⚠ CERITA INI BERTABUR GULA, siap-siap diabetes.
⸝⸝⸝ Roseana Dineshcara, gadis belia yang populer di kalangan anak muda. Memulai karier diusia terbilang sangat muda, 14 tahun. Segala hal tentang dunia maya, Ana sangat pandai. Urusan hati, kemungkina...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Abang kok kayak perempuan, pakai lipstik segala. Aku pernah lihat mama pakai itu." Gadis tersebut tertawa. Bagaimana tidak tertawa sewaktu kakak laki-lakinya memoleskan semacam lipstik ke bibir?
No!! Bukan lipstik melainkan sebuah lipbalm tanpa warna. "Bukan lipstik, Ra," koreksi Zelvin, "ini itu lipbalm, harus berapa kali abang bilang."
"Ya maaf, namanya juga lupa. Abang tadi dicariin mama, katanya disuruh angkatin kursi biar mudah disapu."
Lipbalm miliknya dimasukkan ke dalam saku celana jeans. Lantas mengeluarkan sebungkus rokok. "Karyawan mama banyak, mereka juga dibayar."
Belakang kedai adalah favorit Zelvin, tempat biasa lelaki itu menghabiskan waktunya ketika berkunjung. Asli, tidak ada yang menarik. Cuma kursi dari bekas ban yang ditumpuk ditambah meja kayu tanpa polesan cat. Satu-satunya tempat untuk menghindari bisiknya para pengunjung.
Cewek dengan kucir kudanya menarik lengan baju Zelvin. "Abang kok ga mau bantuin mama? Memang sih banyak karyawan, tapi kan ga ada salahnya bantu-bantu."
Telak! Zelvin tidak bisa melawan Ratu. Muka yang dibuat sesedih mungkin adalah alasannya. "Oke."
Bella-Ibu Zelvin mengamati Zelvin yang sedang berjalan ke arahnya. Entah kebetulan atau tidak beberapa karyawan banyak yang mengambil cuti. Sampai Bella turun tangan kembali menjadi barista.
"Katanya ga mau bikin Mama capek, kamunya malah enak-enakan ngrokok di belakang," gerundel Bella.
Zelvin menurunkan Ratu dari gendongannya. "Mama juga kenapa ga bilang kalau banyak yang ambil cuti? Aku ga salah dong." Ia juga mengambil lap lalu mulai mengikuti apa yang dilakukan Bella.
"Kamu ga tanya kenapa tutup lebih awal?"
Suapan kentang goreng dari Ratu diterima sang kakak. Ia tidak akan membantu yang ada ibunya mengomel, bukan menjadi singkat justru akan membuang-buang waktu.
"Ya kenapa?" tanya Zelvin malas, tidak benar-benar ada jiwa keponya.
"Papa mau pulang." Wanita itu mengungkapkan dengan sangat riang. Artiannya adalah jam main malam Zelvin akan berkurang drastis. Bahkan Ratu sudah berlari-lari senang.
Menyebalkan, Zelvin sama sekali tidak mendapatkan kabar yang sama. Padahal hampir tiap hari lelaki itu selalu lapor keadaan rumah.
"Nanti kalau papa udah pulang, aku mau minta banyak mainan."
Zelvin cukup bergumam.
"Mama seneng tauk..."
"Iya tau."
"Roseana Dineshcara, selebgram muda yang mama stalker-in ternyata satu sekolah plus satu angkatan sama kamu. Benar?" Topik obrolan berubah secepat itu ketika Bella mengingat satu hal.
Penjawab pun tak langsung memberikan uraian. Masih melanjutkan mengelap meja. "Benar, ada apa?"
Ibunya tersenyum senang. "Atur jadwal Mama buat ketemu sama dia dong."