PART 31. ANTARA JAXTON DAN CLOVIS

39 3 0
                                    

Langsung saja, happy reading ❤️

***
"Iya sebentar," teriak Zella dari dalam rumah. Pasalnya, suara ketukan yang semakin lama semakin keras membuatnya merasa jengkel.

"Pandu?!" pekik Zella kala melihat Pandu dengan penampilan acak-acakan. Padahal baru tadi ia melihat Pandu dengan penampilan sempurna, tapi sekarang berbanding drastis jauh sekali.

"Ngapain kesini?" tanya Zella lalu mempersilahkan Pandu untuk duduk di ruang tamu.

"Ketemu sama lo."

"Besokkan bisa."

"Gue maunya sekarang."

"Kenapa?"

"Mau menyelesaikan masalah yang tadi. Di pesta," ujar Pandu yang membuat Zella lagi-lagi terdiam.

"Masih marah?" tanya Pandu membuat Zella menggelengkan kepalanya.

"Nggak kok."

"Terus kenapa diem?"

"Emang gue harus joget?"

"Nggak perlu."

"Jadi?"

"Jadi, gue cuma mau bilang, gue beneran sayang sama lo. Dan gue mau ..." Pandu tampak berpikir sejenak. Saat ini dirinya akan menceritakan semuanya tentang alasan kedekatannya dengan Zella, termasuk soal Randy.

"Mau apa?"

"Mau jelasin sesuatu."

"Yaudah."

"Jadi, sebenernya ... nggak jadi deh."

"Kenapa nggak jadi?"

"Nggak penting. Kapan-kapan aja."

Brakk!

Suara bantingan pintu itu membuat Pandu dan Zella menoleh bersama. Didepan rumah Zella, sudah ada Randy, Erick, dan Rizki. Mereka terlihat seperti tergesa-gesa untuk datang kesini.

"Shut up!" bentak Randy lalu masuk ke rumah Zella tanpa permisi dan langsung menarik kerah kemeja Pandu.

"Apa maksud lo keluar dari Jaxton? Hah?! Lo mau gue bikin lo mati?! Apa perjanjian lo yang dulu?! Lupa?!" bentak Randy sambil mencengkram erat leher Pandu. Membuat cowok itu memekik sesak. Erick dan Rizki mencoba melerai keduanya. Tetapi tidak berhasil. Mereka berdua terlalu kuat untuk dilepaskan.

"Gue nggak mau nyakitin Zella dengan rencana busuk lo itu."

"Apa lo bilang? Jadi selama ini waktunya kurang? Waktu buat lo pacaran sama Zella kurang?"

Zella menukik, "Waktu? Pacaran?"

Randy menoleh pada Zella dan langsung berdiri tepat dihadapan cewek itu. Matanya menatap tajam, "Iya! Lo itu cuma dijadiin bahan mainan sama Pandu."

"Randy!" bentak Pandu. Tetapi Randy hanya melirik sekilas lalu mengabaikannya.

"Mainan apa sih?"

"Lo tau. Dulu, sekolah lo buat masalah sama sekolah gue."

Flashback on

Derum-derum motor memekakkan telinga. Suara klakson-klakson motor saling bersahutan satu sama lain. Di sebuah tempat yang cukup jauh dari pemukiman. Dua geng besar sudah berdiri berhadapan. Mereka saling menatap tajam satu sama lain.

"Jadi ini yang mau berantem sama kita?" decih seorang cowok bernama Gavin. Badannya tinggi, dan juga berambut sedikit panjang membuat cowok itu terlalu cepat dikenali.

AZELLA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang