Hard punishment

2.9K 165 4
                                    

Pagi hari~











Tapi boong. Skuy lanjut hukum Dahyun





***

"Ahh!" Desah Dahyun antara merasakan sedikit perih namun enak.

Momo tidak berhenti sampai sana saja,dia terus menghisap dan sekali kali menggigit di leher Dahyun.

Tangannya menjalar kebawah dan berhenti di atas pay*dara Dahyun yang masih dibaluti dengan kain tipis lalu meremasnya dari luar.

"Nggh...Mo-Momoring ah-h ah~ tolong berhenti" Dahyun tidak berhenti mendesah karena Momo yang terus memberinya kenikmatan.

Dahi Dahyun yang tadinya terdapat cairan asin yang dingin karena takut sekarang menjadi keringat hangat yang terus mengalir bercucuran.

Kancing Dahyun mulai dibuka dan di lemparnya ke sembarang tempat,Momo melihat bagian atas Dahyun tersisa bra berwarna hitam ditambah keringat di peluh.

Damn! So hot.

Sembari mencoba membuka bra Dahyun.Momo mencium,melumat dan menghisap bibir Dahyun dengan sangat bernafsu.

"Hmm ah~ mphhht" desah Dahyun lagi akibat permainan yang dibuat Momo.

klik!

Branya terbuka menampilkan benda kenyal yang tergantung disana.

Momo langsung menghisap pay*dara Dahyun karena dilihatnya gemas.

"Ugh...nghh Mo..Momoring~ah... tolong berhenti" Dahyun mencoba untuk bergerak namun dasi yang mengikat Dahyun sangat erat membuatnya tidak kuasa untuk bergerak.

"Terimalah hukumanmu Hyunnie~" ucap Momo sensual karena sudah dipenuhi dengan nafsu.

"Ah! M-maaf ngh~.. ah-aku tid....mpphh tidak akan mengulanginya!" Dahyun berusaha untuk berbicara namun karena Momo yang terus memegang dan menghisap sekali kali menggigit pay*dara Dahyun,membuatnya susah untuk berbicara karena hanya desahan yang mampu keluar.

"Tunggu sampai aku puas dengan benda kenyal ini" kata Momo sembari mencubit cubit puting Dahyun.

Setelah berucap demikian,Momo melanjutkan menghisap pay*dara sebelah kiri dan tangannya memeras yang di sebelah kanan.

Saat Momo merasa sudah cukup ia memakaikan kembali pakaian Dahyun karena masih ada Mina dan Dahyun saat itu sedang mengambil nafas karena ia sudah penuh dengan keringat diseluruh tubuhnya karena tidak berhenti mendesah.

"Bye bye Hyunnie,lain kali kau akan kuhukum lebih berat" Momo meninggalkan senyuman smirk sebelum keluar dari sana.

Mina datang seusai 1 menit setelah kepergian Momo.

"Omo! Hyunnie kenapa kau sudah bermandi keringat" Mina terkejut karena melihat keadaan Dahyun yang lumayan kacau.

Dahyun menelan salivanya dalam dalam karena takut Mina akan berbuat sama ataupun lebih dari Momo.

"Aku sudah memutuskan hukumanmu" Mina sudah mendekat ke arah Dahyun membuatnya terasa kehilangan nyawa.

Srek srek srek

"Ayo kita main game!"

"Ehhhhh??!" Dahyun terkejut karena Mina melepaskan dasi yang melingkar di tangannya dan tunggu... apa Mina baru saja mengatakan main game?

Puji Tuhan.

"Oke ayo Minari" Dahyun menjadi semangat.

"Tunggu disini,aku akan mengambil ponsel ku,ponselmu ada kan?" Dahyun mengangguk dan Mina keluar seperti yang dibilangnya untuk mengambil ponsel.

"Jja ayo main,kita main game among us aja yah" kata Mina yang sudah datang dan langsung duduk disofa yang disediakan.

"Let's go" mereka membuat room dan masuk.

Impostornya Dahyun dan Mina tidak menduga hal itu sehingga ia terus terusan dengan Dahyun sampai Dahyun membunuhnya.

"Yak! Ternyata kau impostornya" Mina mendorong dorong tubuh Dahyun,sedangkan Dahyun hanya senyum nyengir karena tidak ketahuan.

Mereka pun terus bermain sampai tidak terasa sudah jam 12:30.

"Omo! Sudah larut,kita sudahi saja. Dan Dahyun kamu jangan dulu keluar masih ada Sana" Mina pergi sambil meninggalkan kecupan di bibir Dahyun.

Baru saja Mina membuka pintu,Sana sudah ada di depan seperti setan.

"Kenapa kalian sangat lama"

"Siapa suruh terakhir" Sana mengunci pintu saat Mina sudah keluar.

"Kenapa dasinya lepas?" Heran Sana karena mendapati Dahyun tengah duduk dengan takut?

Sana mendekati Dahyun.

"Kamu harus tidur denganku,itu hukumanmu" Dahyun membulatkan matanya setelah mendengar ucapan Sana.

Pikirannya sudah tersebar kemana mana,Dahyun terlihat sudah kehilangan nyawanya.

Sana melihat ekspresi Dahyun.

"Maksudnya kamu harus tidur disini,tenang aku tidak akan melakukan apapun padamu. Asalkan tidur disini" Dahyun menghembuskan nafas,bersyukur Sana tidak meminta seperti yang ia bayangkan tadi.

"Jja... sekarang ayo tidur" Belum juga Dahyun berkata,tangan Sana sudah lebih dahulu menariknya kearah kasur dan membaringkan Dahyun.

Sana memeluk Dahyun dari belakang karena tubuh Dahyun memang terposisi memunggungi Sana.

Cup!

Sana meloloskan satu kecupan di pipi Dahyun.

"Selamat tidur sayang~" Sana mengeratkan pelukannya di tubuh Dahyun.

.
.
.
.

Bulan sudah tergantikan dengan matahari.

Mereka bangun telat!

"Sana-chan! Ayo bangun kita terlambat" suara serak Dahyun karena Dahyun juga baru bangun.

"Emmm,kita libur hari ini" Sana yang masih memejamkan matanya.

"Jinjja?! Kenapa aku tidak tahu" mengetahui hal itu Dahyun kembali tertidur.

Kembali ia terbangun saat matanya terasa sudah ingin membuka mata,sebuah tangan melingkar sempurna dipinggangnya,ternyata Sana masih tertidur.

Dengan perlahan Dahyun mengangkat tangan Sana yang melingkar dan meletakkannya kembali.

Tujuannya kedapur karena sedari pagi ia belum memakan apapun.

Ruangan itu terasa sepi.
'Apa mereka juga masih tidur' batin Dahyun

***






Bersambung...

Girls before flower[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang