Malam hari, aku lagi rebahan santuy diatas sofa, mumpung home alone. Mama papa lagi pergi. Soobin pergi main sama temen-temen barunya itu.
Pas lagi santuy, tiba-tiba terdengar suara motor yang banyak di depan rumah. Motor-motor itu berhenti di halaman rumah. Aku panik dong. Jangan-jangan nih rumah mau dirampok, kan gak lutju banget.
Pintu rumah tiba-tiba terbuka lebar oleh sosok Soobin yang baru aja pulang. Dan ternyata, dia gak sendirian. Dia bawa temen-temennya itu main kerumah.
"Masuk guys."
Aku langsung berjalan menghampirinya.
"Nyed, lu ngapain bawa temen-temen lo kesini?"
"Suka-suka. Bikinin minum sana."
"Untuk terakhir kalinya, gue bilang sama lo, kalo gue bukan pembantu! Ini rumah gue sama nyokap gue, lo cuma orang asing disini, jadi gausah seenak jidatnya nyuruh-nyuruh gue!"
Soobin terdiam menatapku tanpa membalas ucapanku barusan. Aku melirik ke arah pintu dan nampaklah empat teman Soobin yang aku kenal. Mereka temen sekolahku juga.
"Lah Soorai?"
Aku gak menggubris Yeonjun dan segera naik menuju kamarku. Awas aja kalo sampe ni rumah di berantakin, gue sate tuh lima cowok.
~~~
Ketika aku sudah setengah terlelap dalam tidurku, tiba-tiba aku mendengar suara pintu kamarku yang terbuka.
Aku melirik sedikit, dan nampak bayangan sosok laki-laki yang berjalan masuk mendekati kasurku.
"Hmm?"
"Gue ijin tidur sini ya?"
"Hmm,"
Dia duduk dikasurku dan mulai berbaring di sebelahku. Aku yang sudah sangat mengantuk, mengira bahwa itu hanya mimpi atau halusinasi. Jadi aku tak peduli dan kembali memejamkan mataku.
Tapi kenapa pelukannya terasa nyata?
~~~
"Pagi Soorai!" Sapa mama saat aku sudah sampai di ruang makan. Papa juga udah duduk di kursi makan sambil minum kopi.
Akupun duduk di salah satu kursi makan dan mulai memakan sarapanku. 10 menit aku makan, namun aku tidak merasakan tanda-tanda kehadiran Soobin.
"Ma, Soobin kemana?"
"Soobin udah berangkat daritadi."
"Gasik banget."
"Nggak tau juga, tadi bilang ada keperluan gitu."
Aku cuma ber"oh" aja, lalu melanjutkan makanku. Tapi ada yang aneh. Mama sama Papa senyum-senyum mulu dari tadi.
"Kenapa?"
"Mama sama papa seneng aja, kamu sama Soobin akur banget."
Aku gak paham sama yang mama omongin. Emang faktanya aku sama Soobin pura-pura akur di depan mereka, tapi kenapa mereka tiba-tiba bilang gitu?
"Yaa namanya juga sodara kan ma?" Aku mencoba untuk bersikap santai.
"Iya kalian kayak sodara kandung gitu, tidur sekamar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother NC || Choi Soobin TXT (Hiatus)
RomanceHiatus dulu ya sebentar, author nya sedang pusing dengan project kuliah :) Kehidupan Choi Soorai harus berubah drastis semenjak ibunya menikah lagi dengan sosok pengusaha kaya yang ternyata duda beranak satu. Sejak saat itu, Soorai harus menjalani h...