Hari itu Tatiana meminta sebuah kejujuran, ia meminta penjelasan tentang wanita lain yang tengah mengisi hatiku, padahal hubungan itu sudah berakhir....
Semuanya memang telah ku akhiri pagi itu, saat Rora membuat ulah lagi, mengirimkan foto mesra kami pada Tian, kuputuskan memblokir nomornya, walaupun ia masih saja mencoba menghubungi ku dari nomor baru.
Aku tak sanggup mengatakan semuanya, Tian pasti akan semakin sakit, tapi ia masih saja meminta sebuah nama, Akhirnya kusebut juga nama itu....
"Namanya Aorora..."
Aku tak bisa lagi menutupi identitas kekasih simpanan ku, simpanan yang telah kuputuskan sepihak, namanya yang sudah lama ku tutupi akhirnya terbongkar sudah....
Tapi satu hal yang ku syukuri adalah Tatiana memberikan lagi sebuah kesempatan untukku memperbaiki rumah tangga kami yang kian terseok-seok.
Menapaki lagi dalamnya hatiku yang terjerumus dalam dosa perselingkuhan.
Hubungan kami semakin membaik, walau hati Tian tak serta Merta terbuka seperti sedia kala, kupandangi matanya yang kadang kosong saat bersamaku, ia tidak lagi terlihat bergairah... Begitu banyak kebahagiaan yang ku renggut dari hidupnya... Bahkan senyuman manis itu tidak lagi menghiasi harinya.
Aku merasa begitu bersalah pada istriku dan juga bayi kami. Padahal sikap itu yang ku benci dari papaku dulu, membuat mama menangis dan rumah kami tak lagi hangat. Kesalahan yang sama kini kuukir kembali...
Seberapa kebencian ku terhadap sifat papa dulu, ku ulangi kesalahan itu sama persis, bahkan jauh lebih hina, jika papa menikahi wanita lain Kerana iba, aku justru menyimpan wanita lain karena nafsu.
Apakah ini sebab lukaku yang belum sembuh, karena aku tak bisa berdamai dengan masa kecilku yang tidak bahagia... Entahlah... Aku tak tau persis jawabnya...
••••••
Sejak memutuskan hubungan dengan Rora, Hari berjalan seakan melambat, menunggu waktu bergulir terasa sangat menjemukan, tidak ada lagi tantangan, tidak ada lagi hasrat, semangat muda nan membara seperti saat bersama rora...
Kini Tian bahkan terbaring sakit di ranjang, pasti pikirannya sangat kacau....
Bagaimana lagi cara menghapus jarak dan kebencian yang ada di hatinya
Kuajak Tian kedokter sore itu, dan Akh..... Sial tak dapat ku tolak, Tian malah hamil anak keduaku. Rasanya aku sangat frustasi, bagaimana mungkin ia lupa memasang alat kontrasepsi-nya.
Mengurus satu anak saja tubuhnya sudah tak berbentuk, ditambah lagi satu... Ah semangat lelakiku kian menurun
Belum lagi Tian masih saja mengusik hubunganku yang telah berakhir bersama Rora, dia tetap saja meladeni godaan Rora..
Malam itu, kuputuskan untuk tidak pulang, mama pasti masih berada dirumah menemani Tian dan bintang, aku butuh waktu sendiri, akhirnya aku memilih mengitari kota dimalam yang terasa semakin dingin....
Mencoba mendinginkan suasana hatiku yang panas dan otakku yang terasa amat penuh oleh masalah yang kian hari bertambah banyak
Kubuka kaca mobil, menyesap rokok ditanganku sambil menikmati lantunan lagu belati tuhan milik SID, setidaknya itu membuat ku jauh lebih hidup dibanding mendengar lantunan lagu melow.....
Kerisauan membawaku melangkah kesini, ketempat yang bertahun-tahun lamanya tak ku kunjungi, sebuah bar tua disudut kota, Kuteguk lagi minuman beralkohol itu, ini bahkan sudah hampir botol kedua, sensasi mabuk membuatku tak bisa membohongi hatiku terdalam yang sangat merindukan Rora, ia sosok yang bisa membuatku tenang di saat-saat seperti ink, ku telepon juga nomor yang telah ku blokir itu...
KAMU SEDANG MEMBACA
To My Beloved (BAD) Wife {Bagian Arya}
RomanceRang #1 segitiga -Mei 2021 Rang #1 mendua - mei 2023 Pagi yang merubah segalanya Ya....Pagi itu saat ku terbangun dan kau tidak lagi membalas pesanku, tidak lagi menjawab telepon ku. Andai saja... Aku tak bertemu wanita dengan rambut coklat panjan...