Baby Boy!

377 20 18
                                    

Waktu berjalan dengan cepat. Dua bulan setelah pernikahan mereka, bulan kemarin Ghefira selalu dituntut untuk segera memberikan cucu untuk para orang tua. Jangan tanyakan Argan, dia sudah sangat siap. Ghefira awalnya menghela nafas panjang, tapi saat sudah difikirkan dia juga ingin punya anak. Dia juga ingin seperti wanita yang sudah menikah pada umumnya. Mungkin kehadiran satu orang bayi dirumah ini akan menambah suasana hangat. Begitu fikir Ghefira saat tengah menyakinkan hatinya.

Tidak perlu dijelaskan proses membuatnya bagaimana, karena itu privasi Argan dan Ghefira. Kalian tidak usah kepo readers!

Dan sekarang, Ghefira sedang hamil. Ulangi, HAMIL. Tentu semuanya senang mendengar kabar itu. Ah iya, Argan dan Ghefira sudah mendengar kabar bahwa Mansa yang sebagai istrinya Romi telah mengalami keguguran. Ghefira jadi parno sendiri, sejak saat itu dia selalu berhati-hati dan lebih bijak lagi dalam mengambil keputusan. Apapun yang terjadi sebelum kelahiran sang calon bayi, dia tetap harus hati-hati. Jangan sampai hanya karena egonya, bayi mereka yang jadi korban.

Tidak hanya Ghefira. Bahkan Argan sama parnonya atau mungkin lebih. Saat sudah pulang dari rumah sakit, Ghefira tidak pernah lepas dari pengawasannya. Argan rajin mengantar Ghefira check up demi melihat keadaan calon bayi mereka.

"Argan ayok bangun!!!!!!!" Teriak Ghefira tepat pada telinga Argan. Biarkan saja, agar suami pemalas dan kebonya itu cepat bangun.

Argan tidak pemalas sebenarnya, mana ada seorang dokter yang pemalas. Dia hanya kelelahan karena kemarin bolak-balik dari rumah sakit ke rumah. Yah, itu semua gara-gara Ghefira.

"Mmmmmm apa sih Gef," gumam Argan yang malah menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

Ghefira berdecak. Harus dengan cara apa lagi dia membangunkan Argan. Huftt, padahal hari ini adalah hari dimana Ghefira harus check up kandungannya.

"Argan ayok bangun ini jadwal check up Gegef ke dokter." Ghefira kembali menarik selimut itu dan mengguncang-guncangkan tubuh Argan.

"Lima menit lagi ya."

"Heeee! Dari tadi lima menit lima menit  terus!! BANGUN GA! BANGUN ATAU GEGEF NANGIS DAN NGAMBEK SAMA ARGAN TIGA BULAN!!!!!!" Teriak Ghefira sangat kencang hingga menggema dipenjuru kamar. Argan sukses bangun karena suara bising dari mulut istrinya. Ahhh, semenjak dia hamil Ghefira jadi semakin bawel dan galak.

Argan akhirnya bangun. Ghefira mencetak senyum bahagia diwajahnya. "Gef aku ngantuk," lirih Argan memasang puppy eyes nya.

Apa dia fikir Ghefira memperdulikan itu? Tidak Argan. "Argan ga kasian sama baby nya? Yaudah Gegef check up sendiri aja!" Ketus Ghefira yang sudah beranjak dari duduknya.

Argan mencekal lengan mungil itu untuk Ghefira tidak pergi. Dia membawa Ghefira kedalam pelukannya. Argan membisikan sesuatu pada telinga Ghefira. "Aku mandi dulu ya. Jangan ngambek." Lalu Argan mengecup singkat pipi Ghefira.

Ghefira mesam-mesem mendengar dan diperlakukan seperti itu. Haha, Argan dari dulu memang mood boster baginya. Setelah melepaskan pelukannya, Argan beranjak untuk pergi ke kamar mandi.

"Eh tunggu dulu," kata Ghefira yang membuat Argan memberhentikkan langkahnya dan menoleh ke arah istrinya.

"Apa lagi?"

"Batas mandi kamu cuma 10 menit. Pergunakan waktu sebaik mungkin!"

"Ha? 10 menit?" Argan membelakan mata tidak percaya. Biasa mandi satu jam lebih sekarang jadi sepuluh menit? Astaga.

"Iya. Kenapa? Mau nolak?"

"Gef tapi kan...."

"ARGAN KALO NOLAK GEGEF BERANGKAT SEKARANG DAN GA AKAN BALIK LAGI KESINI!"

Ghefira ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang