Hallo!
Sudah siap dengan part 6??
Absen dulu yukkk❤️
***
"Rumah lo besar ya," seru Pandu kala sudah mulai memasuki rumah Zella."Lo tunggu situ aja, gue mau ambil uang di atas," titah Zella menyuruh Pandu untuk duduk di sofa yang di sediakan. Hal itu dibalas anggukan oleh Pandu. Pandu memandang sekitar. Rumah Zella tergolong cukup besar. Dengan dominasi warna putih serta beberapa aksen kayu yang menghiasinya.
Zella turun dengan kaus domplang berwarna putih dan celana jeans yang menjuntai hingga mata kaki. Bahkan Zella tampak lebih cantik dengan penampilan sesederhana ini di mata seorang Pandu Brawijaya.
"Nih uang lo," ucap Zella lalu menyodorkan beberapa jumlah uang sebagai pengganti.
"Gue nggak mau uang, gue mau yang lain."
"Udah dibayar, ngelunjak lagi lo!" seru Zella tidak terima. Tetapi Pandu hanya mengangkat bahunya acuh.
Zella berdecak, "Yaudah, mau apa?"
"Masih sama Zel. Seperti yang kemarin."
"Sebenernya lo tuh kenapa sih maksa gue mulu! Apa yang lo liat dari gue?? Apa yang membuat lo mau masukin gue ke geng motor lo itu? Masih banyak cewek lain!"
Pandu tersenyum simpul, "Gue mau nya lo. Gue nggak mau yang lain."
"Udah deh ini! Nih uang lo, dan mending sekarang lo balik."
"Nggak mau balik sebelum lo turutin kemauan gue dulu."
"Lo cowok bukan sih? Pemaksaan bener!"
"Terserah. Ah atau gimana kalau gue kasih tau ke bunda Maria tentang lo yang balapan kemarin??"
Zella melotot, "Brengsek! Jangan berani-beraninya lo bawa-bawa bunda Maria! Dia nggak ada urusannya sama kita!"
"See, keputusan ada di tangan lo. Kalau lo mau gabung, rahasia lo aman. Kalau lo berontak, gue bisa langsung lari ke depan dan bilang semuanya."
"Lo brengsek ya ternyata!" umpat Zella.
"Gue tahu. Dan gue nggak peduli."
Zella terdiam dan berpikir sejenak. Apa iya Zella harus bergabung dengan geng motor itu? Apa keuntungan yang Zella dapatkan dari hal itu?
Zella menghela napas pasrah, "Oke! Gue gabung!"
"Nah gitu dong dari dulu. Kalau gini kan gue nggak perlu maksa-maksa lo."
"Udah kan? Puas lo?!"
"Lebih dari puas. Oh ya, nanti malam, gue tunggu di markas geng Tirta," ucap Pandu lalu pergi meninggalkan Zella yang masih terdiam.
"Arrrgggh!" Zella mengacak rambutnya frustasi. Kenapa hidupnya menjadi tertekan seperti ini? Kenapa semuanya semakin rumit? Kenapa selalu ada saja hal-hal yang membuat Zella manjadi bingung sendiri.
Tak mau ambil pusing, Zella langsung melangkah keluar untuk pergi ke rumah Alvin. Disaat-saat seperti ini, ia butuh bunda Maria sebagai penenangnya. Zella melangkah dengan gusar. Napasnya berderu. Dadanya juga naik turun menandakan bahwa dirinya sedang sangat marah. Baru sampai di pintu masuk, Zella diam. Cewek itu bisa melihat Alvin dan Sella yang sedang sibuk membuat sesuatu dari kertas warna-warni. Tetapi Zella tidak peduli. Ia langsung saja melangkah masuk tanpa menoleh pada Alvin sekalipun.
"Bunda?"
"Bun??"
"Bunda??"
"Bunda pergi," seru Alvin dari arah ruang depan. Zella mendengus. Dan memilih ke ruang depan lalu duduk dihadapan Alvin dan Sella.
"Mau ngapain kak?" tanya Sella.
"Diem lo! Gue males ngomong sama lo," hardik Zella.
"Zella! Jangan kaya gitu. Nggak baik," tegur Alvin.
"Terus, bela terus! Belain aja dia terus Vin! Disini gue itu sahabat lo Vin, kenapa lo malah belain adik kelas yang caper kaya gini?"
