Mr.Dominant [M] ✓

Mr.Dominant - 17

Huwaaa rindu sekali 😭
Gimana kabar kalian? Masih ada yang setia nungguin Dominant update?
Maaf bikin kalian nunggu lama 😌
.

.

.

Jangan lupa Vote dulu sebelum baca
Tinggalkan komentar yang mendukung ya ☺️♥️
.

.

.

Happy Reading
Enjoy
💜

Malam itu air dari langit kembali jatuh, membawa angin dan dingin yang perlahan masuk ke dalam kulit hingga menusuk ke tulang. Haerin semakin mengeratkan selimutnya kala dirasa udara semakin dingin tiap menitnya. Gadis itu belum tidur sepenuhnya, sekedar memejamkan mata dan menggulung diri dibalik kain tebal berwarna abu kesukaannya.

Waktu terus berjalan, jam menunjukkan pukul sebelas malam, dan Haerin belum juga bisa untuk terlelap, ada perasaan takut dan berbeda dari biasanya. Seperti ada yang hilang, Haerin merasakan itu.

Jika malam-malam sebelumnya selalu ada Jimin yang siap untuk memeluknya setiap saat, kini tak ada lagi pria itu. Semua sudah berubah.

Ketakukan Haerin semakin membuncah kala hujan semakin deras disertai petir yang terdengar menggelegar. Haerin benci situasi ini, dingin, gelap, dan suara-suara menakutkan itu terus terdengar dengan lantang.

Sepersekian detik selanjutnya, suara pintu kamar Haerin berdecit pelan, menandakan seseorang mencoba untuk masuk, Haerin segera bangkit lantas menoleh untuk melihat siapa yang datang ke kamarnya malam-malam begini. Siluet seorang pria dengan kaos oblong serta celana pendek diatas lutut terlihat samar berjalan ke arah ranjang yang Haerin tempati. Itu Vee.

"Kau belum tidur?" Suara rendah itu menyapa rungu Haerin sesaat setelah dentuman-dentuman keras terdengar bersahutan di luar sana.

"Dad, bisa kau menemaniku sampai aku tidur?"

"Tentu." Ujarnya lantas mendaratkan tubuhnya untuk jatuh ke ranjang besar yang Haerin tempati seorang diri.

Vee berbaring disana, tepat disamping Haerin. Sedangkan Haerin segera merapatkan tubuhnya pada Vee, mencari kehangatan dan kenyamanan untuk tidurnya malam ini.

Vee merentangkan tangannya untuk menjadi bantal gadis muda itu, setelahnya menepuk dengan lembut puncak kepala sang gadis guna menghantarkan tubuh lelah itu ke alam mimpi.

"Tidurlah, aku disini.."

.

.

.