Hallo!
Sudah siap dengan part selanjutnya?
Jangan lupa untuk bantu vote ya❤️
Happy Reading ❤️
***
Pandu dan Zella masuk ke dalam basecamp Jaxton. Membuat siulan menggoda keluar dari mulut mereka. Pasalnya sejak tadi Pandu juga tidak melepaskan genggaman tangannya dari Zella."Lepas aja kali Ndu. Kalian bukan mau nyebrang," cibir Randy dibalas anggukan oleh temen-temennya.
Pandu menoleh dan terkikik, "Oh iya gue lupa," ucapnya lalu melepaskan tangan Zella. Zella tersenyum lalu pamit untuk bergabung dengan anggota perempuan di geng ini.
"Sa ae nih bos kita. Udah bucin," cibir Rizki.
"Mana bucin mampus lagi!" tambah Randy.
"Kaya lo nggak pernah ngerasain aja."
"Beli bedak dihari Sabtu
Kalau punya cewek, kenalin dong satu," ujar Erick dengan pantun absurd nya itu."Kenapa nanya ke Pandu? Emang cewek di geng kita kurang?"
"Ya ... ya kurang lah! Mau nyari yang lebih mantap!"
"Mantap pala lo!"
"Itu kan udah ada Sinta. Bener-bener body goals abis."
"Kurang itu. Stalking ah."
"Jangan di Facebook kalau mau stalking cewek. Di Instagram lah. Lebih bening, lebih gede," ucap Rizki ambigu membuat semua teman-temannya menggeleng.
"Lah, kan gue punya tik tok, kenapa harus nyari di Instagram. Di tik tok aja banyak."
"Hati-hati di tik tok. Ketipu filter."
"Eits! Jangan salah. Gitu-gitu biar nguji juga apa cowoknya bisa nerima dia kalau emang beneran fisiknya nggak sesuai sama yang di posting. Apa si cowok itu juga bisa menerima semua tentang cewek itu," tutur Erick menjelaskan.
"Tumben."
"Kenapa?"
"Otak lo bener."
"Sialan! Gini-gini gue kan juga pengguna filter. Biar nggak keliatan kalau gue burik banget."
"Halah udah kentang aja sok-sokan mau glowing," cibir Rizki.
"Ki, lo punya masalah apa dah sama gue? Lo nggak inget gue adalah orang paling berjasa di hidup Lo. Harusnya lo inget gue."
"Lah kenapa? Emangnya lo pahlawan?"
"Sialan emang!"
"Lo inget kan tujuan lo pacaran sama Zella?" tanya Randy dengan suara dingin. Mata cowok itu menatap tajam pada Pandu.
Pandu terdiam sebentar lalu berdeham sebagai jawaban.
"Bagus deh. Kalau sampai lo cepu, keluar aja lo dari Jaxton. Geng ini nggak butuh pecundang," ujar Randy tenang tetapi tetap terkesan menusuk.
"Tapi gue kasian deh sama Zella," ujar Rizki.
"Kenapa?"
"Ya kasihan aja. Dia bahkan nggak tau apa-apa soal masalah sekolahnya sama sekolah kita. Kenapa kita nyeret dia ke dalam masalah ini?"
"Jangan tertipu sama wajah polosnya Zella. Gitu-gitu dia tetap musuh kita."
"Lo kenapa sih kok dendam banget sama Zella?" tanya Erick karena penasaran akan perasaan Randy yang selalu tak suka pada Zella.
"Gue nggak dendam sama Zella. Gue dendam sama sekolahnya. Lo inget kan dulu senior kita pernah bilang kalau kita harus balas dendam ke sekolah itu karena udah bikin anggota dari geng Jaxton jadi masuk penjara? Gue masih inget semua yang bang Gavin bilang," ucap Randy sambil mengingat apapun yang pernah dikatakan oleh senior dari geng ini.
"Iya lo bener. Tapi kenapa nggak langsung ke cowok sekolahnya. Kita kan bisa bikin konspirasi supaya sekolah itu juga bisa malu."
Randy menggeleng, "Nggak. Ini udah keputusan dari awal."
"Terus, kenapa harus Zella?"
"Gue mau Zella kena masalah. Buat dia seperti punya salah sama sekolah kita. Kalau perlu buat juga cewek itu masuk penjara sama kaya senior kita dulu."