"Zella!" suara Alvin makin meninggi membuat Zella diam. Ia tahu ia salah karena sudah kasar di depan Alvin.
"Apa Vin? Mau marahin gue? Marahin! Kalau perlu pukul aja gue Vin! Pukul!" hardik Zella membuat Alvin mengeram. Sementara Sella hanya tersenyum tipis sambil menyeringai.
"Mending lo pulang Zel kalau lo dateng cuma mau buat masalah. Gue lagi ada kerjaan, lo nggak liat?"
"Gue nggak peduli."
"Pulang Zel kalau lo cuma mau ngerusuh. Gue cuma mau ngerjain ini dengan tenang."
Zella mundur sambil menggeleng pelan, "Lo berubah Vin," lirihnya lalu berbalik dan pergi.
***
Zella baru saja turun dari motor besarnya. Ia memandang sekeliling. Sebuah tempat tongkrongan remang-remang serta bau alkohol yang menguar. Ya, Zella menepati janjinya untuk pergi menemui Pandu. Zella melihat seorang cowok tegap yang baru saja keluar dari tempat itu.
"Lo dateng?" tanyanya.
"Apa malam hari bikin mata lo jadi katarak??"
Pandu terkekeh, "Santai Zel. Jangan ngegas. Ayo masuk," ujar Pandu dibalas anggukan oleh Zella.
Zella masuk dan langsung mengundang perhatian dari seluruh teman-teman Pandji. Zella kira, di tempat ini hanya ada segerombolan laki-laki. Nyatanya ia salah. Bukan hanya laki-laki, tetapi juga banyak perempuan yang bahkan seumuran dengan Zella. Tentu saja dengan pakaian terbuka macam kutang bahan. Saat bau alkohol mulai tercium, Zella segera menutup hidungnya.
"Gila mainan baru nih?"
"Cantik banget anjir! Kaya bidadari!"
"Bodynya keren banget. Nih cewek boleh juga!"
Dan berbagai godaan lainnya. Tetapi Zella hanya diam. Ia tahu tempat. Ia datang kesini seorang diri. Itu artinya ia tidak bisa berbuat banyak selain menuruti perintah Pandu. Zella masuk ke ruangan khusus.
"Ini ruangan apa sih?" tanya Zella sambil memandang sekitar.
Pandu masih saja berjalan hingga mencapai ujung ruangan. Pandu membuka sebuah pintu dan menyuruh Zella masuk. Ruangan serba coklat yang terlihat sangat bersih dan rapi. Ia juga tidak mencium bau alkohol disini.
Pandu mendekati sebuah barang cukup besar. Membuka penutupnya dan seketika membuat Zella menganga.
"Selamat datang di geng Jaxton! Ini mobil lo untuk balapan malam ini!" ujar Pandu membuat Zella terdiam seribu bahasa. Ia terlalu naif jika menolak mobil sebagus dan secanggih ini untuk balapan.
Zella memandang Pandu dengan tatapan tak percaya. Pandu mengangguk tanda ia tak main-main dengan ucapannya. Zella maju mendekati Pandu lalu mengulurkan tangannya.
"Deal! Gue resmi bergabung di geng lo!" ungkap Zella membuat Pandu tersenyum senang.
***
AN : Hallo!
Aku kembali dengan part baru!
Gimana sama part ini?Setuju nggak kalau Zella gabung ke geng Tirta!
Mau ngomong apa sama Zella?
Jangan lupa untuk vote dan komennya ya!
Perlu kalian ketahui bahwa cerita ini update setiap hari. Jadi kalian nggak perlu nunggu lama-lama lagi. Kalaupun aku nggak up sehari, di hari yang akan datang, aku akan double up!
Sedikit info untuk kalian biar nggak bingung. Jadi sebenarnya, Pandu itu ketua geng motor. Tetapi, ia bukan hanya geng motor biasa. Geng motornya itu, bukan cuma balapan motor, tapi juga berani balapan mobil macam Zella.
Oke sekian, semoga kalian nggak bingung
Sampai jumpa di part selanjutnya ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
AZELLA [COMPLETED]
Romance#Teenfiction #Event Start : 30 September 2020 Finish : 30 Oktober 2020 Pernah berada di fase hidup terendah? Pernah menangis tersedu-sedu karena kehilangan orang yang menjadi alasan tersenyum dan bahagia? Pernah berada di posisi paling tidak berguna...