Dunia tipu-tipu.

212 20 10
                                    

"MAMAAAAAAAAA!!!!!!!!" Ghefira histeris, Argan merengkuh tubuh Ghefira.

Apa benar? Apa benar Monika meninggalkannya? Jadi seperti ini? Kenapa Monika jahat karena sudah meninggalkannya. Setelah Wira, kenapa Monika cepat sekali menyusul kepergian Papanya. Ghefira masih tidak percaya akan ini semua. Dia masih butuh sosok Mamanya bahkan sampai kapanpun. Kenapa tuhan.

"Tapi boong." Tangis Ghefira seketika berhenti ketika mendengar itu. Dia mengendurkan pelukannya dan Monika kembali bangun dan tertawa terbahak-bahak.

Ghefira membulatkan mata tidak percaya. Apa maksud semua ini. Dia menoleh pada Argan dan Argan malah ikut tertawa. Apa yang terjadi.

"Selamat anda kena prank!!!!!! Selamat ulang tahun anak Mama sayang." Monika mengusap sisa busa pada sekitaran mulutnya kemudian memeluk tubuh Ghefira yang masih mematung.

"Mama kok?" Heran Ghefira.

"Ini busa odol Mama. Keren kan? Udah cocok jadi artis belum?"

Tangis Ghefira malah semakin menjadi-jadi. Dia mengomeli Mamanya habis-habisan karena telah membuatnya cemas. "MAMA GEGEF TAKUT BANGETTTTT TAUUUU!!!!! GEGEF KHAWATIR!!! GEGEF GAMAU KEHILANGAN MAMAAAAAA HUAAAAAA." Ghefira nemeluk erat Mamanya. Kurang ajar, dia dikerjai. Dia bahkan baru ingat jika hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Semua yang bersembunyi perlahan melangkah mendekat bersama Argan yang membawa kue ulang tahun untuk istrinya. Tidak tahu sejak kapan Argan mengambil kue itu, Ghefira bahkan tidak sadar. Disana tidak hanya ada mereka bertiga. Ada juga Sarah, Hans, Romi dan Mansa.

Monika mengendurkan pelukannya membiarkan Ghefira mencerna semuanya. Astaga ini memang kejam kedengarannya. Siapa juga yang mengusulkan ide prank minum racun. Apa mereka tidak berfikir bahwa Ghefira tengah hamil. Bagaimana jika Ghefira stres dan bereaksi pada janinnya.

Sungguh ini tidak lucu, Ghefira masih saja menangis sesenggukan. Sarah dan Hans mendekat untuk memeluknya lalu saat itu juga Ghefira menangis dengan kencang lagi. Monika masih terkekeh. Ternyata putrinya tidak berubah. Dia tetap jadi anak yang cengeng. Tentu saja cengeng. Mamanya minum racun.

"Happy birth day sayang," ucap Sarah mengendurkan pelukannya lalu mengusap surai Ghefira.

"Selamat ulang tahun anak Papa." Hans mencium pucuk kepala menantunya sayang.

Sarah dan Hans pun sedikit menepi. Mereka membiarkan Monika menghapus jejak air mata Ghefira. "Jangan nangis sayang. Maafin Mama ya."

"Dunia tipu-tipu! Kalian jahat. Gegef gasuka tau huaaaa!!!" Ghefira kembali menangis seperti anak kecil.

Semuanya terkekeh. Kini bagian Argan yang mendekat dengan sebuah kue yang dibawanya. Di atas kue itu terdapat lilin-lilin kecil berwarna-warni yang lebih memberi kesan cantik.

Argan membawa tengkuk kepala Ghefira mendekat hingga akhirnya dahi mereka saling menyatu. Argan menatap lekat manik mata Ghefira lalu terkekeh saat melihat mata Ghefira yang sudah memerah serta sembab.

"Happy birth day honey. Wish you all the best. Thank you for everything, stay with me forever. Don't cry baby, i love you." Argan menyeka air mata Ghefira dan memeluknya.

Ghefira juga disatu sisi sangat bahagia, tapi dia masih terasa sedih karena kejadian tadi. Bahkan Ghefira janji akan mengomeli semuanya setelah ini berakhir, lihat saja.

Argan melepas pelukannya. "Tiup dulu lilinnya. Jangan lupa make a wish," ucap Argan.

Ghefira mendongak dan mengangguk paham. Dia memejamkan mata untuk membuat permohonan. Dia kembali membuka matanya lalu meniup setiap lilin yang menyala sampai padam. Semuanya bersorak kembali ketika Ghefira selesai meniup lilin-lilin itu.

