Argan Cemburu.

382 16 0
                                    

Sepertinya, aku terlalu mencintaimu sampai mampu memendam rasa cemburu pada anak sendiri.

_Evargan Syahreza_
•♡•

HAPPY READING❤









Dua bulan setelah proses bersalin yang merepotkan, Ghefira jadi semakin sibuk menjadi ibu rumah tangga. Mengurusi anak, mengerjakan beberapa pekerjaan rumah, melayani suami. Ah banyak.

"Uuuuuuu sayangnya Mama udah mandi iya? Ganteng banget sih," kata Ghefira.

Dia gemas sendiri melihat bayi di hadapannya yang sedang menghentak-hentakaan kaki ke kasur. Sangat lucu memang anaknya itu.

Ghefira dengan telaten memberi bedak sampai minyak wangi pada sang bayi kemudian memakaikan bajunya. Setelah selesai, bayi itu di gendong oleh Ghefira. Ghefira beranjak dari duduk kemudian berjalan untuk keluar dari kamar.

"Jemur-jemur dulu biar sehat yeyyyy," kata Ghefira lagi pada bayinya.

Saat hendak membuka pintu kamar, argan lebih dulu membukanya. Nampak dari balik pintu Argan membawa segelas susu untuk Ghefira.

"Kemana Gef?" tanya Argan.

"Mau bawa baby boy ngejemur. Kenapa?"

"Nih minum dulu susu nya." Argan menyodorkan gelas yang dia bawa.

Ghefira tersenyum. "Makasih Ar. Tapi Argan taro di atas nakas dulu aja. Nanti Gegef minum."

"Tapi kamu harus...."

"Ck Argan. Permisi dong Gegef harus buruan bawa baby boy ngejemur sebelum mataharinya terik."

Argan menghela nafas kemudian memberi jalan untuk Ghefira lewat. Ghefira pun langsung pada tujuan utamanya untuk membawa putranya berjemur di bawah sinar matahari pagi.

Sinar matahari di pagi hari begitu memang sehat untuk pertumbuhan tulang. Maka dari itu banyak orang yang pagi-pagi berolahraga dan berjemur karena yang mereka incar adalah sinar matahari yang menyehatkan.

Ghefira sampai. Dia duduk di taman depan rumahnya dan tidak beralaskan apa-apa. Hanya duduk di atas rumput hijau yang tumbuh segar serta sangat terawat.

"Enak kan nak jemur-jemur disini?"

Sementara bayi yang ada dalam gendongan Ghefira hanya menunjukkan gusi-gusi lucunya seolah mengerti apa yang di ucapkan Mamanya. Ghefira terkekeh melihat ekspresi anak laki-lakinya. Di ciumlah pipi bayi itu berulang kali oleh Ghefira saking gemasnya.

Argan datang menghampiri. Dia duduk di samping Ghefira dengan mengukir senyum indah di wajahnya ketika melihat kedua manusia yang dia cintai itu.

"Duh Mamanya kenapa gamau ngalah banget sih?" kata Argan.

Ghefira menoleh dan menarik satu alisnya ke atas. "Emang Gegef gamau ngalah soal apa?"

"Gemes. Gamau ngalah banget gemesnya sama baby boy."

Ghefira mesam-mesem sendiri. Dia menunduk seraya tersenyum lebar pada anaknya. Pipinya sudah memanas dan dapat di pastikan warnanya sudah memerah. Ya ampun. Kenapa dia kembali jadi seperti Ghefira yang dulu.

"Huaaa Argannnnnn. Gegef maluuuu!!" Ghefira menyembunyikan wajah dengan memeluk tubuh mungil bayinya.

Argan tertawa. Kebersamaan serta kebahagiaan keduanya menjadi lebih sempurna dengan kehadiran darah daging mereka. Sosok bayi yang menggemaskan dan semoga bisa tumbuh menjadi manusia yang punya ambisi serta tanggung jawab yang tinggi. Amin.

Ghefira ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang