Soobin sekarang menatapku tajam. Aku sama sekali gak berani menatapnya balik, jadi aku mengalihkan pandanganku.
"Gue gak paham, kenapa lo keknya benci banget sama gue?"
Pertanyaan Soobin langsung membuatku menoleh kearahnya dan menatap matanya itu. Matanya kini nampak sedikit sayu.
"Sejak awal kita ketemu di bandara, lo keliatan banget kalo lo gak suka sama gue."
"Emang."
"Kenapa? Kenapa lo gak bisa baik sama gue?"
Aku menatapnya datar dan menghela napasku sebentar.
"Kita cuma sodara tiri, jangan pernah mimpi gue bakal anggep lo kayak sodara kandung gue."
"Gue gak butuh lo anggep gue jadi sodara kandung lo, gue mau lo anggep gue jadi cowok lo."
Setelah mengucapkan itu, wajah Soobin mulai mendekat kearahku. Aku paham apa yang akan dilakukan Soobin, tapi tubuhku enggan memberontak.
Aku bisa merasakan hembusan napasnya yang hangat menyentuh pipiku. Matanya terpejam, dan entah kenapa mataku juga ikut terpejam. Hingga sedikit lagi, bibir kami bertemu...
"Soobin!! Soorai!! Mama papa pulang!"
Aku dan Soobin sontak membuka mata. Namun Ia sama sekali tak menjauhkan wajahnya dariku. Ia malah tersenyum.
"Suatu hari nanti, gue bakal rasain ini." Ucapnya sambil menyentuh bibirku dengan jari telunjuknya.
Ia kemudian bangkit dari tubuhku, mengambil semua buku-bukunya dan berjalan keluar kamar tanpa mengucapkan apa-apa. Dan aku lagi-lagi hanya bengong, karena masih shock atas perlakuan Soobin barusan.
Apa-apaan tadi itu? Itu bener-bener udah kelewat batas!
~~~
"Pagi ma, pa!"
"Pagi Soorai!"
Aku menghentikan langkahku sebentar saat melihat Soobin udah ada di ruang makan. Ia berhenti makan kemudian melirik kearahku.
"Pagi,"
"Ee.. Pagi."
"Ngapain masih berdiri disitu? Sini duduk."
Aku tersadar dan langsung duduk di kursi sebelahnya. Mama memberikan roti isi selai coklat kearahku, dan akupun langsung memakannya.
"Hari ini Soorai berangkat sama Soobin aja ya?" Ucap mama.
"Tapi ma--"
"Oke ma. Buruan dihabisin, gue tunggu di luar."
Soobin yang udah selesai makan langsung berdiri dan mengambil tasnya. Ia berpamitan ke mama dan papa kemudian berjalan keluar rumah.
Aku cuma bengong aja liatnya. Entah kenapa aku ngerasa sikapnya Soobin berubah. Biasanya dia keliatan banget kalo cuma pura-pura baik sama aku. Tapi tadi keliatan kayak biasa aja, dan sedikit cuek.
Gak mau lama-lama, akupun segera menghabiskan makananku kemudian menyusul Soobin diluar.
~~~
Sampai di sekolah, Soobin bahkan maksa mau nganterin aku sampe kelas sambil menggandeng tanganku. Aku risih banget sumpah. Tapi Soobin kayak gak peduli dan tetep menggenggam tanganku dengan erat.
Di depan kelas ada Mia. Dia sempet kaget liat aku sama Soobin dateng sambil pegangan tangan. Gak cuma Mia sih, tapi temen-temenku yang ada di depan kelas, sama yang liat dari jendela juga kaget semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother NC || Choi Soobin TXT (Hiatus)
RomansaHiatus dulu ya sebentar, author nya sedang pusing dengan project kuliah :) Kehidupan Choi Soorai harus berubah drastis semenjak ibunya menikah lagi dengan sosok pengusaha kaya yang ternyata duda beranak satu. Sejak saat itu, Soorai harus menjalani h...