"Ya itu sama aja bego kaya yang tadi."
"Beda. Gue mau nya Zella. Bukan siswa lain."
"Tapi gue nggak tega deh. Serius."
"Nggak usah sok memelas! Yang profesional kalau punya misi," tegas Randy membuat semua teman-temannya terdiam. Kalau Randy sudah menginginkan sesuatu, maka hal itu juga harus diwujudkan.
***
"Pandu, kenapa diem aja?" tegur Zella kala memperhatikan Pandu yang sejak tadi hanya diam.Pandu mendongak dan menatap cewek didepannya yang sudah berstatus menjadi pacarnya. Apa Pandu tega menyakiti cewek baik seperti Zella? Apa Pandu rela menyeret Zella ke dalam masalahnya? Apa Pandu mampu menciptakan konspirasi agar cewek ini bisa menjadi pelampiasan dendam para teman-temannya? Jujur saja. Pandu tak sanggup. Ia terlalu sayang pada Zella. Ia sama sekali tak rela jika harus mengorbankan Zella hanya demi kepentingan gengnya ini. Jujur saja, siasat awal yang Pandu susun bersama teman-temannya untuk berpura-pura sayang pada Zella telah berubah. Sialnya, cowok itu memang benar-benar sayang pada Zella. Bukan hanya pura-pura lagi. Seiring waktu rasa pura-pura itu berubah menjadi tulus.
"Ndu!" tegur Zella karena diabaikan oleh Pandu.
"Kenapa Zel?"
"Lo kenapa diem aja sih? Lo lagi ada masalah?"
"Nggak. Nggak papa. Lo bilang apa tadi?"
"Nggak papa. Udah lupain aja."
"Yah ngambek. Jangan marah dong."
"Nggak marah. Cuma kesel aja. Kalau ada orang ngomong tuh dihargai. Jangan diabaikan."
"Iya-iya maaf. Nggak lagi deh."
"Habis ini, lo mau beli apa?" tanya Pandu. Saat ini mereka berdua tengah berada disebuah kafe kecil ditengah mall. Itu karena Pandu ingin mengajak Zella membelikan sesuatu untuk temannya.
"Pulang aja."
"Nggak mau beli barang couple mungkin?"
"Kan udah ada, nih!" ucap Zella sambil menunjukkan gelang hitam pemberian Pandu beberapa waktu lalu.
"Lagian gue nggak butuh barang. Yang gue butuh itu lo nya. Gue nggak mau dibeliin banyak barang tapi lo nya aja nggak ada waktu buat gue. Buat apa juga? Apa itu nggak sama aja kaya menyamakan gue dengan barang?"
"Iya Zella. Gue nggak akan kaya gitu."
"Iya. Gue pegang omongan lo. Inget ya, jangan cuma janji. Tapi buktiin."
"Iya Zella."
"Kalau Sinta, gimana? Bukannya dia juga suka sama lo?"
Pandu meraih tangan Zella, "Sinta itu cuma temen gue. Dia juga udah gue anggap sebagai adik gue sendiri. Dia itu emang manja, karena orang tuanya juga mempercayakan dia sama gue. Jadi lo belajar memaklumi ya kalau terkadang Sinta suka deket-deket sama gue."
Sebagai sesama perempuan, seharusnya Sinta tahu batasan pada Pandu. Tetapi seperti yang dikatakan oleh Pandu tadi, bahwa Zella juga harus belajar maklum. Ia tidak boleh egois. Pandu itu adalah orang baik yang dibutuhkan banyak orang. Lagipula, Zella juga bukan satu-satunya prioritas bagi Pandu. Zella sadar, dan Zella maklum.
***
AN : GIMANA SAMA PART INI??KURANG ADEGAN UWUW NYA?
tenang, masih bisa didapat di part selanjutnya. Jangan lupa batu vote, komen, dan share ya❤️Mau ngomong apa sama Randy?
Sampai jumpa di part selanjutnya ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
AZELLA [COMPLETED]
Romance#Teenfiction #Event Start : 30 September 2020 Finish : 30 Oktober 2020 Pernah berada di fase hidup terendah? Pernah menangis tersedu-sedu karena kehilangan orang yang menjadi alasan tersenyum dan bahagia? Pernah berada di posisi paling tidak berguna...