here we are

1.1K 132 27
                                    

Di malam yang dingin ini Dahyun bernostalgia dengan masa lalu. Katakan saja Dahyun seorang yang gagal ‘move on’ meskipun Dahyun menolak keras pernyataan itu tapi itu memang ada benar juga.
 
Susu coklat yang panas dengan uap yang mengepul ke atas selalu menjadi temannya dimalam hari. Menjadi teman untuk menemaninya.
 
Kegiatan Dahyun sangat sibuk karena ia berada di semester terakhir namun ia pandai mengatur waktu sehingga masih ada tersisa sedikit waktu untuk meng-refreshing kan pikirannya.
 
Dirinya terduduk dibalkon di depan kamarnya cuacana saat ini mendukung,buat Dahyun hujan adalah salah satu cuaca yang disukainya tapi tidak tahu dengan yang lain. Menjadi kesukaan tersendiri bagi Dahyun untuk menatap hujan dimalam hari.
 
“aahh~” hembusannya setelah menyesap susu coklat panas itu.
 
“kau selalu enak seperti biasa dan aku selalu menyukaimu. Kau tidak akan meninggalkanku kan? Karena tanpa kau aku tidak bisa merasakan rasa manis lagi” ujar Dahyun.
 
Senyum sedikit terukir.
 
“hahaha bodohnya aku berbicara dengan sebuah benda mati. Sepertinya Aku harus segera mencari pacar”
 
Dahyun mengambil kembali secangkir susu itu kemudian meneguknya sampai habis tak tersisa.
 
Hujan mulai mereda sehingga membuat gadis berkulit putih tersebut kembali  masuk kedalam kamarnya.
 
Dahyun pergi ke kamar mandi untuk menggosok giginya sekaligus mencuci mukanya.
 
Sebelum akhirnya Dahyun membilas wajahnya yang penuh sabun,ia menatap dirinya didepan cermin.
 
“kau tahu bedanya gula sama kamu?”
 
“Apa?”
 
“Kalo gula manisnya kerasa kalo dimakan,kalo kamu cuman dilihat aja udah manis” balasnya lagi pada dirinya sendiri kemudian tersenyum.
 
“aku memang gila” ujarnya.
 
Dahyun segera masuk kedalam kamarnya dan menyusul ke dunia mimpinya.
 
Sinar matahari yang cerah menembusi selah selah tirai yang menutupi ruangan itu. Dunia tampak sama perbedaannya hanya pada waktu. Dahyun bertambah satu hari yang artinya semakin tua dan semakin dekat dengan kematian.
 
Tidak ada yang tahu kapan kematian akan tiba. Kematian berbeda dengan pernikahan yang sudah direncanakan dan diketahui.
 
Tentu saja itu adalah dua hal yang berbeda tak hanya penyebutannya saja tetapi dari perasaannya juga.
 
Apa perasaan kalian ketika menghadapi kematian? Dukacita dan apa perasaan kalian ketika melihat orang terdekat kalian menikah? Sukacita.
 
Itu memang dua hal berbeda setidaknya Dahyun berharap pernikahan akan menghampirinya dahulu sebelum Tuhan merenggut nyawanya.
 
3 Ketukan menubruk indra pendengaran Dahyun membuat sang empunya ruangan terbangun dengan tubuh setengah sadar dan tampilan yang berantakan.
 
“eoh eomma kira kamu belum bangun jadi eomma bermaksud untuk membangunkanmu” ucap eomma
 
“Aku memang belum bangun, terima kasih eomma sudah membangunkanku”
 
“Hehe sama sama dubu” balas eomma Dahyun kemudian mengelus rambutnya.
 
“yak eomma udah zaman apa sekarang, berhenti memanggilku dubu”
 
“Aigoo memangnya kenapa? Huh?” goda eomma Dahyun
 
“Tentu saja karena aku sudah besar!”
 
“Omo ! Kau sudah besar ternyata” goda eommanya lagi
 
“Eommaaa apa apaan ini tentu saja aku sudah besar dan sebentar lagi aku akan lulus dan bekerja”
 
“ahhhhh seperti itu,baiklah dubu”
 
“Aish sudahlah. Aku mau mandi dulu dan eomma cepat keluar”
 
“memangnya kenapa? Eomma ingin melihat pertumbuhanmu”
 
….-_-….
 
“cepat keluar!” ujar Dahyun dengan nada sedikit meninggi.
 
