So tired

2.3K 175 28
                                    

"Maaf aku tidak bisa" Dahyun mendorong Sana untuk menjauhi tubuhnya.

"Yahh wae??" Sana memakai kembali pakaiannya dan mendekat kearah Dahyun.

"Ini tidak adil" air mata terlihat mengenangi mata indah Dahyun.

"Aku bingung...sebenarnya apa salahku sehingga kalian begitu seenaknya memperlakukanku. Pad-ha~ padahal aku baru saja pindah disekolah megah ini atas permintaan ibuku,aku bahkan tidak tahu bagaimana caranya membayar sekolahku. Tetapi aku mengecewakan ibuku. Aku malah terperangkap dengan kalian orang orang kaya yang tidak memperdulikan akan perasaan orang lain!" Kata demi kata yang Dahyun lontarkan semakin tinggi.

Sana tertegun karena Dahyun seperti membentaknya padahal tidak ada yang berani membentaknya sekalipun ibunya.

"Tolong biarkan aku kembali" Lirih Dahyun melemah.

Geurae

Lirihan Sana yang masih dapat didengar oleh Dahyun.

"Tapi aku harap kamu tidak mendapat masalah lagi dengan kami karena jika demikian maka kami tidak akan melepaskan kamu lagi Se-La-Ma-Nya!" Setelah berkata demikian Sana langsung masuk ke kamarnya.

Dahyun senang karena ia bebas dari jeratan mereka,dan sekarang ia akan balik kerumahnya.

Meskipun hanya beberapa hari disini tetapi tetap ada rasa rindu yang tercipta.

Setelah banyak hal yang di lalui dengan mereka akhirnya Dahyun bisa melepas semua lelah,tidak bukan lelah. Ia bahkan tidak tahu apa yang dirasanya selama disini. Kalau diingat lagi hanya kebahagiaan.

Dibawanya barang barang dan menuju kerumahnya.

Meskipun tiba tiba,ia tidak tahu mengapa. Mungkin karena mereka terlalu melewati batas sehingga Dahyun lelah dan memutuskan untuk pergi.

Tapi demi Tuhan ekspresi Sana tadi seperti tidak dapat diekspresikan. Ia kelihatan tidak peduli ya..memang mungkin mereka hanya menganggapku sebagai babu? Tapi selama disana Dahyun tidak merasa begitu sih sejujurnya.

"Sore eomma"setelah memasuki pintu,ditariknya barang barang dan membawanya ke kamar.

"Dahyun-ah kenapa kau sudah pulang,bukankah kau akan lama di asrama? Kenapa tidak kabarin eomma" banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan eommanya karen khawatir pastinya.

"Hehe mian eomma aku datang tiba tiba,itu karena aku sudah rindu denganmu eomma. Sepertinya aku tidak bisa terlalu lama jauh darimu hihi" Dahyun memeluk eommanya dan menenggelamkan kepalanya diceruk sang ibu.

"Dasar anak nakal! Sampai kapan kau akan seperti ini,yasudah kebetulan eomma baru saja kelar memask ayo makan bersama"

"Nee kapten" Eommanya terkekeh melihat sikap anak perempuannya yang masih kekanakkan dan manja padahal dia terlihat dewasa karena kadang membantu eommanya tetapi tetap saja yang namanya 'anak anak' pasti akan selalu mencari eommanya.










2 minggu kemudian

"Widih Dahyun selamat,bagaimana bisa kau mendapatkan peringkat 4 umum,padahal aku yang ajarin loh" kata Jeongyeon.

"Haha Dahyun gituloh,Btw makasih Jeongyeonku tercinta" Dahyun mengerucutkan bibirnya seperti akan mencium Jeongyeon.

"Idih,jauh jauh sana" kesal Dahyun sambil menjauh dari Dahyun. Tzuyu yang melihat kedua temannya hanya bisa tertawa.

Dahyun mendapatkan peringkat 4 di seluruh angkatan yang terisi 250 mahasiswa,sedangkan dikelasnya tentu ia mendapat juara 1.

Jeongyeon mendapat peringkat ke 27 di seluruh angkatan dan dikelas peringkat 7.

Girls before flower[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang