"Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi"
"Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
_____________________________
Pertemanan negatif ini membawaku masuk jauh kedalam lubang hitam dan lingkaran setan. Walaupun ada rasa bersalah teramat dalam pada Tatiana, tapi candu membuatku susah lepas dari jeratan ini...
Bermula dari menemani Ridi, kemudian berlanjut dengan godaan traktirannya menyicipi daun muda dengan sensasi yang berbeda
Tampa sadar, Pemikiranku jadi searah dengan perilaku disekitar ku. Mengganggap wanita hanyalah sebagai objek.
Dimulai dengan mendengarkan keluh kesah wanita yang kami kenali diaplikasi online, diawal percakapan kami akan bersimpati mendengar alasannya mau menjajakan diri, mulai dari himpitan ekonomi, hingga kebutuhan beli Gadjet terbaru dan juga skin care, tapi pada akhirnya kami tetap saja menikmati sesuatu yang ia tawarkan dengan harga yang berbeda-beda.
Walau jujur di dalam hatiku, berkecamuk rasa iba pada Tatiana, dia yabg tengah bekerja dan berjuang dikota lain sendirian.
••••••
Suatu siang yang membuat masalah baru di hidupku
Seandainya saja aku bisa menahan diriku, menahan pandanganku Tian....
Tapi aku bisa apa, semuanya terjadi begitu saja, aku memang sudah kehilangan akal, menjadi liar di belakangmu. Aku menyesalinya namun juga menikmatinya...
Siang itu saat aku menunggu Ridi untuk bertemu saat jam makan siang disebuah warung makan dekat kantornya, seorang wanita menjatuhkan sendok tepat di meja sebelahku, aku membantunya mengemasi sendok yang berjatuhan tersebut, aku yang selalu saja ramah ini akhirnya berkenalan.
Kami menghabiskan makan siang bersama, dari obrolan aku tau wanita ini juga bekerja di salah satu instansi disebelah kantor Ridi. Padahal hari ini dia sedang cuti, tapi harus kekantor karena ada kepentingan mendadak dan akhirnya bertemu denganku disini
Namanya Aorora....
Dari obrolan siang itu, akupun memberanikan diri meminta nomor handphone nya, entah setan apa yang meracuniku.... Obrolan itu menjadi sangat seru.. dia wanita yang bisa membaca suasana, caranya menatapku membuat jiwa lelakiku terpacu, aku senang berada didekatnya.
Aku mulai bercakap-cakap ringan di telpon dan mengirimi pesan-pesan singkat pada Aorora... Ini terasa seperti sensasi kaula muda jatuh cinta dan PDKT, sehari saja tidak menghubunginya rasanya ada yang kurang....
Kuceritakan pada Aorora segala hal yang akhir ini menimpaku, seperti belum mendapatkan panggilan kerja lagi, ia bersimpati dengan semua ceritaku
Hingga suatu malam, saat dinner indah bersama nya ku katakan bahwa aku telah menikah, aku ingin Aorora tau dariku dibandingkan cerita orang lain..
Tapi.... Tentu ku bumbui dengan cerita menyedihkan yang bisa membuatnya teriba pada ku, kuceritakan bahwa aku terpaksa menikahi istriku karena aku jodohkan, aku tak bisa menolak permintaan mamaku, perlakuan buruk yang Tian lakukan padaku, membuatku semakin terpuruk. Hingga aku bertemu dengannya, ia mengubah hariku menjadi indah dan berbeda...
Ahkiran bujukan manisku
"Maukah kamu tetap bersamaku hingga kuat melepaskan ketekpurukan bersama istriku... Bantu aku bisa lepas dari jeratan perjodohan yang menyiksaku...., Tak pernah aku merasakan secinta ini pada seseorang selain kamu...."
Awalnya dia akan menolak, tapi saat aku mengantarkannya pulang, memasang tampang pemuda yang sangat patah hati dan tak bisa memaksa, dia akan memelukku dari belakang, dan....
"Ini salah Arya... Tapi aku akan mencoba....."
Yes.... Berhasil, batinku
Wanita memang objek yang mudah ditaklukkan
••••••
Awal bulan ini, lamaran kerja ku diterima, aku akhirnya bekerja di salah satu perusahaan farmasi terkemuka dan juga pesaing berat kantor lamaku, letaknya juga sangat berdekatan.
Di bulan yang sama Tian menelepon dan memberikan kabar kehamilannya... Rasanya kebahagiaan ini sangat lengkap....
Tapi ada kebahagiaan disisi hatiku yang lain... Ya itu tentang hubungan baruku dengan Aorora.... Sepulang kerja aku jadi sering menjemputnya, kemudian makan bersama...
Aorora selalu saja menghadiahiku sebuah barang. Seperti saat ini saat aku mendapat kerja baru ia memberikan Jam tangan dengan harga hmmm cukup mahal... Kisaran dua dijit...
Menyiapkan dinner romantis disebuah hotel, ia memang pintar menyenangkan hatiku, hatiku yang kosong karena berjarak jauh dengan Tian. Bermula dari dinner hingga hal terlarang itu terjadi. Aku seperti lelaki yang baru menemukan belahan jiwa lainnya. Semuanya sangat indah... Bahkan aku bisa melupakan kenangan dengan istriku Tatiana.
Tian semakin bergeser jauh di hatiku. Ditambah lagi kehamilan membuat nya semakin tidak menarik hati. Sementara sosok Aorora sangat memabukkan. Rasanya dia memang sangat amat memperdayai ku...
•••••
Dan sial kesenangan ini tak berlangsung lama, padahal aku tengah menikmati keindahan hubungan ini.....
Malam itu Tian pulang dengan kemarahan teramat sangat di wajahnya dan mengatakan ia membajak handphoneku. Ia mengetahui isi WhatsApp-ku bersama Aorora.
Aku hanya bisa pergi malam itu, aku tak bisa mengatakan apapun pada Tian. Aku belum bisa kehilangan Tian dan juga Aorora! Pergi dan membanting handphone, hanya itu cara yang bisa membuatku tak menjawab pertanyaan Tian yang membabi buta
Tian ternyata lebih pintar dari dugaanku, kenapa aku tak memikirkan hal ini akan terjadi. Kapan Tian membajak handphoneku? Bagaimana mungkin aku tak tau..?!
Malam itu, aku pergi berputar-putar dengan mobil disekeliling kota, mencoba berfikir jernih untuk langkah selanjutnya....
Oh.... Bagaimana ini.....
Aku tak bisa kehilangan Tian dan juga bayi Pertama kami... Tapi satu sisi aku juga butuh Aorora. Aku harus mengatur strategi untuk menghadapi Tian setelah ini.
Tapi pagi itu, saat aku sudah tenang dan memilih pulang, kudengar teriakan dari dalam kamar, suara Tian..., tanpa berpikir aku segera berlarian memasuki kamar, kulihat darah bercecerah di seprai dan ranjang, dengan Tian yang sudah tak sadarkan diri.
Aku tak tau..... apakah aku masih menginjak bumi
Tuhan.... Jangan ambil istri dan anakku...
Kugendong Tian ke pangkuan ku, ku sentuh wajahnya yang pucat dan sangat dingin.., ku panggil namanya ia tak menyahut satupun panggilan dariku dan juga mama.
Rasa bersalah menghantui hatiku, teramat sangat, Tampa sadar air mataku berjatuhan, melihat istriku dalam keadaan ini karena ulahku.
Istriku yang selalu kuat berjuang sendiri. Kini lihatlah ia begitu lemah dan tak berdaya....
Aku berlarian megendong Tian menuju mobil, aku harus menyelamatkan Tian secepat mungkin...
Ternyata Hana sabahat Tian sudah berada dihalaman rumahku, berlarian ke arahku, menangis sejadinya melihat Tian di gendongan ku dengan banyak darah yang menitik...
Tuhan... tolong jangan ambil Tian... Izinkan aku memperbaiki semuanya untuk keluarga kecilku Tuhan....
•••••
![](https://img.wattpad.com/cover/239992194-288-k359160.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
To My Beloved (BAD) Wife {Bagian Arya}
RomanceRang #1 segitiga -Mei 2021 Rang #1 mendua - mei 2023 Pagi yang merubah segalanya Ya....Pagi itu saat ku terbangun dan kau tidak lagi membalas pesanku, tidak lagi menjawab telepon ku. Andai saja... Aku tak bertemu wanita dengan rambut coklat panjan...