Hallo!
Sudah siap dengan part selanjutnya?
Siapkan selalu hati kalian ya!
Aku mau mengucapkan selamat hari sumpah pemuda bagi kita semua. Semoga negara ini semakin maju dan berkembang. Negara butuh anak-anak muda yang mau berjuang dan bangkit bila terjatuh!❤️
SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA ❤️
Happy Reading ❤️
***
Kita adalah anak muda, tapi jangan pernah mau menjadi rata-rata ~JaxtonDidalam markas Jaxton, semua anggotanya sudah berkumpul. Tidak ada acara penting memang, hanya berkumpul seperti biasanya saja. Disana, juga ada Zella yang terduduk dibangku posko yang diletakkan disebelah parkiran. Sendirian. Bahkan Pandu yang berkumpul bersama teman-temannya, tidak mau menghampiri Zella. Membuat Zella jadi bertanya-tanya bagaimana kelanjutan hubungan dirinya dengan Pandu. Cowok itu bilang kalau dirinya sangat menyukainya, tetapi cowok itu juga tidak mau menjaga kepercayaan Zella dengan berdekatan dengan Sinta. Kalau untuk mengantar jemput Sinta, Zella bisa menerima. Tapi ini, bahkan Sinta sampai duduk sebelahan dengan Pandu. Bahkan tangan cewek itu juga setengah memeluk Pandu. Dan bodohnya, Pandu hanya diam menerima perilaku yang jelas-jelas menyakiti hati gadisnya itu.
"Burung gelatik makan pepaya
Eh neng cantik, ngelamun aja," ucap Erick mengejutkan Zella dengan pantunnya itu."Ah eh kenapa Rick?"
"Nggak papa Bu bos! Gue cuma mau nemenin lo doang. Kasian, mana pacarnya malah sibuk sama cewek lain," ujar Erick gamblang membuat tepukan keras langsung mengenai pundaknya. Erick menoleh, ternyata itu dari Rizki.
"Ngawur lo! Bu bos lagi galau malah dikomporin."
"Siapa yang komporin? Orang gue ngegasin kok."
"Dua tiga tutup botol
Sama aja tolol," balas Rizki pada Erick dengan meniru gaya pantun cowok itu."Wah wah, sekarang lo udah main pantun ya. Jangan ngalahin gue deh. Gue adalah raja pantun dari segala pantun," ujar Erick sambil menepuk dadanya, bangga.
"Tai lo!"
"Eh Bu bos senyum! Jangan senyum dong! Gue kan jadi oleng. Kalau gue suka sama lo gimana???" adu Erick mencoba menghibur Zella. Jujur saja, memang Erick dendam pada sekolah Zella, tetapi tidak pada cewek itu. Cewek itu terlalu baik untuk disakiti.
"Apaan sih," balas Zella dengan malu.
"Ngapain kalian disini?!!" teguran itu berasal dari Pandu yang tengah berkacak pinggang menatap Erick dan Rizki dengan tatapan tidak suka.
"Eh ada pak bos? Udah selingkuhnya? Kirain masih mau berlanjut," ujar Erick dengan nada menyindir lalu segera menarik Rizki untuk pergi bersamanya.
Pandu menggelengkan kepalanya, lalu duduk disamping Zella.
"Udah pacarannya?" sindir Zella.
"Siapa yang pacaran? Kan pacar gue itu lo."
"Sinta?"
"Udah gue bilang kalau Sinta itu cuma gue anggap sebagai adik. Nggak lebih kok. Lo percaya 'kan sama gue?"
Zella mengangkat bahunya acuh. Membuat Pandu meraih tangan mungil cewek itu, "Dengerin gue. Sedeket apapun gue sama Sinta, itu nggak ada apa-apanya dibandingkan rasa suka gue ke lo. Gue kan udah pernah bilang, lo juga harus nyadarin posisi gue sebagai ketua. Banyak yang butuh gue. Jadi gue minta, lo jangan egois."
Zella menoleh, "Egois? Darimana? Bukannya selama ini gue cuma diem kalau ngeliat lo pegang-pegangan, suap-suapan sama Sinta? Apa pernah gue labrak kalian?"
"Zel, maksud gue ..."
"Apa? Mau ngelak lagi? Lo kemana saat gue lagi butuh lo. Lo kemana saat gue kecelakaan kemarin?"
