"Ma, papa kemana sih?" tanya Ghefira pada Monika sambil memainkan pulpennya diruang keluarga.
Monika yang sedang asik membaca majalah, segera meletakkan majalah itu ke meja untuk menjawab pertanyaan putrinya. "Papa ada urusan dikantor Gef."
"Perasaan lama banget ma?" Imbuh Argan. Jangan lupakan Argan, dari sejak pagi Argan sudah di perintah oleh sang tuan putri untuk datang ke rumah. Ghefira minta agar mereka belajar bersama, biar sedikit lebih bersemangat saja. Wkwk.
"Ya mungkin Papa lagi sibuk." Argan dan Ghefira hanya manggut-manggut saja.
Monika pamit untuk ke dapur, membuat camilan untuk mereka bertiga. Hampa rasanya jika tidak ada sesuatu untuk dimakan. Rasanya seperti hidupku tanpanya. ANJAY.
Oke lanjut, Monika melenggang dengan elok menuju dapurnya. Sedangkan Ghefira dan Argan kembali belajar bersama.
"Argan ini gimana sih? Gegef ga ngerti ish." Gerutu Ghefira seraya menggaruk-garuk tengkuknya.
"Ginian aja ga ngerti. Yang kamu ngerti tu apa aja sih sebenernya?"
"Mencintai kamu." Ghefira mesam-mesem sambil menggigiti pulpen.
"Aaaaaaa tidak aku baperrrrrrrrr." Argan meletakkan kedua telapak tangan didepan dadanya. Bertingkah seolah-olah dia sedang sesak nafas.
"Aaaaaaaaaaa pelukkkkkkk." Tanpa aba-aba dan perintah Ghefira memeluk Argan erat. Argan membalas pelukan kekasihnya itu seraya terkekeh.
"Udah belajar sono pelukan mulu." Argan mengendurkan pelukannya.
"Argan wangi. Gegef suka." Ghefira mengendus-ngendus dada bidang Argan.
"Gef jangan gitu astaga." Kedua pipi Ghefira ditangkup oleh Argan.
"Gegef suka."
"Belajar dulu biar pinter. Biar nanti ujian bisa dapet nilai bagus oke."
"Sun sorenya mana?" Ghefira memejamkan mata, berharap sekali mendapat sun dari Argan. Kekasihnya ini memang menggemaskan, PARA READERS PUN KALAH hahah.
"Kerjain dulu baru di sun."
"Huaaaa ga semangat." Bukannya mengerjakan soal, dia malah kembali memeluk Argan dengan malas-malasan. Argan mengacak-ngacak rambut Ghefira gemas, saking gemasnya ingin sekali Argan menarik rambut itu sampai kepala kekasihnya botak. Eh, berlebihan ya? Gapapa deh.
"Gef kerjain ayo ih."
"Gegef ngantuk."
Argan berdecak, dia mengecup pucuk kepala Ghefira kemudian beralih menangkup kembali kedua pipi gadis itu. "Semangat Gef." Argan menghadiahi sebuah kecupan cukup lama di kening Ghefira.
Ribuan kupu-kupu berterbangan didalam perut Ghefira sekarang, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Dasar, padahal dia sudah sering diperlakukan manis oleh Argan tapi rasanya selalu saja degdegan.
"Oke batrai hati sudah full. Terimakasih." Ghefira terkekeh lalu mulai bergulat kembali dengan pelajarannya.
Argan dengan intens memperhatikan wajah polos Ghefira yang sedang stres mengisi 5 soal darinya. Monika datang dengan beberapa camilan dan minuman untuk mereka bertiga. Ah jadi enak, eh.
"Mari makan." Seru Monika, Ghefira tidak kalah antusias. Senyum bahagia tercetak lebar diwajahnya saat melihat piring berisi goreng pisang. Selain suka Argan, Ghefira suka sekali gorengan terutama goreng pisang. Jadi, jika ingin memberikan hadiah ulang tahun padanya, berikan saja goreng pisang dua ton. Mungkin dia akan sangat senang.
Ghefira mencomot camilan itu lalu mulai memakannya. Argan juga sama, dia tidak malu-malu karena mereka ini sudah sangat dekat.
"Gef, Papa kamu masa mama telponin nomornya ga aktif terus ya?" kata Monika ditengah-tengah kehangatan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghefira ( Selesai )
Teen FictionTerimakasih, karenamu aku percaya bahwa yang setia itu benar-benar ada. _Ghefira Alodie_ *HIGH RANK* #4 in Perusak ( 10 november 2020 ). #3 in Perusak ( 13 November 2020 ). #1 in Perusak ( 15 November 2020 ). #5 in Terharu ( 15 November 2020 ). #4 i...