🌼🌼🌼Hari ini terakhir sekolah. Tentu besok libur. Aku harus bersemangat untuk bersekolah. Aku bangun jauh lebih awal dari biasanya. Semalam aku meminta papa mengantarku pagi-pagi. Alasannya? Bukan karena marah, hanya tidak mau bertemu dengan Ali lalu wajahku memerah lagi. Aku berusaha tidak memikirkannya.
Sampai ke sekolah terlalu pagi. Suasana masih sangat sepi. Parkiran masih kosong, hanya ada beberapa motor. Aku menyusuri lorong dengan santainya. Rasanya aku tenang. Tanpa tatapan fans-fans Ali.
Aku membuka pintu kelas. Masih gelap, aku segera menyalakan lampu. Sama sekali tidak ada siapa-siapa. Aku memilih untuk keluar. Puh.. datang lebih awal tidak seru juga. Karena bosan aku berjalan melewati lorong-lorong kelas. Sampai aku melangkah ke dekat gudang sekolah. Tempat itu sangat menyeramkan.
Kakiku berhenti melangkah. Aku merasa ada yang mengikutiku. Mungkin hanya perasaanku semata. Kenapa suasananya jadi menakutkan. Aku kembali berjalan. Karena panik, aku melangkah ke lantai paling atas. Tepatnya kelas 12. Aduh celaka, kenapa aku sampai kesini. Aku harus mencari tangga lagi didepan. Rasanya aku tidak mau kembali ke jalan tadi.
Kelas 12 sudah lumayan banyak yang datang. Mereka berada diluar kelas. Aku menunduk. Terjadi lagi hal yang
tidak kusukai. Risih. Apa ada yang salah denganku?"Psstt.. dia cewek yang di post di instagram Ali bukan?"
"Kayaknya iya. Sok cantik banget sengaja liatin muka ke kita"
"Dasar sok cantik banget tuh anak. Baru kelas 11 udah gitu"Mereka kira aku tidak mendengarnya? Aku merutuki diriku sendiri. Ah kenapa sejak tadi aku tidak diam dikelas saja. Kebanyakan mereka membicarakanku. Tunggu.. apa maksud instagram? Aduh pantas saja, mungkin Ali memposting foto kemarin. Hal yang kutakuti mungkin akan terjadi. Aku menjadi perbincangan hangat oleh fans Ali.
Aku mencoba tidak mempedulikan tatapan murid lain. Tidak mendengarkan bisikan mereka. Aku hanya berjalan lurus. Hingga aku sampai didepan pintu kelasku. Saat kubuka, sudah banyak yang datang. Semua teman kelasku menatapku. Tapi ini berbeda. Mereka tersenyum. Seli sudah datang. Dia tersenyum lebar.
"Cieee yang udah jadian. Pj-nya jangan lupa ya Ra"
"Maksudmu?"
Seli tertawa. Lalu mengambil handphonenya. Aku duduk sambil menatapnya heran.
"Jadi ceritanya kamu belum liat Ra?"
Aku menggeleng singkat. Kemudian Seli memperlihatkan foto. Astaga apa ini?Ali_Aldbrn
*This is picture with your imagination:)
"I got you :)"
946 likes
180 coment"Hayo mengaku saja Ra. Ah kenapa kalian main rahasia sih. Aku kan jadi merasa tidak dianggap:( nanti aku sama siapa? Bang Ily? Jauh:("
Mataku masih menatap layar handphone Seli. Sangat jelas wajahku tersenyum bersama Ali. Lebih gilanya lagi Ali merangkul leherku. Pantas saja orang-orang salah faham. Mungkin mereka kira aku ini pacarnya. Aku memejamkan mataku. Semoga tidak terjadi apa-apa.
Ali sendiri sampai sekarang belum datang. Padahal bel masuk sudah berbunyi. Dia sangat sulit sekali ditebak. Dia kesiangan lagi? Atau lupa waktu karena bereksperimen di basemantnya. Entahlah aku tidak tahu.
**
Jam istirahatpun, Ali belum terlihat. Dia tidak sekolah mungkin. Berarti aku sendiri yang menghadapi fans Ali. Beruntung Seli disampingku. Kami berjalan menuju kantin.Sepanjang jalan, banyak sekali yang melirikku. Sampai kantin pun mereka seakan terus membicarakanku. Seli memesan makanan. Sedangkan aku menunggu di meja kantin. Belum juga Seli datang, dua orang kakak kelas perempuan menghampiriku. Dalam hati aku bersiap mendapat cibiran apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone(RaSeLi)
Teen FictionPersahabatan diantara tiga remaja SMA yaitu Raib, Seli dan Ali, seiring berjalannya waktu mulai berubah. Sesuatu yang nampak kian terlihat. Tentang Ali yang tidak menyadari perhatiannya yang lebih pada Raib. Hingga menyebabkan Raib bertanya-tanya da...