"Zel!" bentak Pandu membuat Zella menggeser duduknya.
Tangan cowok itu beralih memegang kedua pundak Zella dengan erat hingga Zella meringis kesakitan, "Prioritas gue itu bukan cuma lo. Udah gue tekan kan berkali-kali kalau lo itu harus ngertiin posisi gue. Lo itu kenapa nggak ngerti-ngerti sih?! Lo pikir cuma lo doang yang penting dihidup gue?"
"Ndu ..."
"Apa? Jangan nangis. Jangan sok lemah. Gue tau lo bukan cewek kaya gitu. Jangan sok-sokan memelas depan gue. Bukannya kasihan, gue malah muak sama lo!"
"Lo bukan Pandu," cicit Zella sambil menahan sakit dibahunya.
"Gue itu Pandu. Pandu Brawijaya. Gue punya kehidupan! Hidup gue itu nggak perlu diatur-atur sama lo. Lo itu cuma pacar gue, lo nggak berhak ngatur gue! Ngerti?!" tegas Pandu membuat Zella menganggukkan kepalanya pelan.
Pandu menghela napas lalu melepaskan kedua tangannya. Pandu akui, ia salah. Membentak bahkan sampai menyakiti Zella secara fisik seperti ini pasti membuat perasaan cewek itu semakin hancur. Sedetik kemudian, Pandu maju lalu menarik tubuh Zella ke dalam dekapannya. Zella sempat memberontak, tetapi Pandu mencegah dengan memegang pinggang cewek itu. Membuat Zella tak bisa lagi memberontak hanya bisa terdiam sambil sesekali terisak didada Pandu.
Pandu mengecup puncak kepala Zella, "Udah jangan nangis. Gue minta maaf. Gue tau gue salah. Maafin gue ya?" bisik Pandu tepat ditelinga kanan Zella.
Zella mengangguk pelan lalu membalas pelukan Pandu.
***
"Bunda, bunda ...." panggil Zella kala memasuki rumah Alvin. Tetapi kosong, tidak ada sahutan apapun. Hal itu langsung membuat Zella naik kelantai dua, kamar Alvin. Zella mengetuk pelan pintu kamar Alvin. Tetapi tetap saja tidak ada sahutan. Baru saja ia berbalik untuk pergi langkahnya terhenti karena mendengar seseorang berjalan dari arah kamar Alvin. Dan itu Alvin."Ngapain kesini?" tanya Alvin dengan suara dingin.
"Gue mau nyari bunda. Tapi kayanya nggak ada."
"Bunda lagi pergi sama ayah," balas Alvin. Tetapi cowok itu tidak menoleh pada Zella, matanya sibuk memainkan ponselnya.
"Oh yaudah deh."
"Mau ngapain?"
"Mau minta makan, hehe," balas Zella lalu tersenyum.
"Semua bahan makanan ada di kulkas. Tadi gue yang belanja. Sendiri," ucap Alvin menegaskan kata terakhir bermaksud untuk menyindir Zella.
"Kenapa nggak ngomong sama gue?"
"Buat apa? Emang lo siapa?" balas Alvin membuat Zella mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Benar juga kata Alvin.
"Iyaudah, gue nanti cari makan di luar aja."
"Lo punya tangan, bisa masak sendiri 'kan? Lebih baik uang lo itu disimpan. Lagian lo juga bisa masak. Jangan buang-buang uang!" tegas Alvin lalu berbalik dan menutup pintu kamar dengan kasar. Membuat suara bantingan pintu yang cukup keras hingga membuat Zella berjengit. Apa ia sudah keterlaluan pada Alvin?
***
AN : BANTU KOMEN UNTUK PART INI YUK❤️KAMU TIM MANA NIH?
Tim Alvin atau tim Pandu? Atau tim Zella sendirian?
Jangan lupa batu vote, komen, dan share ya ❤️
Sampai jumpa di part selanjutnya ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
AZELLA [COMPLETED]
Romansa#Teenfiction #Event Start : 30 September 2020 Finish : 30 Oktober 2020 Pernah berada di fase hidup terendah? Pernah menangis tersedu-sedu karena kehilangan orang yang menjadi alasan tersenyum dan bahagia? Pernah berada di posisi paling tidak berguna...