ia langsung mengambil handphone nya dengan tujuan sesuatu yang menurut nya penting.
Ting....
Handphone Kara berbunyi, dia mengecek handphonenya dan ternyata Bagas yang mengirimkan nya pesan. Kenapa gak ngomong langsung aja coba? kenapa dari hp dasar orang sok cuek gak bisa ditebak isi otaknya. Atau dia mau ngabisin kuota? Asik anak sultan dong.
Ara:3
Ngantuk?
belum kenapa?
tidur aja, masih lama
enggak kara suka liat pemandanganpemandangan diatas jauhh lebih indah
dalam hati bagas apalagi dinikmatin berdua sama luyaudah kara tidurr bye bagas❤️
iya sayang❤️
Bagas melirik dari kaca dan memastikan Kara benar-benar tertidur. Setelah itu ia pun ikut memejamkan matanya.****
Setelah 2 jam perjalanan, mereka sudah sampai dipintu masuk puncak.
Mereka semua turun dari mobil dan membawa barang mereka sendiri-sendiri.
"Sini."ucap Bagas meminta barang-barang Kara, agar dirinya yang membawakan nya.
"Gak usah Ara bisa sendiri,"jawab Kara.
"Udahh jangan bucin dulu, bucinnya nanti."celutuk Rangga yang malas mendengar manusia dua ini jika sudah bucin. Tapi bagai makhluk halus, ucapan Rangga sama sekali tidak di gubris oleh Bagas maupun Kara.
"Itu berat biar gue aja,"ujar Bagas masih tetap berusaha membujuk Kara. Ia hanya tidak ingin gadis itu kecapean.
Dengan pasrah Kara memberikan barang nya pada Bagas. Jika tidak di berikan lelaki itu pasti akan terus memaksa. "Yaudah makasih Bagas."
Vano berjalan paling depan, karena dia sudah beberapa kali naik ke puncak ini.
Sesekali vano menoleh kebelakang, mengkhawatirkan keadaan Bagad."Pantat panci bantuin bawa barang gue kek! berat ini!"keluh Aulia pada Rangga.
"lu itu bukan berat barang bawaan tapi berat dosaa tau gak?!"balas Rangga justru meledek.
"Astagfirullah sabar, ini dihujat jangan dorong nanti jatuh kejurang,"gumam Aulia namun masih dapat didengar oleh semuanya.
"Aulia kalem dikit sama kaya Kara sama Raina kek,"saut Kevin.
"Idih suka suka gue lah hidup aing mah aing wae,"jawab Aulia
Bagas tidak memperdulikan perdebatan itu. Ia merasa tubuhnya mulai kelelahan tapi sebisa mungkin dia tahan dia sangat senang bisa melihat wajah bahagia dari Kara. Gadis ini bukan merasa kelelahan karena berjalan sejauh ini dia malah tersenyum sembari melihat kesamping kanan. Dia tambak gembira, mungkin karena baru pertama kali dia kesini.
"Kita berhenti di posko dulu, nanti 5mnit lnjut lagi."instruksi dari Vano.
Setelah melewati posko ke posko berikutnya akhirnya mereka sampe ke area camp yang ternyata juga sudah banyak pengunjung lain yang juga ingin menikmati pemandangan indah dari puncak ini.
"Gue bantuin bangun tenda cewek."ujar Bagas.
"Bareng."jawab Vano.
Alhasil Vano dan Bagas membangun tenda cewe sedangkan Rangga, Radit, dan juga Kevin membangun tenda cowok.
"Ayok Vin, susun yang bener kelihatan banget gak pernah ikut pramuka,"ujar Rangga.
"Woy gini gini gue pernah ikut jambore."bangga Kevin.
"Serius lu?"tanya Rangga.
"Iya iya lah,"jawab Kevin.
"Serius lu ikut lombanya?"tanya Radit tidak percaya.
"Enggak, gue liat abang gue yang ikut lomba,"cengir Kevin membuat Rangga dan Radit mendengus kesal.
"Yee gue kira lu sendiri,"kesal Rangga dan Radit.
Sedangkan di tenda cewe.
"Sini gue bantu,"ujar Bagas mengambil alih pekerjaan Kara dan yang lainnya untuk membangun tenda bersama Vano.
"Nah gini kek, jadi cowok peka!"sindir Aulia kearah Rangga.
"Lu nyindir gue?gak usah nyindir-nyindir orang lain deh, kalau masih nangis tengah malam karena cowok!"ujar Rangga skakmat.
Aulia langsung melotot kearah Rangga, kenapa cowok itu justru membongkar nya
Karena waktu sudah sore dan mereka akan beristirahat terlebih dahulu dan bangun esok pagi untuk melihat sunrise.
Semoga suka sama part ini deh❤️
jangan lupa ajak teman kalian buat baca cerita aku ya><
Dan jangan lupa tinggalkan jejak vote sama komen nya:3Yukk buruan follow akun medsos aku
WP:@fii_putri
IG:@fii_wlnaptr30
Maaf cerita nya sempat aku hapus karena ada problem, tapi semoga tetep setia baca ya hihi🙈Love you all❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASKARA
Teen Fiction"Gue capek Ra!" °°°°°°°°°°°°°°°° Hanya sebuah kisah seorang remaja bernama Bagas Deraksa, seorang pria yang mampu memendam semua rasa sakit nya. Tentang Bagas Deraksa yang hanya akan menceritakan sakit nya pada seorang gadis bernama, Kara Sahira. Ga...