Romi dan Mansa mendekat. Mereka membawakan sebuah hadiah yang cukup besar. Tidak tahu apa isinya, bungkusnya pun dibuat sedemikian rupa hingga nampak elegant.

"Happy birth day Gef. Sehat selalu sama bayinya ya," kata Mansa seraya menyodorkan hadiah darinya dan Romi.

"Amin. Makasih banyak kalian. Aku denger-denger kamu juga lagi hamil lagi kan? Sehat-sehat juga ya sampe proses persalinan," jawab Ghefira.

"Sama-sama. Iya, Amin Gef. Kita sama-sama berjuang nanti." Kedua ibu hamil itu kemudian terkekeh.

"Gef, selamat ulang tahun ya," kata Romi tidak mau kalah.

"Makasih Romi."

"Eh Romi. Gercep amat lo udah buat lagi aja?" cibir Argan diiringi gelak tawa yang lain.

"Harus dong. Nanti lo udah punya gue belom."

"Bisa aje lo." Semuanya tertawa.

Hadiah tidak hanya Ghefira dapatkan dari Romi dan Mansa. Tapi juga dari Sarah, Hans serta Monika. Hanya Argan yang belum memberikan hadiah. Argan melihat Ghefira yang terlihat bahagia sekali dikelilingi orang-orang yang sayang padanya. Namun sesekali nampak dia terlihat sedih. Mungkin karena dia teringat mendiang almarhum papanya.

Mereka sekarang tengah berbincang-bincang dan makan bersama. Hanya keluarga kecil saja yang hadir. Ah iya, Eca diundang tapi dia tidak bisa datang. Eca sedang ada di luar kota menengok perusahaan yang sedang dibangun papanya. Huh Eca jadi orang sibuk sekarang.
**

Hari sudah mulai petang, Argan dan Ghefira sudah berada didalam mobil untuk kembali pulang ke rumah mereka. Sebelum pulang tidak lupa Ghefira melaksanakan janjinya. Janjinya untuk mengomeli Monika dan yang lain. Terutama orang yang punya ide itu. Ternyata ide itu berasal dari Monika sendiri, yah habis Monika kena omel Ghefira.

Di dalam mobil suasana menjadi sangat hening. Belum lagi Argan yang sedari tadi diam dan fokus menyetir. Diajak bicara pun dia hanya jawab seperlunya tanpa adanya obrolan lagi. Ghefira kan jadi kesal.

"Argan," panggil Ghefira.

"Hem?"

"Kok diem aja sih?"

"Kan lagi nyetir."

"Kenapa jawabnya irit banget?"

"Lagi nyetir Gef. Kamu ga liat?"

"Huftttt." Ghefira menghembuskan nafas kasar dan melihat ke luar kaca mobil daripada harus memikirkan soal sikap Argan saat itu.

Argan menoleh sebentar ke arah Ghefira lalu kembali fokus pada jalanan tanpa respon apapun.
**

"Argan?" panggil Ghefira ketika mereka berada di dalam kamar.

Hari sudah menjelma menjadi malam. Bahkan hampir tengah malam. Tapi Ghefira belum juga bisa tidur. Wajarlah, dia sedari tadi sibuk memikirkan sikap Argan yang tiba-tiba saja aneh. Apa karena tadi dia hanya asik berbincang dengan Mansa. Ah masa hanya karena itu saja Argan marah.

"Hem?" Dehem Argan tanpa mau membuka mata.

Ghefira mendongakan kepalanya dan mencubit pelan pipi Argan agar dia bangun. "Argan kenapa sih?"

"Tidur Gef."

"Ih Gegef nanya juga!!" Ghefira memukul dada keras Argan.

"Kenapa sih?"

"Kamu yang kenapa!! Aneh banget jadi orang!!"

"Tidur. Apa mau kita telat ke bandara besok?"

Ghefira membulatkan mata. "Ha?"

"Besok kita mau liburan ke Jepang. Katanya kamu pengen kesana."

"Serius besok?"

"Iya sayang."

"Aaaaaaaa sayang Argannnnnnnn." Ghefira memeluk erat suaminya.

"Sayang juga. Yaudah tidur nanti kesiangan."

"Tapi kita kan belum prepare?"

"Udah sama bibi. Aku yang suruh."

"I love you my husband."

"I love you more." Argan mencium kening Ghefira lalu setelah itu mereka sama-sama terlelap untuk memperisapkan diri terbang ke Jepang.
*****



SELAMAT KALIAN KENA PRANK JUGA!!!
MAAF KALO PART INI GAJELAS YA.

Ghefira ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang