Girls before flower[END]

Date

"Tidak perlu memasak" Dahyun mengarahkan pandangannya ke arah suara yang tiba tiba muncul dan masuk ke pendengarannya.

"Huh?"

"Mina dan Momo sedang pulang ke Jepang,jadi disini tinggal kita berdua" Sana ternyata sudah bangun juga.

"Kamu tidak ikut?"

"Tidak,aku tidak mau bertemu dengan ibu dan ayahku"

"Karena?kan mereka orang tuamu Sana-chan"

"Ibuku menikah lagi dan sungguh aku tidak tahu kenapa,aku sangat membenci ayah tiriku"

"Ohhh begitu"

"Karena hanya kita berdua ayo kita kencan"

"Ken-kencan?!"

"Yah memangnya kenapa? Atau kau ada ide untuk membuat sesuatu yang seru disini?" Sana mulai mendekat dan mengelus tengkuk Dahyun.

"Hah~ baiklah ayo" Dahyun tidak memiliki pilihan lain yang dapat dipilih karena ia tahu bahwa Sana akan berbuat sesuatu yang lebih jauh bila ia tidak menyetujuinya.

"Pilihan yang bagus! Ayo kita bersiap dan pergi" Sana terlihat tergesa gesa kembali kekamarnya untuk mandi dan mengganti bajunya sedangkan Dahyun,ia cuman berjalan dengan lesu.
.
.
.
.
30 menit cukup untuk mereka bersiap dan kedua gadis itu kini sudah berada didalam mobil.

"Hyunnie~ aku mau kamu yang menyetir" Dahyun mengiyakan karena Dahyun memang sudah bisa menyetir bahkan ia sudah mempunya sim.

"Kita mau kemana?"

"Ke Central park aja" Dahyun pun menjalankan mobil setelah mengetahui destinasi tujuan.

Ban berhenti kala mereka sudah sampai ke tempat tujuan.

"Ayo makan sayang,aku sudah lapar" Sana menggandeng lengan Dahyun dengan possesive dan masuk kedalam gedung tersebut.

Sebuah restoran menarik perhatian mereka sehingga mereka memutuskan untuk makan disana.

Seorang pelayan datang membawa menu lalu mereka memesan.

Beberapa menit kemudian akhirnya makanannya datang.

Dahyun dan Sana memakannya dengan tenang namun meski demikian,tetap saja ada makanan yang mengenai sisi bibir Dahyun. Begitulah Dahyun,selalu makan belepotan.

"Ih Hyunnie kok makannya belepotan sih" Karena disana tidak memiliki tissue,Sana menggunakan jemarinya untuk membersihkan makanan yang belepotan di bibir Dahyun.

"Nah sudah bersih" Sana dan Dahyun melanjutkan maknnya.

"Sana-ya kita mau kemana lagi?" Dahyun terkejut dengan tarikan Sana yang sangat tiba tiba.

"Kamu sudah mau pulang?" Dahyun mengangguk.

"Baiklah" Sana mengarahkan mereka ke tempat parkir untuk pulang.

.
.
.

"Ternyata kau nakal juga yah Dahyunnie~" Dahyun bingung dengan ucapan Sana yang tiba tiba sekaligus tidak masuk akal.

"Kau maunya kencan dirumah yah... padahal kita masih muda loh tapi kalo Hyunnie yang mau aku mau mau aja sih"

"A-ani bukan itu maksudku"

"Terus apa?" Melihat tatapan Sana membuat lidahnya peluh untuk berbicara seperti terhipnotis.

Dahyun masih terdiam

Cup!
Kecupan itu berhasil membuat Dahyun tersadar kembali dari lamunannya.

"Eoh?! Kenapa kau menciuku?"

"Bukankah itu yang kau mau hmm?" Sana mulai membuka bajunya satu persatu sembari melangkahkan kakinya maju mendekat pada Dahyun.

"Tunggu sebentar,jangan!" Dahyun sudah tersandar ke sofa dan sudah tidak bisa bergerak lagi.

"Ada apa sayang~?" Dahyun sudah semakin khawatir karena Sana sudah duduk dipangkuannya dengan bagian atas yang tersisa bra.

"Jangan begini" Kegelisahan melanda Dahyun dan kalian tahukan bahwa semua orang memiliki nafsu meskipun ke sesamanya? Karena di sekolah mereka itu memang sudah biasa.

"Apa kau yakin tidak mau mencobanya?" Sana menggoda Dahyun dengan menurunkan tali bra yang ia pakai.

"Sudah cukup dengan Momo semalam"

"Apa?! Memangnya Momo berbuat apa padamu?" Sana marah karena sepertinya Momo sudah bertindak lebih dahulu darinya.

"Ah itu ti-tidak"

"Jangan berbohong!" Diambilnya tangan Dahyun dan di letakkannya di bra yang sebentar lagi lepas.

"Hari ini aku milikmu" Bisikan Sana menambah nafsu Dahyun yang sudah tidak bisa dibendung lagi.

"Jangan salahkan aku"

***

Sorry digantungin🤣
Ncnya part berikut yah,aku belajar dulu caranya.

Votenya ditunggu😉

Bersambung...