“Aigoo baiklah eomma tahu kau masih malu,nanti berikut aja yah eomma ceknya” ucap eomma Dahyun kemudian lari dari sana
 
“Gak” teriak Dahyun
 
Dahyun kemudian menutup pintu kemudian menengok kebawah.
 
‘huwaaa punyaku memang masih kecill’
 
‘aishh kenapa aku jadi kepikiran’
 
*
 
 
Dahyun saat ini dalam perjalanan pulang namun ia teringat akan sesuatu sehingga membuatnya memutar setir mobil lalu membalik arah.
 
IA pergi ke suatu tempat yang sering dikunjungi orang orang.
 
Untung saja ini masih jam 7 jadi toko toko yang berada dalam mall tersebut masih dibuka.
 
Tujuan Dahyun sebenarnya hanya untuk membeli coklat,sebenarnya ia bisa saja sih memesan seseorang namun ia lebih ingin untuk membelinya sendiri ditambah lagi besok adalah hari valentine jadi dia ingin memilih yang terbaik untuk diberikan pada orang specialnya.
 
Dahyun lantas mengambil keranjang roda kemudian berjalan ke arah tempat penjualan coklat,terlihat ada banyak sekali yang mengantri untuk membeli coklat. Tentu saja banyak,hari ini sangat banyak diskon yang bisa mereka dapatkan.
 
Dahyun memilih cokelat yang paling mahal dan disukainya tentu saja kemudian membayarnya. Perlu waktu cukup lama untuk mengantri meski Dahyun bisa saja langsung ke antrian depan ataupun membeli pusat pembelanjaan ini,Dahyun tetap lebih memilih untuk mengantri.
 
Dirinya tidak ingin merubah sifatnya. Meskipun ia kaya ataupun miskin ia tetap akan rendah hati dan tidak sombong pada siapa saja.
 
Setelah ia selesai membeli coklat yang bisa dibilang sedikit ah iya Dahyun hampir lupa ia harus meminta orang kerjanya untuk membawa pulanh coklat yang ia beli,sebenarnya tidak banyak tetapi tetap saja memerlukan 2 truk untuk mengangkatnya.
 
Dengan selamat Dahyun sampai kerumah kemudian makan. Tentu saja makan,ia belum makan dari sore jadi ia harus mengisi energinya . Lagipula eomma dan appanya mengajak nya untuk makan malam bersama jadi Dahyun tidak bisa menolaknya.
 
“Dahyun!”
 
“Kenapa?”
 
“kau pasti membelikan sesuatu untuk kami” ucap sang appa
 
“bagaimana appa bisa tahu?”
 
“Tentu saja karena besok hari valentine”
 
“Oalah,apa appa tahu apa yang akan kuberikan juga?”tanya Dahyun
 
“hem bukankah sudah jelas itu coklat”
 
“Wow appa menebaknya dengan benar”puji Dahyun
 
“huh tentu saja appa kan jenius”
 
“ckck sangat sombong,btw aku memang akan kasih coklat dan kali ini aku berikan appa yang paling special”
 
“Wah benarkah?” ujar appa Dahyun dengan antusias.
 
“tentu saja. Aku sudah memesan coklat gorilla langsung dari sumbernya”
 
“Yeeyyyy appa sanga- coklat gorilla?”
 
“iya aku memesannya langsung dari pantat” Ujar Dahyun membuat eomma dan appanya terkejut.
 
 
“huwaaaa apa yang kau ajarkan pada anakku”
 
“apa apaan sih aku hanya mengajarkannya cara untuk mengalahkan buaya”:)
 

 

 
Makan malam pun selesai dengan pembicaraan hangat layaknya sebuah keluarga,tapi memang sih.
 
Itu sudah biasa bagi mereka ditambah Dahyun yang memang sudah akur bersama appanya. Bagaimana tidak appa nya adalah seorang pria yang paling baik yang dapat dipercayanya.
 
Dahyun kembali kekamarnya kemudiam membuka internet untuk mencari sesuatu.
 
‘cara menumbuhkan xxx dengan cepat’ saat meng searchnya
 
Wajah Dahyun berubah menjadi merah tomat.
 
“Apa yang kulakukan”
 
Rutuknya pada diri sendiri.
 
Ini semua gara gara eomma!



Vote sama komen seikhlasnya qaqa..


Hi im back !

Meskipun klean udah tau aku nak informasi-ah bukan memaksa kalian untuk baca OUR OBSESSION cepatan kalo nggak sini syerlok biar kudatangi klean ૮ ˙Ⱉ˙ ა,eh iya jangan cuman baca follow juga akun dia yakk awas kalo nggak.



Bersambung....

Girls before flower[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang